[CENTER][CENTER]Peresmian Bandara Internasional Kuala Namu (Kuala Namu International Airporrt/KNIA) menjadi menarik karena disana juga ada kereta api khusus bandara yang pertama kalinya ada di Indonesia.


Perusahaan jasa transportasi kereta api khusus bandara PT Railink melayani calon penumang Bandara Internasional Kuala Namu sejak soft operation 25 Juli 2013.

Bandara Kuala Namu menjadi airport pertama di Indonesia yang terhubung melalui jalur kereta api. Fasilitas bandara dengan terminal tunggal terbesar di Asia Tenggara ini akan mengalahkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.


Kereta api Bandara Kuala Namu terhubung dari Medan ke Kuala Namu melintasi rel sepanjang 32 kilometer. Proyek kereta ini digarap oleh PT Railink yang merupakan perusahaan patungan antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan PT Angkasa Pura II, dengan masing-masing kepemilikan saham 60% dan 40%.

Untuk tahap awal, Railink menggunakan satu set kereta yang terdiri dari empat gerbong KA KRBE INKA diperbantukan dari PT KAI.

Kereta KRBE Inka memiliki kapasitas 308 tempat duduk dan direncanakan akan beroperasi sebanyak 26 kali lintasan yang terdiri dari masing-masing 13 kali pulang-pergi. Kereta ini akan beroperasi menyesuaikan jadwal penerbangan pesawat mulai pukul 04.30 WIB hingga pukul 22.30 WIB.

Tarif yang dikenakan kepada penumpang sebesar Rp80.000 sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan RI No. 28 Tahun 2012. Penentuan tarif tersebut disesuaikan dengan fasilitas dan pelayanan yang disediakan, interior yang nyaman, seperti AC, rak bagasi penumpang, toilet, reclining seat, pintu otomatis serta bebas asap rokok.


Sementara itu, untuk KA khusus bandara PT Railink telah memesan sebanyak empat set kereta yang diimpor langsung dari perusahaan Woojin asal Korea Selatan. Diperkirakan sebanyak dua set KA akan tiba pada awal Agustus dan dua set lainnya akan menyusul pada September mendatang.

Total ada 16 gerbong kereta Woojin dari Korea Selatan ini. Rencanaya September saat Grand Lounching bertepatan dengan ulang tahun SBY yakni 9 September 2013 KA ini bisa beroperasi penuh.

KA Woojin terdiri dari 172 tempat duduk dengan operasional pada tahap awal sebanyak 26 kali lintasan. Setelah beroperasi secara penuh, Kereta Woojin akan memiliki 34 kali lintasan dengan masing-masing sebanyak 17 kali lintasan pulang-pergi.

Dengan kapasitas penumpang 172 tempat duduk, maka KA Woojin dapat mengangkut sebanyak 5.848 penumpang setiap harinya. Ditargetkan dengan beroperasinya KA Woojin secara penuh dapat mengangkut maksimum 25% calon penumpang Bandara Kuala Namu.

Fasilitas KA Woojin diklaim jauh lebih nyaman dalam hal tempat duduk, desain lebih moderen dan rak bagasi lebih luas dibandingkan dengan KA KRBE INKA. Untuk kecepatan KA relatif tidak ada perbedaan antara KA Woojin dan KA KRBE INKA. Rute Medan-Kuala Namu diperkirakan ditempuh dalam waktu 35-45 menit.

Jarak tempuh ketika berangkat menuju Bandara Kuala Namu diperkirakan memakan waktu 35 menit karena rute ini menjadi perjalanan prioritas demi ketepatan waktu penerbangan. Sedangkan untuk rute pulang dari Bandara Kuala Namu akan memakan waktu sekitar 45 menit akibat berpapasan dengan kereta reguler.

Jalur KA Medan-Kuala Namu dipastikan tidak ada pemberhentian. Kecuali jika terjadi papasan dengan kereta reguler. Ketika berangkat ke Kuala Namu, kereta reguler harus mengalah dan lansir menunggu lewatnya KA bandara. Namun, saat pulang dari Kuala Namu kereta bandara harus menunggu lewatnya kereta reguler.

Bagi penumpang, pembelian tiket KA Bandara bisa dilakukan secara elektronik melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) debit maupun menggunakan kartu kredit. Di Stasiun Medan, calon penumpang juga sekaligus bisa melakukan check-in di maskapai-maskapai penerbangan yang tersedia.

Tiket dapat dibeli di Stasiun KA Bandara Medan dan Kuala Namu. Pembayaran bisa menggunakan kartu prabayar, debit, kredit dari Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Mega dan Bank DKI serta kartu berlogo Visa. Pemesanan dapat dilakukan maksimal 7 hari sebelum hari keberangkatan.

Janjinya di Stasiun Besar Medan akan ada fasilitas City Check-in, jadi penumpang tidak perlu melakukan check-in di bandara. Nyatanya belum ada. Dibandingkan dengan tarif KRL di Jakarta yang hanya Rp9.000, di Kereta Api Bandara ini cukup mahal hanya dengan 35 menit harus membayar Rp80.000, bandingkan dengan bus Damri Medan-KNIA Rp15.000, Amplas-KNIA Rp10.000, dan Binjai-KNIA Rp30.000.

Tapi yang jelas, stasiunnya keren kok. nanti kalo kereta impor nya sudah datang, bakal lebih keren lhoo...

ini penampakannya....