SOK-Sok-an >> Ngaku Anak Jenderal, Pengendara Paksa Masuk Jalur Transjakarta
TS
bedubeda
SOK-Sok-an >> Ngaku Anak Jenderal, Pengendara Paksa Masuk Jalur Transjakarta
VIVAnews - Unit Pengelola Teknis (UPT) Transjakarta, lewat akun Twitternya @BLUTransJakarta, menyebut pagi tadi ada seorang pengendara Honda Jazz yang mengaku anak jenderal, memaksa petugas untuk membuka portal masuk jalur Transjakarta.
Kepala Humas Unit Pengelola TransJakarta, Mega Purnamasari, mengatakan insiden itu terjadi di palang pintu Galur arah Senen, Jakarta Pusat, Selasa 30 Juli 2013.
"Tadi pagi pada pukul 09.30 posisi di palang pintu Galur arah Senen, mobil memaksa masuk yang pasti dia mengaku anak jenderal. Tapi bicaranya di dalam mobil. Dia tetap memaksa masuk jalur, padahal pintu pembatas sudah ditutup, karena pagi hari harus steril," kata Mega.
Disampaikan Mega, pengendara yang mengaku anak jenderal itu memaksa petugas TransJakarta untuk membuka portal di jalur koridor II Pulogadung - Harmony. Kata dia, kejadian itu sempat mengakibatkan kemacetan.
"Yang pasti arus bus kami berhenti sebentar, terjadi argumen pelaku dengan petugas, banyak bus sudah merapat di jalur situ. Saat itu penumpang juga ramai dalam busway," ucapnya.
Menurutnya pengendara itu sempat menunjukkan kartu nama salah satu pejabat tinggi di Mabes Polri. Kemudian berargumen dengan dua petugas palang pintu busway. Tetapi karena protap tidak memperbolehkan ada kendaraan pribadi yang masuk jalur busway maka petugas terpaksa melarangnya.
"Iya dia keluarkan kartu nama, yang pasti mengaku sebagai anak jenderal. Yang pasti petugas sesuai protap, walaupun pak jenderalnya yang memaksa masuk siapa yang berhak, kondisi di Galur tidak memungkinkan membuka palang pintu," ujar dia. (eh)
Ternyata bukan anak jenderal gan, cuma anak Petani Karet yg idup dari minta2 sama ortunya
Quote:
VIVAnews - Devi Suhartoni (43), orangtua pengemudi mobil Honda Jazz yang mengaku anak seorang Jenderal, mendatangi Polda Metro Jaya, Rabu 31 Juli 2013.
Kedatangannya untuk mengklarifikasi pernyataan anaknya yang telah meresahkan publik. Devi sendiri mengaku bukan seorang jenderal dari institusi Polri.
"Saya ke sini (Polda) untuk klarifikasi ke polisi. Pernyataan anak jenderal itu tidak ada sama sekali. Itu anak saya namanya Febry Suhartoni (18)," ujar Devi kepada wartawan.
Devi mengaku kecewa dengan perbuatan anaknya yang telah mengaku-ngaku anak seorang jenderal dan membawa nama institusi Polri untuk menakuti petugas Transjakarta.
"Saya tegaskan, ini bukan anak Jenderal dan tak ada hubungan dengan jenderal. Saya bekerja sebagai petani karet di Balikpapan," jelas dia.
Dia menjelaskan, informasi mengenai persitiwa ini diketahui dari saudara yang tinggal di Jakarta. Pasalnya pelat mobil anaknya disebut-sebut dalam pemberitaan media.
Mobil itu, lanjut Devi dibelinya dari seorang warga bernama Herman Gunawan yang tinggal di kawasan Sunter, Jakarta Utara pada awal Januari 2013 lalu, untuk operasional anaknya yang sedang kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta.
Sementara itu, terkait dengan kartu nama salah satu jenderal yang dimiliki anaknya, dia tidak mengetahui asal usulnya, sebab hingga saat ini dia belum bertemu dengan Febry.
"Saya malu karena ini insitusi Polri. Saya nggak bisa marah karena belum ketemu langsung percuma kalau marah lewat telepon," katanya.
Seperti diketahui, sebuah mobil Honda Jazz berwarna silver dengan nomor polisi B 1011 UKF memaksa masuk jalur Transjakarta di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Juli 2013, sekitar pukul 09.30 WIB.
Pengemudi mobil tersebut bahkan sempat mengancam petugas dengan mengaku anak jenderal aktif di Mabes Polri. Pengendara yang mengaku anak jenderal itu memaksa petugas TransJakarta untuk membuka portal di jalur koridor II Pulogadung - Harmony. Kejadian itu sempat mengakibatkan kemacetan. (umi)
Pengalaman Kaskuser :
Quote:
Original Posted By nugraham►bikin malu keluarga jendral aja, om ane ada yg jendral gan, kata om ane, idih najis tuh orang, kalo itu anak gua, gua telpon langsung petugas nya, suruh tuh anak push up sambil bilang janji gak nyusahin bapak
Spoiler for pengalaman:
ane juga dulu sempet mau manfaatin jabatan Om ane gan, waktu itu karna ane kena tilang depan botani square bogor gan, ane buru2 mau survei tempat, pas ane telpon Om buat bantuin, om ane ngomong gini "dah damai aja, nanti biayanya Om ganti dirumah", ane udah curiga gan kok tiba tiba mau gantinya dirumah, bukan di transfer aja, pas ane udah dirumah baru ane disuruh push up dulu , baru ngomong "om ini susah payah dapet fasilitas dari negri, nyawa taruhannya,km malah asik asik aja bawa jabatan Om, klo bapakmu tau, bisa ngamuk, jangan kaya ABG sekarang lah, yg klo ada masalah, orang tuanya suruh slesain, bertangung jawab lah, malu sama jabatan orang tua sebagai anggota militer yg terkenal bertanggung jawab
Diubah oleh bedubeda 31-07-2013 06:40
0
11K
Kutip
163
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.1KThread•83.5KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru