Kumpulan Kalimat-Kalimat Patah Hati Buat Yang Lagi Galau

Beranda

...

The Lounge
Kumpulan Kalimat-Kalimat Patah Hati Buat Yang Lagi Galau

H4ck3D

24-07-2013 10:45

Kumpulan Kalimat-Kalimat Patah Hati Buat Yang Lagi Galau

Semua orang pasti pernah merasakan yg namanya patah hati..
Jadi izinkan ane sedikit berbagi kalimat-kalimat patah hati alias galau..

Quote:

Patah hati tak akan pernah sembuh. Kita hanya belajar untuk hidup bersama lukanya

Spoiler for Gambar Patah Hati (Sedikit BB):

Spoiler for Broken Heart:

Spoiler for Part 1:

Adakah rasamu sama dengan rasaku? Ataukah rasa ini hanya sebatas berharap?
Aku benci harus terpuruk lagi. Berteman baik dengan kesepian.
Aku berandai. Membayangkan bahwa suatu saat kelak aku bisa memiliki dirimu seutuhnya.
Aku hanya mencoba mencintaimu sepenuh hati. Tapi kini engkau tinggalkanku pergi. Menyisakan sakit dan luka.
Aku kadang masih belum bisa terima. Menyadari engkau pergi untuk dirinya.
Aku lelah. Aku lelah menunggu engkau memberikan hati untukku.
Aku menatap sesuatu yang tak kamu lihat. Aku mendengar sesuatu yang tak kamu dengar. Aku merasakan sesuatu yang tak kamu rasakan.
Aku mencintaimu, sebesar rasa cintamu padanya.
Aku menganggapmu cinta dan engkau membuangku seperti sampah.
Aku menunggu. Dengan segunung tinggi harapan bodoh. Tapi kamu palsu.
Aku tahu, mungkin aku bukan salah satu yg terbaik diantara mereka. Namun aku tahu, aku punya cara sendiri untuk membuatmu bahagia.
Aku tak tahan jika tak menatap langit. Mencoba membayangkan indahnya wajahmu diantara bintang-bintang.
Andai hidup mempertemukan kembali kita kelak, maukah engkau menggenggam lagi tanganku? Memberikan pelukan hangat.
Andai kamu baca isi hatiku. Disitu selalu tertulis namamu. Selalu.
Apalah arti luka yang kupunya. Ku hanya ingin melihatmu bahagia, walau itu tanpaku.
Bantu aku keluar dari jerat cintamu. Cinta palsu yang kamu berikan padaku.
Berat tuk kukatakan. Hati ini, merindukanmu.
Berharap untuk merasakan apa yang tidak kurasakan pada dirimu. Berusaha tetap tegar dibalik tangisanku ini.
Berikan cintamu padanya seperti kamu mencintaiku. Berikan sayangmu juga seperti kamu tulus menyayangiku dulu.
Berjalan dan terus berjalan seorang diri, melewati setiap malam senyap tanpa arti, tanpamu.
Betapa kuingin menepis bayangmu. Betapa ingin kuhempaskan rasa sakit ini.
Biarkan aku lelap dalam tidurku. Lelap tak harus mengingat manisnya senyumanmu.
Biarkan kumemilih jalanku. Dan kubiarkan kamu memilih jalanmu tanpa bersamaku.
Biarkan malam ini menemaniku. Berdiri disisi ruang yang kosong.
Biarlah kesendirian ini menjadi sebuah hiasan di langit malam. Pilu ini menjadi cahaya di ruang yang gelap.

