=====================





Sebagai lelaki, Heriyanto alias Anto (42) memang tokcer di ranjang. Sangkin supernya, istrinya, Setia Mayanti Tarigan alias Maya (31) mendatangi kantor polisi. Dalam laporannya, warga Jl. Bustamam Gang Wijaya Kusuma XIV, Pasar X Tembung, Kec. Percut Sei Tuan itu mengaku kerap dipukuli jika menolak hasrat suaminya.

Kedatangan Maya ke Mapolsek Percut Seituan, Selasa (30/7) siang, mengisahkan betapa tersiksanya ia berumah tangga dengan Anto. Setelah kelahiran anak pertama mereka, nafsu seks suaminya naik tinggi. Setiap hari Maya harus melayani suaminya usai pulang kerja jualan rokok asongan di kawasan Sambu. Kalau tak mau menuruti kemauannya, korban selalu mendapat perlakuan kasar seperti dipukuli dan ditampar.

“Aku nggak tahan kali lihat nafsu seksnya. Masak setiap malam harus berhubungan. Aku bukannya nggak mau, tapi terkadang aku capek karena ngurus anak dan rumah. Kalau aku nggak mau, pasti aku dipukulinya dan ditampar,” ujar wanita berbaju hijau ini saat berada di Polsek Percut Sei Tuan.

Menurutnya nafsu seks suaminya mulai tinggi setelah kelahiran anak pertamanya.

“Pas waktu baru-baru nikah, boleh lah tiap hari gituan. Tapi udah lahir anak pertama kami, makin menjadi nafsunya, sampe udah 3 anak kami,”jelas wanita berambut sebahu berkulit coklat ini.

Tindak kasar Anto terakhir kali terjadi, Sabtu (27/7) malam lalu. Saat itu suaminya baru pulang bekerja dan mengajak korban berhubungan badan, namun korban menolak lantaran masih sangat capek usai mengurus rumah dan anak-anak. Hal itu membuat suaminya marah dan langsung memukulinya hingga korban mengalami memar dibagian kepala dan kedua tangan yang membengkak karena terkilir.

“Terakhir kali aku disiksa suamiku pas malam minggu, disitu dia minta jatah, tapi kubilang aku capek. Terus langsung dipukulnya aku, ditamparnya, terus dipelintirnya tangan aku, dan dicampakkannya aku ke lantai sampe kepalaku bengkak. Sempat aku dicekiknya, untung ada yang lihat, kalau nggak pasti mati aku,” ungkap ibu 3 anak ini.

Selama 14 tahun berumah tangga, mereka dikaruniai 3 orang anak dan sebelumnya mereka sempat berpacaran namun hanya beberapa bulan dan kemudian menikah.

“Dulu kami kenal karena dikenalin kawan, kami pacaran nggak sampe setahun. Pas pacaran masih lugu dia, baik dan setelah kami nikah soal seksnya biasa aja. Sekarang ini, ngeri kali aku. Sampe jijik aku lihat mukanya sekarang,” terangnya sambil menunjukkan tangan dan kepalanya yang memar dan terkilir.

Usai kejadian malam minggu itu, korban pun sementara waktu tinggal bersama ibu angkatnya. Sementara 3 anaknya tinggal bersama dengan orang tuanya. Namun korban belum sempat membuat laporan lantaran banyak sekali warga yang datang melapor dan unit PPA pun sudah tutup, yang membuatnya tak sabar dan pulang, dan esoknya akan datang kembali untuk membuat laporan.

(bay/bud)

SEMBUR

memang susah jadi lelaki..

mau ngeseks sama bini, jadilah di polisikan

ngeseks sama psk, takut

ngeseks sama WIL, juga di polisikan

cari bini 4, bilang ga setia