Jakarta - Media beberapa kali memergoki 'ulah' anggota Dewan kala sidang. Ada yang tidur, membaca koran atau otak-atik handphone. Akhir pekan lalu anggota DPR dari FPKS Arifinto terpergok melihat video porno di tengah sidang paripurna. Ini menambah contoh buruk anggota Dewan bagi masyarakat.
"Jelas ini berpengaruh besar kepada masyarakat. Potret dia melihat video itu sudah tersebar dan tidak bisa ditarik lagi. Harus ada tindakan tegas bagi yang bersangkutan karena nanti jadi kebiasaan dan semakin memberi contoh buruk pada masyarakat," kata psikiater Dadang Hawari dalam perbincangan dengan detikcom, Senin (11/4/2011).
Dia menambahkan, Arifinto sedang apes pada Jumat (8/4) lalu. Keisengannya di tengah sidang berujung pada maraknya hujatan pada dirinya. Hal ini memberi pelajaran kepada anggota Dewan, sebagai sosok-sosok yang selalu mendapat sorotan publik agar menjaga tingkah lakunya.
"Ini menunjukkan terganggunya moral dan etika anggota Dewan itu. Padahal kan sudah seharusnya anggota Dewan itu harus bermoral dan beretika. Kalau tidak mau menjaga moral dan etika ya jangan jadi anggota DPR," sambung Dadang.
Menurutnya, orang-orang yang duduk di kursi parlemen bukan sekadar manusia biasa. Karena itu, tidak tepat jika membela diri dengan mengatakan 'anggota DPR juga manusia'.
"Bisa jadi anggota DPR kan karena mereka dipilih rakyat. Jadi mereka ini manusia pilihan. Yang seperti ini harus cepat ditindak, kalau tidak nanti jadi kebiasaan. Parahnya nanti ditiru oleh masyarakat, oleh anak-anak," ucap Dadang.
Arifinto kepergok melihat tayangan porno saat sidang paripurna tentang pengesahan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) dan pidato penutupan masa sidang III tahun sidang 2010-2011. Dalam jumpa pers Jumat (8/4) kemarin di DPR, Arifin mengaku jika ia membuka e-mail miliknya karena jenuh mengikuti rapat paripurna.
Arifin mengatakan, ia sudah biasa membuka e-mail saat rapat di DPR. Karena dengan membuka e-mail, bisa membantu pekerjaannya. "Saya rasa, kan saya biasa buka e-mail pada waktu rapat, membantu pekerjaan tidak ada masalah," katanya.
Sementara, beredar sejumlah foto bahwa Arifinto membuka folder yang berisi video porno itu, alias video itu bukan dari e-mail seperti pengakuan Arifinto. Meski demikian, Arifinto tetap bersikeras bahwa konten mesum itu berasal dari kiriman e-mail, yang buru-buru dihapusnya setelah tahu isinya tidak senonoh
[url=http://news.detik..com/read/2011/04/11/100234/1613114/10/nonton-video-porno-saat-sidang-kian-banyak-contoh-buruk-anggota-dpr]Ember[/url]