SELAMAT BERPUASA UNTUK AGAN SEMUANYA!

I LOVE INDONESIA





Menteri Pendidikan malaysia mengeluarkan petunjuk bagi para orang tua untuk mengidentifikasi 'gejala' gay dan lesbian pada anak-anak mereka, seperti dilansir oleh Free Malaysiakini.


Petunjuk itu berisi delapan gejala, empat untuk gay dan empat untuk lesbian. Tanda-tanda untuk gay antara lain:

1. Berbadan kekar dan suka menunjukkan bentuk tubuh mereka dengan menggunakan kaos berleher V dan kaos tanpa lengan.


2. Lebih suka menggunakan pakaian yang ketat dan cerah.

3. Tertarik pada pria, dan
4. Senang membawa tas tangan besar, sama dengan yang digunakan oleh wanita ketika bepergian.


Sementara itu, gejala untuk lesbian antara lain:
1. Tertarik pada wanita
2. Kecuali dengan pacar (wanita), mereka akan menjaga jarak dari wanita lain.
3. Senang berkumpul, makan siang, dan tidur bersama wanita, dan
4. Tidak tertarik pada pria.

"Ketika Anda mendapati anak-anak memiliki gejala ini, Anda harus segera waspada," tulis petunjuk tersebut, seperti dilansir oleh Huffington Post (13/09).

Petunjuk ini tentu mendapatkan kontra dari aktivis LGBT (Lesbi, Gay, Biseksual, Transgender). Mereka mengatakan bahwa petunjuk ini sangat mengagetkan dan menjijikkan.

"Menteri pendidikan saat ini secara resmi telah melakukan diskriminasi," kata aktivis LGBT Malaysia, Pang Khee Teik, pada Free Malaysia Today.

"Menteri harus menghentikan kampanye yang tak manusiawi terhadap anak-anak yang masih rapuh ini," tambahnya, "Mereka seharusnya mengajarkan anak-anak untuk percaya diri dan menghormati satu sama lain, apa adanya mereka."

Hingga saat ini hak-hak kaum LGBT di Malaysia masih menjadi perbincangan hangat serta selalu menuai pro dan kontra.

sumber berita

Ourvoice.or.id. Sebuah restoran kari di Malaysia memberikan makanan gratis kepada pengunjungnya yang memakai kaos V-neck ketat dan tas jinjing pria. Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes pernyataan Kementerian PendidikanMalaysia yang mengatakan pria yang memakai V-neck adalah gay.

Fierce Curry house, sebuah restoran di daerah Bangsar, pada hari Rabu (16/1) dalam laman Facebook-nya mengatakan 15 pengunjungpria pertama yang datang ke restauran tersebut dengan menggunakan kaos V-neckdan tas jinjing akan memperoleh ayam biryani atau biryani daging kambing gratis.

Dalam laman Facebook mereka, Fierce Curry Housemenampilkan foto pesepak bola Cristiano Ronaldo dengan kaos V-neck ketatberwarna merah muda sambil membawa tas jinjing. Mereka juga menampilkan fotoaktor Zach Galifianakis dengan kaos ketat dan tas jinjing.

Bersama dengan kedua foto tersebut, Fiercemenulis “Hanya salah satu dari mereka yang akan mendapat Biryani gratis”.

Keduanya, Zach dan Cristiano, sama-sama heteroseksual.

Sebelumnya Wakil Menteri Pendidikan Malaysia Datuk Seri Mohd Puad Zarkashi mengatakantanda-tanda gay adalah: pria berotot yang suka mengenakan kaos V-neck dan tanpalengan, suka kaos berwarna cerah dan suka menggunakan tas jinjing yang miriptas perempuan.

Untuk lesbian, tanda-tandanya adalah mempunyaiketertarikan terhadap sesama perempuan, menjaga jarak dengan perempuan yang bukan pasangan mereka, dan senang berkumpul, tidur atau makan bersamaperempuan.