Spoiler for Part 2:

Biarlah sesuatu itu hilang seiring semua berlalu. Walau janji itu telah musnah, aku akan tetap menantimu.
Bila kamu tak bisa mengingatku, setidaknya kamu jangan melupakanku.
Bintang itu jauh. Terlihat jauh. Sama seperti hatiku dan hatimu. Jauh tak bisa bersama.
Buang air matamu, buang semua kenangan cinta kita. Tataplah hari-hari baru bersamanya.
Dalam mimpi dirimu tertawa, tersenyum, bertutur dalam bahasa manjamu padaku. Sayang hanya dalam mimpi.
Dalam pedih hatiku, rasa ini masih berharap besar padamu.
Dari setiap detak jantungku, yg kuingat hanya namamu. Meski kamu bukan miliku.
Dari setiap hela nafasku, selalu terselipkan rindu untukmu. Semua tentang kamu.
Dibawah naungan hujan & diselimuti dinginnya angin malam, takkan ada rasa lelah yg kurasakan selama senyum itu tetap kutatap.
Diri ini telah lama berdiri sendiri. Menanti jiwa sepi itu kembali
Diriku terdiam dalam angan, sepi dan menggigil dalam ketakutan. Menyadari bahwa betapa jauh dirimu, betapa sunyi jiwaku.
Disini, kumenanti sebuah tatapan yang hanya menatap sebuah alunan melodi dari bisikan nurani sepi yang kumiliki.
Doaku tak pernah salah. Doa ini untukmu, seseorang disana yang tak lagi bersamaku.
Engkau pergi begitu saja, meninggalkan seribu tanya untukku.
Engkau pergi dengan cintaku yang tak pernah sempat aku sampaikan kepadamu.
Engkau pergi. Dan tak pernah kembali.
Engkau tertawa lepas bersamanya. Bagaimana dengan hatiku?
Hal terindah itu adalah melihat kembali senyummu. Dan sakitnya, senyum itu bukan untuku.
Hati ini selalu menyanyikan kata yang sama. Mengungkapkan irama yang sama. Rindu untukmu.
Jika tanpamu lebih baik, aku lebih memilih yang terbaik.
Kadang aku tak mengerti dengan apa yang kulakukan. Puaskah aku dengan hanya menatapmu saja tanpa bisa memiliki?
Kadang tersenyum, kadang menangis dan ketika diri ini terdiam, maka disitu aku mengingatmu.
Kamu datang padaku dengan senyum, bujuk dan rayu. Lalu pergi. Dan aku tetap d sini.
Kamu memberiku janji. Memberi mimpi yang sayangnya tak pernah kamu tepati.
Kamu seret hatiku pergi bersamamu. Pergi meninggalkan semua rasa cinta tanpa ada sisa.

Spoiler for Part 3:

Kamu yg telah jauh pergi sekian lama dan menghancurkan beribu harapan, kini kamu datang dengan seuntai senyuman yg semanis dulu.
Kapankah kepercayaan itu menghampiriku? Enyahlah wahai sisi gelap yang bersembunyi di balik egonya cinta.
Keajaiban cintaku adalah kamu.
Kini aku membisu, terdiam, dan terpaku. Sendiri menatap langit malam yang sepi.
Kini aku pun tak tahu harus bagaimana agar kamu mau mencoba kembali.
Kini kutahu arti sepi. Kini kutahu arti kesendirian tanpamu. Semuanya terasa menyiksa.
Kini, kamu datang dengan senyum, bujuk dan rayu. Tapi tidak pergi. Dan aku yang berlari.
Kosong dan hampa hati ini tanpa dirimu. Yang kurasa hanya sakit karena luka.
Kucoba bertahan. Tanpa kata. Tanpa rima dalam tiap suara hatiku.
Kuharap engkaulah yg menjadi jawaban dari doaku. Doa serta penantian panjangku didalam kesepian yg tak berujung ini.
Kuingin kamu kembali. Menghangatkanku dari rasa sepi sunyi. Menggenggam tanganku berjalan beriringan.
Kupendam luka ini, kubiarkan cinta tetap bersemi walau engkau telah menghancurkannya.
Kusangka kita saling mencintai. Tapi sayang aku hanya terlalu berkhayal.
Lelah itu kini telah tampak di matamu yang dulu selalu menjadi salah satu alasan mengapa aku mencintaimu.
Lelah menanti. Cinta untukmu tak pernah berbalas.
Lucu memang. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.
Lucu memang. Aku masih saja mengharapkanmu. Walau selalu luka yang kudapat.
Lucu memang. Aku masih saja merindukanmu. Walau kutahu hatimu telah mati untukku.
Lucu memang. Hati ini selalu berbunga-bunga untukmu walau ku menangis disetiap malam.
Maafkan aku kalo harus begini caranya. Melepasmu, caraku mencintaimu.
Malam tadi, kembali memimpikan dirimu. Memimpikan saat-saat kita bersama dulu.
Malam tak selamanya sepi. Sekalipun sendiri, aku sadar di ujung sana, ada seseorang yang akan mengulurkan tangannya padaku.
Memiliki rasa yang sama. Namun kita sangat sulit untuk bersatu.
Menanti aku melihatmu. Tetap menunggu jawaban rasa darimu.
Menatap senyuman dalam wajahmu. Menyadari bahwa tak seharusnya aku kehilangan itu.

