Gan-Sis Apakah Orang yang percaya Teori Evolusi Darwin itu Atheis?
TS
shin988
Gan-Sis Apakah Orang yang percaya Teori Evolusi Darwin itu Atheis?
Penampakan si Darwin gan:
Spoiler for APASIH YANG ENTE PIKIRIN KALO DENGAR NAMA DARWIN?:
Ane percaya kalo 90% orang Indonesia bakal mikir gini:
1. ATHEIS
2. ANAK MONYET
Quote:
Sebenarnya kenapa sih mayoritas orang Indonesia sangat membenci Darwin? Apakah ente benar2 pernah tau sebenarnya apa sih isi dari buku yang di tulis darwin itu: "On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or the Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life,"?
Siapa yang memulai kebencian ini??
PENDAPAT MAYORITAS YANG LAEN :
Quote:
Original Posted By masterfuck►ilmu pengetahuan dan agama gak bakal bisa disatukan gan
ilmu pengetahuan syarat utamanya barang bukti dan fakta (sangat dianjurkan utk mempertanyakan segala hal)
agama itu syaratnya dogma (harus percaya, tidak boleh mempertanyakan)
hanya orang munak yg bilang keduanya bisa digabungkan (kalaupun bisa, sampai batas tertentu aja paling)
PENDAPAT ANE:
Kenapa tidak bisa? Seharusnya agama & ilmu bisa berjalan beriringan. Kenapa?
Karena segala yang ada di dunia sumbernya dari Tuhan, trus tujuan ilmu pengetahuan itu mempelajari dunia yang sumbernya dari Tuhan tadi, jadi kalo menurut ane puncak dari pengetahuan itu seharusnya kita bisa "menemukan" Tuhan(Ni pendapat ane yah)
YANG HARUS DIPERHATIKAN:
Quote:
Original Posted By mikuuu►
duh katanya siapa gan?
silahkan cari tulisan ilmuwan, atau bahkan darwin yang mengatakan manusia evolusi dari monyet
"Darwin tidak pernah mengatakan manusia adalah evolusi dari monyet"
Bagi Yang gak pecaya teori Darwin, trus giman ente menjelaskan tentang hewan-hewan yang mirip tapi beda, bingung?
Spoiler for NI ANE KASIH GAMBAR:
Kalo Ane minta ente sebutin namanya pasti agan/ sista semua gampang jawabnya:
a. harimau
b. singa
c. kucing
d. cheetah
Spoiler for SEKARANG COBA YANG INI:
Jelas itu kucing semua, tapi kalo kita perhatikan lebih teliti mereka sebenarnya berbeda, kenapa?
Quote:
Kalo kita kembalikan pada Teori evolusi Darwin, kita gampang memberi jawabannya, tapi bagi orang yang menolak, berarti dia harus menjelaskan dari sudut pandang yang laen yang tentu saja menurut ane akan lebih sulit.
sebenarnya ada alasannya kenapa kucing yang ane jadiin contoh, karena sebagian spesies dari kucing tersebut muncul karena campur tangan manusia (tanpa campur tangan/ seleksi alam). Jadi ente gak bisa bilang emang udah dari "sono" nya dulu dibikin kayak gitu.
kita bisa menerima kalo kucing & harimau ataupun singa mungkin berasal dari nenek moyang yang sama
tapi kalo tentang manusia, kita sulit menerima, karena kita merasa Superior
Kalo kita buang kulit luar kita & organ-organ, pa yang kita lihat?
Bandingkan dengan yang ini
Tolong ente liat sejenak & pikirkan ada persamaan gak?
Spoiler for GIMANA GAN?:
Beda banget yah? iya lah orang tulang binatang ma manusia masak sama,
Lah emang tulang tiap manusia itu sama? ya gak juga sih
Spoiler for SERING BACA KOMIK DETEKTIF GAK? Kalo da kasus kayak gini gimana?:
ada tulang-belulang ditemukan terus bisa gak kita tau itu siapa?
bisa lah kalo ada yang merasa kehilangan trus lapor ke polisi
tapi gimana kalo gak da yang kenal trus kita mau tau sebenarnya tu tulang punya siapa?
kalo langsung dicari tau trus ampe tau orangnya ini, namanya ini, mungkin gak? mungkin sih tapi kemungkinannya kecil
jadi apa yang harus silakukan?
kita harus tau dulu rasnya, kalo di negara Indonesia mungkin gampang ja ya, tapi gimana kalo di negara yang multi ras kayak Amerika?