Hal ini memicu protes dari sejumlah kalangan diMalaysia yang menilai pernyataan yang dituangkan dalam acuan pendidikan untukorang tua sebagai hal yang konyol dan diskriminatif.

Herukh Jethwani, pemilik Fierce Curry House,mengatakan bahwa kampanye biryani gratis mereka adalah cara mereka memanfaatkanhal yang sedang marak dibicarakan oleh publik Malaysia.

“Ini adalah cara kami melihat masalah ini.Kampanye ini terbukti sukses. Kami bahkan telah menambah jumlah pengunjung yangbisa memperoleh Biryani gratis hingga 25 orang,” ujarnya.

sumber berita

KUALA LUMPUR - Waspadai anak lelaki yang berpakaian ketat, atasan berleher V atau yang membawa tas tangan, sebab hal-hal itu merupakan "gejala-gejala" homoseksualitas pada anak-anak, begitu peringatan pihak berwenang Malaysia kepada para orangtua di negeri itu.

Baru-baru ini dua organisasi guru, yang mendapat dukungan pemerintah, menggelar beberapa seminar untuk orangtua dengan materi pembahasan tanda-tanda homoseksualitas, media Malaysia melaporkan.

Pada anak lelaki, gejala-gejala itu meliputi badan berotot serta kecenderungan untuk memamerkannya dengan baju-baju yang ketat, atasan berleher V atau tak berlengan, sebut berita yang dikutip AFP, hari ini. Anak lelaki yang membawa tas tangan atau berbusana warna terang juga patut dicurigai sebagai homo, kata organisasi guru itu.

Sementara itu "gejala" lesbian adalah kecenderungan anak perempuan untuk selalu makan atau tidur ditemani perempuan lainnya.

"Kami tentu mendukung seminar-seminar itu karena bagus bagi para orangtua untuk mengetahui gejala-gejala LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender)," ujar Wakil Menteri Pendidikan Mohamad Puad Zarkashi kepada AFP. Meskipun demikian dia menolak mengomentari secara langsung soal panduan yang diberikan organisasi itu.

"Setidaknya ada tindakan pencegahan yang dillakukan," ujar Mohamad Puad, yang meresmikan salah satu seminar di negara bagian Penang beberapa hari lalu itu.

Homoseksualitas merupakan hal terlarang di Malaysia dan sodomi merupakan kejahatan dengan ancaman hukuman hingga 20 tahun penjara.

Para pejabat pemerintah dan otoritas agama secara rutin memperingatkan akan bahaya homoseksualitas bagi masyarakat Malaysia. Tahun lalu pemerintah melarang festival gay tahunan.

Mohamad Puad menambahkan, "Kaum homoseks menyebabkan HIV, jadi mengapa kita harus mendukung aktivitas mereka?"

Seorang aktivis hak-hak kaum gay, Pang Khee Teik mengecam pernyataan soal "gejala" itu. "Diskriminatif dan menyakitkan.... Kementerian Pendidikan membuktikan bahwa pendidikan di Malaysia tertinggal dibandingkan dunia yang lain," ujarnya seperti dikutip AFP.

"Kementerian pendidikan sendiri sudah menjadi bully dan lelucon," pungkasnya.

