umaroinAvatar border
TS
umaroin
Studi: Wanita yang Cerdas Cenderung Enggan Punya Anak
Jumat, 09/08/2013 14:04 WIB


Ilustrasi wanita cerdas


[url=http://m.detik..com/health/read/2013/08/09/140451/2326167/763/studi-wanita-yang-cerdas-cenderung-enggan-punya-anak]Detikcom[/url], Jakarta: Membina rumah tangga yang bahagia dan mengasuh anak konon adalah impian semua wanita. Namun sebuah penelitian mengungkapkan bahwa untuk meraih mimpi tersebut, wanita harus mau mengorbankan beberapa hal.

Sebuah penelitian belum lama ini menemukan korelasi yang jelas antara kecerdasan dan mengasuh anak. Hasilnya menunjukkan bahwa wanita yang memiliki skor IQ tinggi cenderung lebih rendah keinginannya untuk menjadi seorang ibu.

Ilmuwan bernama Satoshi Kanazawa memimpin tim peneliti dari London School of Economics. Kesimpulan penelitian yang diperolehnya adalah setiap peningkatan skor IQ sebesar 15 poin, keinginan seorang wanita untuk memiliki anak berkurang 25 persen.

Sebelum sampai pada kesimpulan tersebut, Kanazawa menganalisis data dari Studi Nasional Perkembangan Anak di Inggris. Temuan mengungkapkan bahwa semakin cerdas seorang wanita, semakin kecil kemungkinannya menjadi seorang ibu. Kesimpulan ini tetap ada bahkan setelah faktor-faktor lain diperhitungkan, misalnya faktor ekonomi dan tingkat pendidikan.

Penelitian lain yang dilakukan para peneliti di University of York mengungkapkan, asumsi bahwa anak adalah sumber kebahagiaan sebenarnya kurang begitu akurat. Oleh karena itu, ilmuwan menjelaskan bahwa temuan baru ini agaknya menawarkan petunjuk lain mengapa makin banyak wanita yang memilih tidak punya anak.

"Para ilmuwan sosial tidak dapat menemukan hubungan antara memiliki anak dan kebahagiaan. Dalam penelitian terbaru terhadap orang dewasa di Inggris misalnya, kita menemukan bahwa mereka yang menjadi orang tua dan yang tidak memiliki tingkat kepuasan hidup yang sama," kata peneliti, Dr Nattavudh Powdthavee, seperti dilansir Medical Daily, Jumat (9/8/2013).

Para peneliti menjelaskan bahwa kebanyakan orang cenderung lebih berfokus pada hal-hal baik seputar menjadi orang tua. Menurut dr Powdthavee, kecenderungan ini muncul agaknya karena orang percaya bahwa pengalaman seperti melihat anak pertama kali tersenyum atau menikah akan memberikan kebahagiaan yang bertahan lama.

"Namun pada kenyataannya, kita jarang berpikir tentang pengalaman-pengalaman besar ini setiap hari, karena memang tidak terjadi kepada kita setiap hari," ujar dr Powdthavee.

Yang terjadi adalah, orang tua malah menghabiskan banyak waktu menyaksikan permasalahan anaknya, misalnya perkara sekolah, memasak dan mencuci baju. Pengalaman ini lah yang nampaknya berdampak pada tingkat kebahagiaan dan kepuasan hidup sehari-hari.

Analisis biologis: wanita cerdas akan mengenali proses2 dlm tubuhnya, termasuk masa subur.
Kemungkinan: dia menghindari berhubungan di masa subur, makanya gak punya anak emoticon-Big Grin

Analisis ente gmn gan? emoticon-Big Grin

Sista, gmn sist? emoticon-Kiss (S)

Klo mnrt ane sih, wanita cerdas itu bangga jika jd ibu meski tak harus banyak2 anaknya emoticon-Cendol (S)

Pengalaman ane: mantan ane dulu pengen punya anak banyak, jd dia gak cerdas donk emoticon-Amazed


*** edit ***


Tambahan kaskuser :

Quote:


Quote:


Alhamdulillah Iedul Mubarak HT ke-66 emoticon-Wink
HT ke-3 di hari ketiga lebaran berturut-turut emoticon-Ngacir
dg id berbeda emoticon-Hammer (S)


Spoiler for HT:

Spoiler for idul fitri:



Tambahan lagi emoticon-Big Grin

Quote:


emoticon-Big Grin emoticon-Big Grin emoticon-Big Grin
Thanx gan, menurut ane komeng ente sdh mendekati maksud berita emoticon-thumbsup
Ane mau ngomentari masalah agamanya, seorang istri hrs mengabdikan diri secara total kpd suami, itu betul gan. Cuma ente msh fokus kpd istri, suami yg baik dlm Islam pun tak hrs apa-apa menyuruh istri. Bahkan, pekerjaan rumah tangga itu sebenarnya (berdasarkan Islam) bukanlah kewajiban istri. Ane pernah ngaji, bahwa sebenarnya kewajiban istri itu cuma melayani suami terutama di ranjang emoticon-Malu (S) melahirkan anak, merawat anak, dll. Sementara pekerjaan rumah itu kewajiban suami, masak, nyuci, nyapu, dll. Klo di Indonesia itu kewajiban istri, ane kira itu budaya Indonesia, bukan Islam. Jd kalau istri hrs mengabdikan diri kpd suami maka suami pun hrs pengertian, tdk semua2 hrs menyuruh istri. Istri adl parter suami dlm Islam, istri adl tempat berbagi rasa, berbagi cerita, tempat sharing ttg masalah disekitar; bukan babu. Wallahu a'lam emoticon-Blue Guy Smile (S)
Diubah oleh umaroin 10-08-2013 11:42
0
47.7K
822
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
78.9KThread10.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.