Loh emangnya bisa diliat dari tulangnya tulang tersebut termasuk ras apa? BISA (nah loh)
Berati tulang-belulang tiap ras di dunia ini mempunyai ciri khas masing2 ya?
Kita tinggalkan sejenak masalah ras, Sebagian besar percaya kalo Adam (manusia pertama) & Hawa adalah nenek moyang dari seluruh manusia di dunia ini
Quote:
kalo kita pikirkan lagi kenapa anak keturunan adam berbeda-beda ada yang negro-chinese-bule-melayu-arab kok bisa beda-beda?harusnya sama dong semua manusia itu,kan nenek moyangnya sama.
Menurut ane kita semua dulu berevolusi, manusia berevolusi? mustahil ah
Kalo menurut ane mungkin, kenapa? karena anak-anak adam & hawa (mungkin dulu mirip sama ibu-bapaknya) tersebut berpencar ke seluruh penjuru dunia dengan keadaan geografis & makanan atau cara hidup yang berbeda, jadi keturunan mereka harus beradaptasi sesua lingkungan masing2, adapatasi dengan lingkungan yang berbeda akan memunculkan hasil yang berbeda pula
Quote:
Trus kalo teori ini merupaka sebuah kesalahan, kenapa masih diajarkan di sekolah-sekolah? bukan cuma di Indonesia tapi seluruh dunia
"Walaupun teori evolusi mendapatkan penentangan dan keberatan dari banyak pihak keagamaan, para ilmuwan dan komunitas ilmiah menolak keberatan-keberatan yang diajukan tersebut sebagai sesuatu yang tidak memiliki kesahihan, oleh karena argumen tersebut didasarkan pada kesalahpahaman pada konsep teori ilmiah dan penafsiran yang salah pada hukum-hukum fisika dasar. Menanggapi hal tersebut, 68 akademi sains nasional dan internasional dari seluruh dunia, termasuk pula Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, Royal Society Britania, Akademi Sains Republik Islam Iran, dll., mengeluarkan sebuah pernyataan bersama pada tahun 2006 yang menyerukan pengajaran teori evolusi dalam pelajaran sains di sekolah-sekolah serta mengonfirmasi keilmiahan teori evolusi."
Ada yang PM ke ane gan (menghargai pendapat orang):
Quote:
Original Posted By kevinblazecmaaf gan, gk tau knp ane gk bsa koment di trit agan :/
ini koment ane, tolong taruh di pejwan
KOMENTAR:
sbnernya bukan monyet gan, tpi mirip monyet
diketahui oleh Darwin dari fosil & penelitian ny di sebuah pulau yg penuh dgn burung (ane lupa nama pulau & burung nya ). kalo kmu belajar sejarah pasti tau
nah ini pendapat ane (but no sara), di Alquran emg di sebutkan bahwa Adam & Hawa adalah manusia pertama, tpi apakah bentuk ny sama kyk manusia jaman skrg? bisa aja beda kan? toh ini nama ny kan evolusi (kyk yg TS sebutkan), jdi gk menutup kemungkinan kalo teori Darwin ini bener
BERSAMBUNG
Lalu, Apakah Manusia Masih Berevolusi???
Spoiler for Jawab:
Karya Charles Darwin secara fundamental mengubah pemahaman tentang kehidupan di bumi.
Buku Charles Darwin berjudul On the Origin of Species yang terbit pada tahun 1859 mengubah pemahaman manusia tentang asal muasal dan evolusi kehidupan di bumi.
Namun teori Darwin itu juga menimbulkan pertanyaan apakah manusia mempunyai cukup kecerdasan untuk melepaskan diri dari evolusi melalui seleksi alam.
iptek
Manusia mempunyai keunikan dibanding hewan lain karena kemampuannya mengembangkan teknologi untuk melindungi diri dari kekejaman alam.
Beruang kutub secara perlahan berevolusi sehingga mempunyai lapisan lemak tebal agar bisa hidup di kawasan Arktik yang beku, sementara manusia mengatasi persoalan dingin dengan menguliti beruang kutub.
Solusi teknologi ini menimbulkan pertanyaan apakah manusia sudah berhenti berevolusi.
Jawaban terhadap pertanyaan ini bisa dilihat dalam gen kita dan kemajuan dalam melakukan sekuen genom.
