Publikasi berita pulihnya hubungan Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas dengan Republik Islam Iran memicu gelombang kegembiraan rakyat Palestina.

Sekelompok intelektual dan rakyat Palestina menyambut gembira perluasan hubungan Iran dan Hamas untuk menghadapi arogansi rezim Zionis Israel.

Situs berita Palestina, Felestin Al Youmseperti dikutip Qodsna (26/7) melaporkan, pemberitaan terkait peninjauan ulang Hamas dan upaya gerakan itu untuk memulihkan serta memperluas hubungan dengan Republik Islam Iran membangkitkan kegembiraan rakyat Palestina.

Felestin Al Youm mengutip sejumlah pakar dan analis politik Palestina, menulis, "Hubungan setiap kelompok perlawanan Palestina dengan Iran adalah kesempatan berharga untuk menghadapi penjajahan Israel."

Hubungan Iran dan Hamas sempat dingin akibat sikap Hamas yang tidak mendukung sehubungan dengan transformasi di Suriah dalam beberapa bulan terakhir.

Mustafa Al Sawwaf, penulis dan analis politik Palestina menilai pulihnya kembali hubungan dan kerjasama semua bidang Iran-Hamas sebagai langkah tepat dalam rangka mendukung bangsa Palestina, perlawanan dan kemerdekaan wilayah Palestina dari cengkeraman rezim Israel.

Akram Atallah, analis politik Palestina yang lain mengatakan bahwa Iran adalah pendukung strategis perlawanan Palestina. Hamas tanpa dukungan militer dan politik Iran, tidak dapat melanjutkan perlawanannya terhadap rezim Israel. Menurut Atallah, jauhnya Hamas dari Iran selama beberapa bulan terakhir dan dekatnya gerakan itu dengan negara-negara Arab seperti Qatar, Mesir juga dengan Turki adalah langkah tidak terukur dan kurang pertimbangan Hamas.

Di akhir laporannya Felestin Al Youm menjelaskan bahwa rakyat Palestina menyambut gembira pulihnya hubungan Hamas dan Iran. Iran menurut mereka merupakan satu-satunya pendukung strategis kelompok-kelompok perlawanan dalam bidang persenjataan untuk menghadapi konspirasi-konspirasi rezim Zionis Israel. (IRIB Indonesia/HS)