quthubmAvatar border
TS
quthubm
Islam, Kemanusiaan, dan Kasus Syiah Sampang

Kemanusiaan yang adil dan beradab (pancasila sila kedua)

Bro sepertinya kita sering tidak adil dalam menyikapi suatu peristiwa deh. Kalo gak percaya, coba deh tajamkan pendengaran, penciuman, penglihatan, dan perasaan kita. kakek saya, pramudya ananta toer pernah ngasih nasehat dalam novelnya Bumi Manusia “Seorang terpelajar itu harus adil, sejak dalam pikiran!”



Inilah yang saya rasakan. Dulu, ketika palestina diserang oleh Israel, banyak sekali teman-teman yang mengganti PP-nya dengan gambar Save Gaza, Save Humanity. Saya pun ikut mengganti PP saya, karena memang menurut saya dulu Israel sudah keterlaluan, terlalu jauh melanggar batas-batas kemanusiaan.Nah sekarang ada lagi nih kasus serupa, namun pelaku sekaligus korbannya adalah saudara-saudara muslim sendiri, yaitu kasus pengusiran warga Syiah di Sampang.



Dilihat dari standar-standar kemanusiaan di negara manapun, peristiwa ini menurut saya masuk kategori tragedi kemanusiaan juga. Kurang lebih, miriplah sam kasus penyerangan Israel ke palestina. Namun yang membuat berbeda adalah sampai saat ini saya sama sekali tidak melihat atau belum melihat ada satu pun kawan yang membela atau pun mengecam tragedi tersebut. Minimal di Sosmed lah. Bisa jadi ada yang keliru dengan pemahaman tentang kemanusiaan di pikiran teman-teman.



Yang terlihat adalah, seolah-olah kemanusiaan dalam pemahaman teman-teman sangat tendensius sekali, hanya disebut sebagai tragedi kemanusiaan jika terjadi pada golongan tertentu saja. Padahal nilai-nilai kemanusiaan itu kan sifatnya universal, dimana ada orang dizalimi berarti disitu ada yang salah. Otomatis disitu ada nilai-nilai kemanusiaan yang dicederai.



Saya mendengar dari ceramah tarawihnya pak Din Syamsudin tadi malam di Masjid Kampus UGM bahwa kalau dirunut sejarahnya, sebenarnya Syiah-Sunni itu adalah masalah politik yang lama kelamaan akhirnya menjadi teologi. Pak Din Syamsudin menambahkan sebenarnya kedua pihak pun punya kontribusi yang sama besarnya dalam sejarah peradaban Islam. Sunni mempertahankan eksistensi Islam dengan cara memegang pemerintahan melalui dinasti-dinastinya, Syiah membuat peradaban hidup dengan mengembangkan sains dan filsafat Islam pada masanya. Oleh karena itulah pada abad pertengahan, peradaban Islam menjadi peradaban paling maju di dunia. Oh iya, kerajaan islam pertama (perlak 400 tahun sebelum samudra pasai) ternyata kerajaan Syiah lho.



Jadi menurut saya kalau di Timur Tengah Syiah-Sunni sekarang lagi rusuh, ya doakan saja cepet akur, jangan malah konfliknya dibawa-bawa ke Indonesia. Kalau masalah sesat atau tidak sesat, semua agama itu sesat menurut agama yg lain. Kalau kata sesat terlalu ekstrim kita ganti aja dengan benar salah. Jadinya seperti ini “Islam saya itu Islam yang paling benar, selain Islam saya adalah salah. Titik.” Hehehe emoticon-Big Grin



Indonesia adalah negara hukum, kata pak hakim. Indonesia adalah negara yang rakyatnya plural, Semua orang yang lahir di Indonesia atau keturunan Indonesia boleh tinggal di Indonesia dan menjadi warga negara Indonesia (UU no 12 tahun 2006). Warga negara Indonesia memiliki kedudukan yang sama di mata undang-undang (UUD 1945 pasal 27). Semua orang boleh menjalankan kepercayaaIntinya kalo sudah mengaku sebagai warga Indonesia ya minimal patuh lah sama hukum yang berlaku di Indonesia.



Jadi kalau misalkan berbeda gak bisa donk main usir begitu saja, Nabi Muhammad aja baru ngusir yahudi madinah ketika mereka udah bikin rusuh. Lha ini?



Hemm, yuk mari kita sama-sama berpikir jernih, bukan cuma kita aja yang warga NKRI tapi saudara-saudara Syiah di sampang juga.Kita yang pribumi asli harusnya bisa lebih toleran lah dalam menyikapi perbedaan. Indonesia itu suku-nya macam-macam, budayanya macam-macam.dan jangan lupa kalau Islam pun masuk ke Indonesia tidak lewat satu jalan, dan tidak lewat satu orang. Jadi wajarlah kalau di Indonesia model Islamnya macam-macam, wajar juga kalau di Indonesia juga ada penganut Syiah.



Kasihan mereka yang diusir dari rumah, dikucilkan, dilarang beribadah, hanya karena berbeda dengan kita. Coba bayangkan saja seandainya kita yang berada di posisi mereka, lemah, minoritas, didiamkan pemerintah, cobalah sejenak membayangkan. Ada tragedi kemanusiaan disini, tak selayaknya seorang muslim diam melihat kezaliman ini. Kalau ada kwan Non muslim yang bertanya “katanya Islam itu rahmatallil 'alamin, tapi kok faktanya suka rusuh gini sih?” gimana jawabnya coba, malu kan?.



Hemm, #yasudahlah saya cuma bisa membela lewat tulisan, karena memang iman saya kurang terlalu kuat untuk membela lewat tindakan. Kalau dulu saya nulis "Save Gaza, Save Humanity" rasanya tidak adil kalau sekarang saya tidak menyerukan juga "Save Sampang, Save Humanity". Karena menurut saya esensinya sama.



Saya begini bukan berati saya Syiah lho ya, bapak saya berlatar belakang Muhammadiyah, Ibu saya NU, saya dibesarkan di lingkungan NU. Orang tua saya mengajarkan untuk toleransi ke semua pihak, menghormati perbedaan, tapi tidak menutup pintu perubahan untuk menuju kebaikan. Jadi kiranya ada yang salah dalam kata-kata saya, saya mohon maaf dan minta sarannya agar saya bisa lebih baik. Sekian dari saya, terimakasih. emoticon-Smilie



-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

oh ya sebuah konflik pasti ada penyebabnya ada provokatornya, maka sebaiknya pemerintah harus berperan disini, baik provokator dari pihak syiah atau pun Sunni sebaiknya segera diamankan saja, biar Indonesia tetap damai dan aman. #okesip
0
3.9K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.