Dengan membandingkan gen berbagai bangsa di dunia, bisa dilihat sejauh mana manusia sudah berevolusi sejak spesies ini pertama kali muncul.
Yang paling jelas bisa dilihat adalah warna kulit manusia yang berbeda-beda di berbagai penjuru dunia.
Minum susu
Petani di Henan, RRT
Banyak orang Asia tidak tahan susu
Contoh lainnya adalah bagaimana metabolisme manusia berevolusi agar bisa mencerna makanan yang di masa silam tidak bisa dicerna.
Sebagai misal adalah kemampuan manusia mencerna laktosa atau gula yang terkandung dalam susu.
Sekitar 10.000 tahun yang silam sebelum manusia mengenal pertanian, manusia tidak bisa mencerna laktosa setelah usia menyusui.
Sekarang toleransi terhadap laktosa di berbagai kawasan dunia bisa menjadi petunjuk untuk memahami sejarah pertanian di dunia.
Sekitar 99% penduduk Irlandia mempunyai toleransi terhadap laktosa, sedangkan di Asia Tenggara yang tradisi pertaniannya relatif singkat, angka toleransi laktosa cuma 5%.
Pakar genetika dari Universitas Harvard Dr Pardis Sabeti mengatakan dalam diri manusia bisa dilihat masa lalunya.
"Kita bisa melihat DNA dari setiap individu sekarang dan mendapat petunjuk bagaimana dia bisa menjadi seperti itu," kata Dr Sabeti.
Jadi jelas penemuan dan teknologi yang dikembangkan manusia di masa lalu, tidak membuat evolusi berhenti.
Namun sebagian besar perkembangan teknologi dan kesehatan yang melindungi manusia dari lingkungannya baru tercipta dalam seabad terakhir.
Perkembangan ini menimbulkan pertanyaan, apa lagi dalam diri manusia yang bisa berevolusi melalui seleksi alam.
Pakar genetika dari University College London, Profesor Steve Jones mengatakan pada zaman Shakespeare di abad ke-16, hanya satu dari tiga bayi yang lahir, bisa hidup sampai usia 21 tahun.
"Kematian itu menjadi basis seleksi alam, banyak anak yang meninggal karena gen mereka. Tapi sekarang 99% bayi bisa selamat sampai usia dewasa," kata Profesor Jones.
"Seleksi alam, kalau pun belum berhenti, sudah melambat," katanya.
Di negara-negara maju dewasa ini, hampir semua orang bisa hidup sampai usia dimana mereka bisa mewariskan gennya, tetapi banyak orang memilih untuk tidak mempunyai anak sehingga tidak mewariskan gen mereka.
Oleh karena itu bisa jadi cara kerja evolusi sudah berubah.
Makin gemuk
Semakin banyaknya manusia yang memilih untuk tidak mewariskan gen mereka membuat pakar biologi evolusioner Stephen Stearns mengkaji evolusi dengan cara baru.
Dalam studi jangka panjang di kota Framingham, Massachusetts, dia mengkaji sejarah kesehatan ribuan wanita sejak tahun 1950an dan membandingkan populasi usia subur dengan populasi secara keseluruhan.
Dari studi itu dia sampai pada kesimpulan bahwa manusia, paling tidak yang tinggal di Framingham, masih berevolusi walaupun ke arah yang baginya mengejutkan.
"Seleksi alam tampaknya mengarah pada pengurangan tinggi badan dan penambahan bobot," kata Stearns.
Perubahan itu tidak disebabkan oleh konsumsi makanan yang lebih banyak, dan tidak ada indikasi bahwa populasi itu akan semakin gemuk dan semakin pendek sampai waktu tak terbatas.
Penelitian Stearns menunjukkan perubahan yang sangat kecil dan sangat lambat, seperti halnya dalam penelitian Darwin di abad ke-19.
Teknologi mungkin saja telah menghentikan sebagian kecenderungan evolusi misalnya dalam hal penyakit, tetapi hal ini tidak berarti bahwa manusia berhenti berevolusi.
Dengan adanya kemajuan medik dan genetika serta kemampuan manusia untuk membuat pilihan dalam hidupnya, kekuatan-kekuatan evolusi yang lebih besar, bisa berperan.
Arah evolusi di masa depan bisa dibentuk oleh alam dan oleh manusia sendiri.