Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

intel.koremAvatar border
TS
intel.korem
Komisi VIII: Polisi Harus Bisa Bedakan Bom dengan Mercon
VIVAnews - Anggota Komisi VIII DPR Bidang Sosial dan Agama, Nurhayati Ali Assegaf, Selasa 6 Agustus 2013, berharap Kepolisian segera membongkar kasus ledakan yang terjadi di Wihara Ekayana, Jakarta Barat, Minggu malam, 4 Agustus 2013.

Dia meminta Kepolisian tidak langsung mengkaitkan aksi pengeboman dengan kasus negara lain. Misalnya, dengan konflik etnis muslim Rohingya di Myanmar.

Diketahui, usai peledakan terdapat pesan di secarik kertas yang dikirimkan ke pengurus wihara. Bunyinya: "Kami Menjawab Jeritan Rohingya."

"Sebaiknya praduga-praduga ini disimpan. Bekerja profesional, supaya tak timbulkan kegundahan, apalagi dikaitkan dengan Rohingya," kata Nurhayati.

Dia juga meminta semua pihak tidak langsung menjustifikasi aksi pengeboman ini adalah perlawanan umat Islam atas konflik Rohingya.

Selain itu, polisi seharusnya tak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bahwa ledakan itu adalah bom. "Apakah ini bom atau ledakan biasa, karena kaca tidak pecah. Saya yakin polisi bisa kerja profesional untuk bedakan bom dan mercon," tuturnya.

Sementara Wakil Ketua Komisi VIII Raditya Gambiro menyesalkan aksi pengeboman di rumah ibadah. Menurut dia, meneror tempat peribadatan tak bisa ditolerir.

"Ajaran agama yang kita anut tidak ajarkan seperti itu, kecuali agama kita dihina," ujar Raditya.

Seharusnya, bangsa Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki toleransi terbesar di dunia sudah harus memahami bahwa saling menghormati dan menghargai perlu dikedepankan. Tidak perlu bertindak anarki dalam menyikapi persoalan yang berkaitan isu SARA.

"Kita negara Bhinneka Tunggal Ika, tidak ada negara seperti Indonesia," ujar dia.

Rangkaian bom meledak di Wihara Ekayana di Jalan Mangga II, Kelurahan Duri Kepa, Jakarta Barat, Minggu malam, 4 Agustus 2013. Tidak ada korban jiwa dalam ledakan itu. Hanya ada tiga jemaat yang mengalami luka ringan.

Ada tiga bom yang diletakkan di dalam Wihara Ekayana. Bom pertama meledak pada pukul 19.01 WIB, di bagian belakang patung Buddha Maitreya yang terletak di dalam wihara.

Bom kedua terjadi beberapa menit kemudian. Letaknya di pintu masuk wihara di atas rak sepatu dekat patung Buddha Sakyamuni dan dan Patung Waitho Pusha. Bom meledak dan melukai tangan salah satu umat.

Sementara bom ketiga berada dekat bom kedua. Tapi, bom itu tidak meledak dan hanya mengeluarkan asap. Bom kemudian disiram air oleh jemaat, kemudian diledakkan Tim Gegana Polri. (adi)

http://nasional.news.viva.co.id/news...-dengan-mercon

Klo ane g bisa bedain mana anggota dewan mana yg anggota hewan..
Mungkin yg dibawah saya bisa bedain
emoticon-Ngakakemoticon-Ngakak
0
4.7K
79
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.