Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

PetuAvatar border
TS
Petu
Pesawat Tabrak Sapi dan Keselamatan Bandara di Indonesia
Pesawat Tabrak Sapi dan Keselamatan Bandara di Indonesia

Landasan pesawat seharusnya steril dari apapun. Dari orang yang lalu lalang, juga dari hewan yang berkeliaran. Hal itu sangat penting demi keselamatan. Namun, syarat krusial ini yang diabaikan di Bandara Djalaluddin, Gorontalo, Sulawesi, Selasa malam 6 Agustus 2013.

Akibatnya nyaris fatal. Pesawat Boeing 737-800 NG milik maskapai Lion Air keluar landasan setelah menabrak seekor anak sapi di landasan bandara ini. Ketika itu, pesawat yang mengudara dari Jakarta itu hendak mendarat. Hingga Rabu, 7 Agustus 2013, pesawat itu masih di situ.

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menjelaskan bahwa insiden ini terjadi sekitar pukul 21.00 waktu setempat. Pesawat nahas yang membawa 110 penumpang itu sempat kehilangan keseimbangan setelah insiden tabrakan itu. Beruntung pilot pesawat berhasil mengendalikan laju pesawat dan semuanya selamat.

Petugas bandara yang bergegas kemudian mendapati anak sapi yang ditabrak mati tergilas ban. Tidak diketahui kenapa anak sapi itu bisa masuk ke lintasan pesawat itu. "Semua penumpang dalam keadaan selamat. Saya belum bisa pastikan berapa kerugian," kata Edward.

Bandara sempat ditutup sementara akibat insiden itu. Ratusan calon penumpang sempat terlantar.

Menurut Pilot pesawat, Iwan Permadi, kondisi penerbangan normal saat dia hendak mendaratkan pesawat. Dia kaget karena tiba-tiba melihat tiga ekor sapi di landasan pacu. "Dari jauh terlihat seperti anjing," kata Iwan.
Pada Rabu 7 Agustus 2013, bandara sudah bisa digunakan, namun terbatas. "Yakni hanya untuk pesawat jenis ATR (pesawat berukuran lebih kecil) yang bisa landing dan take off," jelas Kepala Pusat Komunikasi dan Informasi Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan.

Ia menjelaskan, landasan pacu yang baru dapat digunakan sepanjang 1.700 meter dan hanya dapat mengakomodasi pesawat regional jarak pendek bermesin twin-turboprop. Sementara, untuk pesawat jet jarak jauh, membutuhkan landasan minimal 2.300 meter.

Hasil investigasi sementara, Kementerian Perhubungan tidak menemukan fasilitas bandara yang rusak akibat insiden ini. Meski demikian, Kementerian tetap menginvestigasi kecelakaan itu dan inspeksi menyeluruh fasilitas bandara. "Panjang landasan itu juga bisa dipakai untuk kedatangan tim investigasi," jelasnya.

Berdasarkan laporan yang diterima Kementerian Perhubungan, kecelakaan terjadi saat pesawat menghindari anak sapi yang sedang melintas di landasan. Anak sapi dapat masuk karena ada bagian pagar bandara yang berlubang. "Pesawat menghindar agak ke kiri dan akhirnya keluar landasan pacu," ujar Bambang.

Sementara itu, Kapolsek Bandara Djalaluddin Ipda AR Humonggio mengatakan, pagar bagian Utara di landasan bandara itu rawan diterobos oleh hewan ternak karena terbuat dari kawat duri. "Pagar sebelah Selatan dan Timur sudah bagus."


Bukan kali pertama
Quote:


Sumber: Pesawat Tabrak Sapi dan Keselamatan Bandara di Indonesia
Spoiler for No Repost:
0
1.8K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.3KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.