Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kematian Peneliti Yale dan Wartawan TIME di Sumedang; Sejarah yang Terlupakan

devitapraAvatar border
TS
devitapra
Kematian Peneliti Yale dan Wartawan TIME di Sumedang; Sejarah yang Terlupakan
DEATH IN JAVA. 27 AprIl 1950.


Makam Pandu, Bandung

Kematian Peneliti Yale dan Wartawan TIME di Sumedang; Sejarah yang Terlupakan


Pusat kota Bandung di pagi hari dibelah sebuah jeep yang meluncur cepat meninggalkan Hotel Savoy Homan di kawasan Jalan Merdeka menuju Yogyakarta. Dari warna kulit dan perawakannya, sekilas saja orang akan tahu jika kedua orang yang ada di dalam jeep tersebut bukanlah orang pribumi. Memang betul, mereka adalah 2 bule dari Amerika Serikat. Yang tua dan berwajah tegas bernama Raymond Kennedy, mantan Kolonel USMC (Marnir AS) yang saat itu tengah mewakili Yale Universityuntuk melakukan penelitian sosiologi politik mengenai hubungan Belanda-Indonesia pasca perang . Satu lagi bernama Robert "Bob" Doyle, seorang muda berusia 31 tahun dan merupakan koresponden Majalah Time dan LIFE di Indonesia.

Tak banyak orang menyangka jika perjalanan riset dan reportase kedua bule itu akan menjadi yang terakhir bagi mereka berdua. Sekitar 4 jam usai mereka melewati batas kota kembang tersebut, di antara Desa Cimalaka dan Tomo (ada di perbatasan Sumedang-Cirebon), tiba-tiba mereka dicegat oleh 6 serdadu KST (Kopassus-nya Belanda) beretnis Maluku. " Begitu turun, mereka berdua langsung disambut serentetan tembakan dari moncong sten-gun…" demikian menurut berita yang diturunkan The Day, New London pada 1 Mei 1950 dan Kantor berita AP (selengkapnya lihat "Prof. Kennedy, Murder Victim Buried in Java," THE DAY, New London, May 1, 1950 dan "Time Writer, Yale Professor Are Found Murdered In Java," A.P., Jakarta, U.S.I.)

Banyak pihak di kalangan tentara Indonesia yang curiga pembunuhan kedua warga negara AS itu memiliki motiv politik. Sebagai seorang peneliti senior, Profesor Kennedy yang dinilai sangat pro republik disinyalir pihak intelejen Belanda memiliki bukti-bukti kejahatan perang militer Belanda di Indonesia. Terutama yang terkait dengan sepak terjang para prajurit KST pimpinan Kapiten Raymond Westerling.
Kecurigaan pihak militer Indonesia tersebut diamini oleh Alexander Marschack. Dalam sebuah tulisannya (lengkapnya lihat di Alexander Marschack, “Unreported War in Indonesia” dalam The American Mercury 1952, halaman 37-47), jurnalis AS yang kemudian menginvestigasi insiden tersebut menyebut Kennedy sebagai orang asing yang dinilai terlalu banyak tahu "rahasia militer Belanda" di Indonesia. Terlebih soal Pemberontakan APRA yang belakangan diketahui melibatkan juga Pangeran Bernhard, suami Putri Mahkota Belanda Juliana yang konon sangat berambisi menjadi Raja Muda di Hindia Belanda.

Ini merupakan foto lawas milik almarhum Mayjen (CPM) Roeshan Roesli yang menyajikan suasana pemakaman kedua warga AS tersebut yang dilakukan di Pemakaman Pandu yang saat ini terletak di sisi jalan tol Pasteur-Pasopati Bandung. Sebuah cerita kecil yang nyaris luput dari sejarah kita.(hendijo)



tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
3.6K
7
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread83.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.