ozombieAvatar border
TS
ozombie
[3 Tanggapan Cool Suami Korban thd FPI] Prahara FPI & Keluarga Korban Tewas di Kendal
Jumat, 26/07/2013 09:44 WIB
Prahara FPI dan Keluarga Korban Tewas di Kendal
Rachmadin Ismail - detikNews


Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) dan keluarga korban tewas insiden di Kendal, Jawa Tengah, sudah bertemu. Permintaan maaf sudah disampaikan Ketum FPI Habib Rizieq dan sudah diterima. Namun ada beberapa hal yang masih menyisakan prahara.

Korban tewas di Kendal itu adalah seorang ibu bernama Tri Munarti. Dia meninggal dunia karena tertabrak mobil Toyota Avanza yang dinaiki rombongan FPI. Mereka sempat dihadang warga, lalu karena panik sang sopir memacu mobilnya hingga menabrak motor yang ditumpangi Tri. Motor tersebut sempat terseret mobil.

Berselang beberapa hari setelah kejadian, suami Tri, Samsu Eko Julianto, bertemu dengan ketum FPI. Di sana, Rizieq menyampaikan beberapa hal, termasuk permintaan maaf dan rencana santunan. Namun tak semua diterima oleh pihak keluarga.

Berikut tiga prahara antara FPI dan keluarga di Kendal:

Permintaan Maaf

Permintaan maaf Rizieq sebagai perwakilan dari FPI kepada keluarga Tri Munarti disampaikan terbuka. Sejumlah orang hadir dalam pertemuan itu, termasuk media.

Menanggapi hal ini, suami almarhumah, Samsu Eko Julianto, mengaku sudah memaafkan FPI secara organisasi. Namun masih ada ganjalan di hatinya. Terutama dari pihak FPI Temanggung.

"Saya bilang begini: Kaitannya bukan dengan Pak Habib, kaitan dengan mereka FPI yang ada di Temanggung, sampai sekarang mereka belum ada yang datang ke saya," kata Samsu.

Pihak FPI Jawa Tengah juga sudah menyampaikan permintaan maaf. "Dari perorangan Temanggung aja yang belum," imbuhnya.

Santunan Beasiswa

Dalam siaran pers yang dikirim ke detikcom, Rabu (24/7), ketum FPI Rizieq Shihab menyampaikan niat untuk memberi beasiswa pada dua putera Tri Munarti hingga sarjana. Biaya yang akan mereka gelontorkan Rp 500 ribu per bulan. Pemberian bakal dilakukan mulai bulan Juli.

Namun ternyata, pihak keluarga menolaknya. Setelah berembuk, mereka menilai bantuan itu lebih baik disalurkan bagi orang lain yang membutuhkan.

"Lebih baik jangan. Alasannya biar bisa dimanfaatkan Pak Habib untuk dipergunakan oleh yang lain," kata Samsu.

Menurut Samsu, penolakan ini sudah disampaikan ke pihak FPI melalui perwakilannya di Jawa Tengah. Namun mereka tetap berusaha meyakinkan Samsu dan keluarga agar menerima bantuan tersebut.

"Niatnya memang baik, saya menghargai. Tapi mungkin ada yang lebih memerlukan," tegasnya.

"Ini sudah jadi keputusan keluarga untuk menolak," sambungnya.


Proses Hukum

Meski sudah memaafkan FPI secara organisasi, keluarga Tri Munarti tetap berharap sopir penabrak diproses hukum. Bila perlu, Samsu, suami Tri meminta agar si pelaku dijerat dengan hukuman berlapis.

"Soalnya itu sudah niat membuat huru-hara. Ada sebab maka bisa terjadi demikian," tegasnya.


Soni, sopir mobil FPI, kini sudah menjadi tersangka. Dia dijerat dengan pasal kelalaian lalu lintas.

[url]http://news.detik..com/read/2013/07/26/094433/2315054/10/prahara-fpi-dan-keluarga-korban-tewas-di-kendal[/url]

Quote:

Rupanya yg bermasalah belum minta maaf. Dasar pengecut. emoticon-Big Grin
Quote:

Lebih baik dana santunan FPI yg ditolak dipergunakan untuk Soni FPI yg lebih memerlukan utk biaya proses hukumnya. emoticon-Big Grin

Quote:

Ane setuju dengan pendapat ini. emoticon-Big Grin

Credit to agan lonelybutts utk gambar lucu ini. emoticon-Big Grin
Quote:


Ada yg tidak merasa berdosa berbohong di bulan ini. emoticon-Big Grin
Quote:

Hihihihihi, masih mau bohong lagi di bulan ini ya. emoticon-Big Grin

Suami Dipenjara, Istri Anggota FPI Penabrak Warga Menangis
Slamet Priyatin
Sabtu, 20 Juli 2013 | 22:19 WIB


KENDAL,KOMPAS.com - Erni Kusrini (38), istri Soni Haryanto, tersangka penabrak warga hingga meninggal dunia dalam bentrok FPI dan warga di Kendal, langsung menangis saat bertemu dengan suaminya di ruang tahanan Polres Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (20/7) sore. Saat menjenguk suaminya, Erni membawa putrinya, Cantika Putri Sonya (9).

Sementara Soni terlihat tabah. Ia meminta agar istri dan anaknya jangan bersedih. Setelah itu, ia mencium istri dan anaknya yang masih terisak tersebut.

Pada kesempatan itu, Erni yang ditemui Kompas.com mengaku dirinya tidak tahu kalau suaminya berangkat di Sukorejo. Sebab izinnya hanya akan mendatangi pengajian akbar, dan suaminya hanya disuruh mengemudikan mobil.

Erni mengakui suaminya adalah anggota FPI yang tidak aktif. Suaminya berkumpul dengan anggota FPI hanya dalam acara pengajian. Sedangkan untuk yang kegiatan lainnya tidak pernah ikut.

“Saya bersama keluarga, pulang ke Muntilan Kabupaten Magelang ini pada tahun 2000-an. Lalu suami saya bertemu kembali dengan beberapa teman sekolahnya yang menjadi anggota FPI,” ceritanya.

Erni mengaku baru tahu suaminya berada di tahanan karena menabrak orang dari salah seorang anggota FPI yang Kamis (18/7/2013) malam menemuinya. Menurutnya, anggota FPI itu memberitahukan kalau suaminya dipenjara. Setelah mendengar kabar tersebut, Erni mengaku tidak bisa tidur. Lalu paginya setelah subuh, ia mengumpulkan 3 anaknya dan memberi tahu kalau ayahnya berada dalam penjara.

“Anak saya yang besar sudah kelas 3 SMP, sedangkan yang kedua kelas 3 SD, dan terakhir masih balita," akunya.

Erni menjelaskan, setelah diberitahu tentang keberadaan ayahnya, anak pertama dan keduanya langsung menangis. Mereka seperti tidak mau terima dengan keadaan tersebut. Namun setelah diberi penjelasan, akhirnya mereka bisa menerimanya.

“Saya berharap semuanya bisa selesai dan suami saya bisa pulang bersama keluarga,” harapnya.

http://regional.kompas.com/read/2013...Warga.Menangis
Diubah oleh ozombie 27-07-2013 14:06
0
7.2K
62
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.9KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.