sumber berita

Criminal Code
Malaysia mempertahankan era larangan pidana kolonial pada sodomi (serta oral seks), didefinisikan secara luas untuk mencakup tindakan heteroseksual dan homoseksual, dengan kemungkinan hukuman termasuk denda, hukuman penjara sampai dua puluh tahun, dan hukuman bahkan fisik. Sebuah ayat dari hukum pidana, juga menyediakan hukuman tambahan bagi orang yang dihukum, "ketidaksenonohan kotor dengan orang laki-laki lain" Selain hukum sekuler, warga muslim juga dikenakan biaya dalam pengadilan Islam khusus.
Telah ada beberapa diskusi publik tentang reformasi hukum sehingga membebaskan swasta, non-komersial, tindakan seksual antara orang dewasa. Beberapa anggota partai oposisi utama, telah menyatakan dukungan untuk reformasi tersebut, terutama Latheefa Koya tapi ini bukan posisi resmi partai. Tidak ada partai politik atau anggota parlemen terpilih secara resmi telah mengusulkan reformasi tersebut.
Pada tahun 1994, pemerintah melarang siapa saja yang homoseksual, biseksual atau transeksual muncul di media yang dikendalikan negara.
Pada tahun 1995, negara bagian Selangor Menteri Agama memuji kelompok vigilante Badar Islam yang telah diselenggarakan pada tahun 1994 untuk membantu dalam penangkapan 7.000 untuk terlibat dalam kegiatan "islami" seperti homoseksualitas.
Pada tahun 2001, mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad menyatakan bahwa negara itu akan mendeportasi setiap mengunjungi menteri kabinet asing atau diplomat yang gay. Mohamad juga memperingatkan menteri gay di negara-negara asing untuk tidak membawa pasangan mereka saat mengunjungi bangsa. putri Mahathir, Marina Mahathir, menyerukan untuk mengakhiri diskriminasi berdasarkan orientasi seksual.
Pada tahun 2005, Royal Navy Malaysia (RMN) Kepala Mohd Anwar Mohd Nor menyatakan bahwa Angkatan Laut tidak akan pernah menerima homoseksual.
Pada tahun 2010, Dewan Sensor Film Malaysia mengumumkan hanya akan memungkinkan penggambaran karakter homoseksual asalkan karakter "bertobat" atau mati.

LGBT di politik Malaysia
"Sukarela Gerakan Anti-Homoseksual Rakyat", diciptakan pada tahun 1998 untuk melobi hukum pidana yang lebih ketat terhadap homoseksualitas, dan merupakan anggota dari partai berkuasa Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).
Demokrat Partai Aksi secara terbuka berjanji untuk membela isu-isu LGBT-hak, sehingga partai politik pertama di Malaysia untuk melakukannya.

Penuntutan Anwar Ibrahim
Pada tahun 1998, Anwar Ibrahim didakwa dengan korupsi dan sodomi. Pada tahun 2000, ia dijatuhi hukuman sembilan tahun untuk terlibat dalam sodomi dengan sopir laki-laki 19 tahun dan mantan penulis laki-laki pidatonya. Meskipun protes nasional dan internasional, dia tidak dibebaskan sampai ia telah dilayani empat tahun dari hukumannya, pada tahun 2004, ketika Pengadilan Federal Malaysia membebaskannya dari segala tuduhan.
Setelah dibebaskan, Anwar menyatakan bahwa ia tidak bersalah dan tuduhan-tuduhan itu bagian dari konspirasi pemerintah untuk mengakhiri karir politiknya. Dia juga merasa bahwa hukum pidana nasional terhadap homoseksualitas harus direformasi untuk melindungi hak menyetujui dewasa untuk memiliki kehidupan pribadi, walaupun ia juga menyatakan bahwa pernikahan gay, "akan agak terlalu jauh".
Pada tahun 2007, mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad menanggapi gugatan perdata yang diajukan oleh Anwar dengan menyatakan bahwa homoseksual tidak boleh memegang jabatan publik di Malaysia dan bahwa ia tahu Anwar adalah seorang homoseksual karena sopir laki-laki Anwar dan penulis pidato pria baik menyatakan di pengadilan bahwa mereka telah memiliki hubungan seksual dengan Anwar.
Pada bulan Juli 2008, Anwar ditangkap lagi, dituduh sodomi dengan mantan pembantu laki-laki. Penangkapan itu terjadi tak lama setelah Anwar mengaku berada dalam posisi untuk menantang pemerintahan koalisi setelah keberhasilan oposisi dalam pemilu Maret. Namun, dia dibebaskan dengan jaminan dan memenangkan kampanye untuk kursi mantan di Parlemen, dan saat ini memimpin oposisi di Parlemen.

