Quote:
Malik Amir Muhammad Khan Afridi asal Pakistan menceritakan pengalamannya hampir dekat dengan ajal hanya gara-gara kumis. Kelompok Islam ekstremis sangat tidak menyukainya dan mereka pun sempat menculik lelaki itu serta menahan dia sampai mau mencukur kumisnya.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Sabtu (10/8), kumis itu bukan sembarang kumis. Panjangnya 76,2 sentimeter dan dibentuk melebar ke arah atas. Bagi Afridi itu lambang kejantanan dan kemakmuran.
Lelaki asal wilayah Peshawar itu diculik sekitar tiga tahun lalu. Dia pun harus ikhlas memotong kumis unik miliknya ketimbang nyawanya tidak selamat. Apalagi dia enggan membayar uang jaminan pada kelompok menculiknya itu.
"Kumis bagian dari gaya hidupku. Aku juga tidak merokok, tidak meminum minuman keras. Aku lebih baik puasa tapi jangan suruh saya mencukur kumis. Ini identitas saya" ujarnya.
Afridi sudah berkumis sejak usianya 22 tahun. Sehari dia membutuhkan waktu setengah jam untuk merawat kumisnya dengan minyak kelapa dan sabun. Dia juga sering ke salon agar kumisnya semakin kinclong dan biaya membuat bagian wajah itu jadi bagus sekitar Rp 1,5 juta sebulan.
Kumis Afridi memang unik dan mengundang perhatian tak kecuali Laskar Islam yang menguasai distrik Kyber, dekat dengan perbatasan Afghanistan. Kelompok ini membuat peraturan jenggot dan kumis lelaki harus dicukur habis.
Sebulan ditahan, dia berhasil bebas dan langsung memanjangkan kumisnya kembali. Sebab itu dia kembali mendapat ancaman penculikan tahun lalu. Dia memilih bersembunyi di Kota Faisalabad dirasa lebih aman. Afridi. Suatu hari dia akan mengajak seluruh keluarganya untuk pergi dari Pakistan dan dengan kumisnya dia yakin bakal mampu melakukan hal itu.
"Saya ingin pindah ke Dubai, atau Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris. Saya mau mencoba meminta tolong pada pemerintah Inggris agar diperbolehkan ke sana," ujar Afridi. Alasan pindah agar dia leluasa memanjangkan serta merawat kumisnya.
kayaknya emang bener tuh kumis mengundang nafsu para pemuda extrimis di pakistan..
