Amerika Sadap Email dan Ponsel Secara Real Time


Washington Post baru saja menyampaikan kabar yang mengejutkan, yaitu NSA ternyata dapat melacak dan mengawasi kejadian digital yang dilakukan secara real-time, misalnya login email atau pengiriman email serta juga login atau logout layanan chat yang biasa kita gunakan di ponsel. Untuk kepentingan tersebut, NSA menggunakan program yang disebut PRISM. Software ini ditanamkan dengan sepengetahuan perusahaan-perusahaan digital online dengan alasan keamanan. Jadi, pada prinsipnya, sebenarnya masyarakat tidak lagi memiliki privasi digital. Sebenarnya software ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan menyaring kata kunci untuk mencegah hal-hal serius seperti terorisme agar tidak terjadi.

Program ini akan menyaring kata-kata sensitif terkait dengan komunikasi antar anggota teroris untuk mempermudah pemerintah melakukan upaya preventif. Data dari PRISM ini dikumpulkan secara langsung dari perusahaan raksasa seperti Microsoft dan Apple, yang memang secara sadar berpartisipasi dalam program ini. Cara pengumpulan data NSA terdiri dari dua teknik: penyapuan skala besar dan program PRISM yang mengumpulkan data dalam jumlah kecil secara terus menerus dan berkelanjutan, mencoba menemukan potensi yang membahayakan keamanan negara. Jadi, tidaklah mengherankan bagaimana lembaga pemerintah seperti NSA, CIA, FBI bisa dengan cepat melakukan penangkalan terhadap upaya kriminal tertentu, karena mereka sudah menugaskan tim khusus untuk memantau aktivitas percakapan warga dengan menaruh perhatian pada tindakan yang memiliki potensi membahayakan keamanan masyarakat. Bukan saja secara regional, disinyalir NSA juga melakukan kerjasama dengan beberapa negara besar di Eropa seperti misalnya Inggris untuk saling bekerja sama melakukan pencegahan terhadap terjadinya upaya pelanggaran hukum sejak dini, tentu saja dengan menaruh perhatian khusus terhadap jenis tindakan yang mengancam keselamatan negara.

Untuk melakukan tugas tersebut, Inggris diwakili GCHQ, lembaga yang kedudukannya sama dengan NSA untuk melakukan penyaringan terhadap komunikasi yang berpotensi membahayakan negara. Hingga saat ini, masyarakat AS masih belum menunjukkan reaksi ekstrim terhadap tindakan yang dilakukan pemerintahnya. Namun bagaimanapun juga, hal ini patut menjadi perhatian karena nampaknya, dengan kejadian tersebut, tampak bahwa kita tidak lagi memiliki privasi secara digital.