Spoiler for Part 4:

Mencintaimu tak pernah salah. Tak kurang suatu apapun.
Mencoba mengubur sisa-sisa ingatan yang hampa. Namun terkadang semua terus terukir dilubuk hati yang paling dalam.
Mencoba tetap tegak berdiri. Sendiri di sunyinya malam mengesampingkan rasa untukmu.
Merasa nyaman denganmu. Meski engkau tak bisa kumiliki.
Mimpi terindahku hanyalah bersamamu, selamanya.
Mungkin butuh waktu untuk memahami. Tapi tak perlu menutup diri dan hatimu untukku.
Pagi ini bukan untukku juga untukmu. Pagi ini untuk cerita kita yg telah lalu. Selamat pagi cinta.
Pernahkah engkau merasakan apa yang kurasakan? Pernahkah kamu sadar besarnya rasa yang kuberikan?
Rasa ini selalu hadir untukmu. Sesuatu yang mungkin kamu takkan pernah tahu.
Rasa sakit membuatmu lebih kuat. Rasa takut membuatmu lebih berani. Patah hati membuatmu lebih bijaksana. Ambil hikmahnya.
Salah satu hal yang menyakitkan tentang patah hati adalah dia tak pernah berteriak hingga tak ada yang mendengarnya kecuali dirimu sendiri.
Salahkah aku bersikap. Ataukah keadaan yang membuat aku kehilangan dirimu?
Salahkah aku mengharapkan dirimu? Salahkan dirimu yang terlalu memberi.
Sampai kapan pun kamu takan mengerti. Mengapa cinta ini kupertahankan sampai mati.
Sayang ini mengalahkan semua rasa amarah dihati.
Selamat pagi untukmu. Dan itu berarti juga aku merindukanmu pagi ini. Pagi ini untukmu.
Semakin kucoba lepaskan rasa ini. Semakin menghujam sembilu dihati.
Semua tentangmu harus ditinggalkan. Semua tentangmu harus dilupakan.
Senyum dan tawa yang kamu beri. Asa dan cerita yang kamu bagi. Kini tiada lagi.
Senyumku belum seberapa dari sakitku. Sakit dari senyummu yang bukan milikku.
Sepi sendiri, terlupakan. Kamu menghilang begitu saja.
Sosok wajahmu kembali datang menghiasi anganku. Sosok wajah yang sebenarnya telah lama pergi.
Suara hatiku selalu bernada sama setiap harinya. Menyanyikan nyanyian rindu hanya untukmu.
Tak ada niat untuk melepaskanmu. Kucoba terima jika pergi itu keinginanmu.
Tak berharap banyak engkau untuk kembali. Kan kutunjukkan aku masih bisa untuk berdiri.
Tak pernah ada perasaan ragu. Kuyakin suatu saat engkau akan kembali untukku.
Tak sanggup lagi aku mencerna arti dan tujuan. Hanya menanti tanya yang tak terjawab darimu.
Tenang saja semua yang kulakukan ikhlas demi segenggam cinta. Ikhlas merelakan dirimu pergi bersamanya.
Tiada yang perlu kamu khawatirkan. Aku disini, baik-baik saja tanpamu.
Untukmu yang disana. Cinta ini selalu hangat untukmu.
Wangi aroma tubuhmu masih membekas. Peluk hangat dekapanmu selalu kurindukan.