Bismillahirrahmanirrahim
assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Alhamdulillah gan, kita sudah menjalankan ibadah Puasa sebagai rasa syukur dan ketundukan kita sebagai seorang Muslim kepada Allah.
Bagi Agan/aganwati terutama daerah Jawa siapa yang belum pernah denger wong misoh!
ya ane yakin semua pasti pernah mendengar ada wong misoh2, baik pas lagi marah, kesel, atau bahkan dalam keadaan bercanda
tapi gan
pernah denger/ atau agan sendiri pernah ga pas lagi puasa Ramadhan gini denger orang misoh atau malah agan sendiri yang misoh pas lagi Puasa?
jawablah dengan jujur gan
lantas gimana dengan status PUASA RAMADHAN seseorang, kalo orang itu suka misoh2 saat berpuasa?
Quote:
Apakah perkataan kotor (misoh-jawa) dapat membatalkan Puasa ?
Jawaban:
Bacalah dan renungi firman Allah ini,
"Hai Orang-orang yang beriman...!
diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang terdahulu sebelum kamu
AGAR KAMU BERTAQWA" (Al Baqarah: 183)
kita tahu, bahwa hikmah kewajiban berpuasa Ramadhan adalah agar bertaqwa dan menyembah Allah Subhanahu wa ta'ala. lantas Apa itu Taqwa?
taqwa adalah meninggalkan apa yang diharamkan oleh Allah semuanya. Taqwa adalah menjalankan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang.
Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta, selalu mengerjakannya, dan tidak meninggalkan kebodohan. Maka Allah tidak akan memberikan pahala atas puasanya. (HR. Al Bukhari).
Dari sini jelaslah bahwa orang yang berpuasa hendaknya menjauhi apa saja yang diharamkan , baik kata-kata maupun perbuatan, sehingga dia tidak mencela manusia, tidak melakukan dusta, tidak mengadu domba/fitnah, tidak menjual, membeli, memakan barang2 haram, dan menjauhi semua perbuatan haram.
jika manusia mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang selama sebulan penuh, maka jiwanya (condong) akan lurus pada bulan-bulan berikutnya.
tetapi sayang, banyak diantara kita yang sedng berpuasa, tidak menghentikan kebiasaan-kebiasan seperti berkata kotor, berdusta, mencela, dan sebagainya.
walaupun perbuatan tercela itu tidak membatalkan puasa, tetapi ketahuilah perbuatan itu mengurangi dan mengikis habis pahala puasa.
maka tidak didapati apa2 dari puasa orang2 itu melainkan hanya mendapatkan rasa lapar dan rasa dahaga saja.
![Berduka (S) emoticon-Berduka (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/berdukas.gif)
![Berduka (S) emoticon-Berduka (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/berdukas.gif)
![Berduka (S) emoticon-Berduka (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/berdukas.gif)
![Sorry emoticon-Sorry](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1xldg9p.gif)
sumber: dirangkum dari konsultasi syariah dan dari sumber yang lain.