itoday - Di mata hukum dan ketertiban, aksi-aksi Front Pembela Islam (FPI) salah. Tetapi di mata Tuhan, FPI tidak berbuat salah. Tujuan FPI adalah agar Indonesia bebas maksiat.

Pendapat itu disampaikan pengacara kontroversial Farhat Abbas. "Kekerasan FPI diambil hikmah dan positifnya aja! Mungkin dengan begitu kita manusia dapat saling sayang menyayangi, jujur, adil dan benar," kata Farhat melalui akun @farhatabbaslaw.

Menurut Farhat, pernyataan Ketua Umum FPI Habib Rizieq Syihab yang menyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pecundang, tak perlu dipersoalkan. "Presiden dihina itulah ciri khas negara demokrasi. Siapa yang menghina kemudian gak benar itulah yang hina! Pemerintahan dari rakyat untuk rakyat," tulis @farhatabbaslaw.

Farhat juga menyatakan bahwa eksistensi FPI sama seperti halnya sumpah pocong, yakni untuk mencegah perbuatan maksiat. "FPI alternatif pengganti sumpah pocong (bagi yang takut sumpah pocong untuk gak Korupsi/KKN)" tulis @farhatabbaslaw.