Organisasi LGBT di Malaysia
Malaysia tidak memiliki organisasi nasional berkomitmen untuk hak-hak LGBT. Sebaliknya, sebuah koalisi longgar organisasi non-pemerintah, seniman, dan individu mengatur seksualitas tahunan hak festival Seksualiti Merdeka. Seksualiti Merdeka, yang berarti "Independen Seksualitas", merupakan festival tahunan yang terdiri dari pembicaraan, pertunjukan, pemutaran, workshop, dan forum, untuk mempromosikan hak-hak seksualitas sebagai hak asasi manusia, untuk memberdayakan individu dan masyarakat terpinggirkan, dan untuk menciptakan platform untuk advokasi. Selain menyelenggarakan program festival tahunan ini, anggota koalisi ini juga terlibat dalam kampanye menulis surat, mengatur pemutaran film reguler dan diskusi, advokasi akademik dan pelatihan pelatih.
Kelompok-kelompok yang terlibat dalam Seksualiti Merdeka juga telah sendiri menganjurkan untuk hak-hak LGBT dalam kerangka advokasi hak asasi manusia. Ini termasuk mendirikan organisasi hak asasi manusia seperti Komite Hak Asasi Manusia dari Malaysia Bar, SUARAM, PT Yayasan, KRYSS, Perempuan Pencalonan Initiative, Persatuan Kesedaran KF Selangor (Empower), Purple Lab, Matahari Buku, dan The Annexe Gallery.
Beberapa kelompok lain seperti Sisters in Islam, Organisasi Bantuan Perempuan, Amnesty International juga telah berurusan dengan isu-isu orientasi seksual dalam advokasi kesehatan publik mereka. Fokus pada pendidikan AIDS-HIV telah memungkinkan untuk diskusi publik lebih orientasi seksual, identitas gender dan hak asasi manusia.
PT Foundation, awalnya bernama Pink Segitiga, berfokus pada "menyediakan HIV / AIDS pendidikan, pencegahan, perawatan dan dukungan programes, kesadaran seksualitas dan programes pemberdayaan bagi masyarakat rentan di Malaysia". Masyarakat termasuk LSL (laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki), transgender, pekerja seks, pengguna narkoba, dan orang-orang yang hidup dengan HIV. Mereka bergabung dengan organisasi lain, seperti "LPG" (untuk pria gay) dan "mengalahkan" (untuk lesbian) yang mengatur kegiatan rutin bagi masyarakat target mereka.

Masalah HIV / AIDS
Meskipun tidak semata-mata masalah bagi orang-orang LGBT, respon kesehatan masyarakat untuk AIDS-HIV telah diperlukan diskusi publik yang lebih besar topik seperti seksualitas manusia, peran gender, dan orientasi seksual.
Sejak kasus AIDS resmi pertama muncul di bangsa pada tahun 1985, pemerintah telah berada di bawah tekanan lebih untuk mempromosikan kampanye pendidikan dan pencegahan karena beberapa ahli telah menyarankan bahwa jumlah orang Malaysia yang terinfeksi HIV bisa setinggi 300.000 pada tahun 2015 .
Pada tahun 2006, pemerintah meluncurkan kampanye publik baru yang komprehensif yang mencakup terapi dan program pertukaran jarum suntik untuk pecandu narkoba dan obat-obatan gratis yang disediakan di klinik pemerintah Namun, pada tahun 2007, Kementerian Malaysia Kesehatan dilarang menganjurkan penggunaan kondom untuk. mencegah penyebaran penyakit akibat kekhawatiran bahwa kampanye tersebut akan disamakan dengan dukungan pemerintah perilaku seksual di luar pernikahan yang sah.

sumber berita

menurut ane agak lebay yah di malaysia, tetapi memang kondisi sosialita disana seperti itu, apalagi malaysia adalah negara dengan syariat Islam, ya menurut ane sih wajar aja, dan ane salut dengan pemerintahannya yang peduli dengan masyarakatnya dan tidak menutup mata... semoga Indonesia Juga seperti Malaysia dalam hal ini..

tengkyu buat agan 2 yang udah mampir di trit ane

ane juga minta cendolnya dong , aus banget ehh!