JAKARTA (Pos Kota) – Untuk mengatasi kemacetan di Jakarta, pengguna kendaraan pribadi harus dipaksa beralih ke angkutan umum. Salah satu caranya dengan menerapkan tarif parkir semahal mungkin.

Hal ini lah yang akan dilakukan Pemprov DKI. Mereka bakal menaikkan tarif parkir tepi jalan hingga Rp8000/jam untuk mobil, sedangkan sepeda motor Rp2000-Rp 4000/jam.

Angka ini jauh lebih tinggi dibanding tarif yang berlaku saat ini. Berdasarkan Perda No 1 tahun 2006, tarif pakir tepi jalan (on street) untuk mobil sebesar Rp1.500 untuk satu jam pertama.

Usulan tersebut telah dilayangkan Gubernur DKI, Jokowi, ke DPRD DKI Jakarta melalui Surat Gubernur DKI Jakarta Nomor 850/-1.811.4 tertanggal 4 Juli 2013.

Langkah menaikkan tarif parkir on street ini sebagai upaya menekan kemacetan lalu lintas dengan mendorong parkir masuk ke dalam gedung. Tarif parkir dalam gedung Rp4000/jam.

Gubernur Jokowi mengatakan penyesuaian tarff parkir terbagi dalam zonasi. Pembagiannya: Kawasan Pengendalian Parkir (KPP), Jalan golongan A, dan Golongan B. Tarif layanan parkir direncanakan menggunakan sistem online.
Berikut pembagian zonasi parkir terpi jalan:

- Untuk KPP : Tarif parkir mobil sebesar Rp6.000-Rp8.000 per jam, kemudian untuk bus, truk, dan sejenisnya sebesar Rp9.000-Rp12.000 perjam, untuk sepeda motor Rp2000-Rp4000 per jam, dan sepeda Rp1.000 sekali parkir.

- Jalan Golongan A untuk mobil sebesar Rp 4.000-Rp6.000 per jam, untuk bus dan truk Rp6.000-Rp9.000 per jam, dan sepeda motor Rp2000-Rp3000 per jam.

- Jalan Golongan B, tarif bagi mobil sebesar RP 2.000-4.000 per jam, bus dan truk Rp4000-Rp6000 per jam, sepeda motor Rp2.000 per jam.

- tarif parkir di tempat parkir lingkungan, pelataran dan gedung parkir milik Pemprov DKI, diusulkan tarif untuk mobil Rp4.000-Rp5.000 untuk satu jam pertama, dan Rp 2000-4000 setiap jam berikutnya. Bus dan Truk Rp 6.000-7.000 untuk jam pertama dan Rp3.000 untuk setiap jam berikutnya. Sedangkan sepeda motor Rp1.000-Rp2.000 per jam.

- Tarif penitipan kendaraan atau park and ride milik pemerintah diusulkan mobil dan bus Rp5.000 per hari, sepeda motor Rp2.000 per hari, dan sepeda Rp1.000 per hari.

-Tarif parkir valet diusulkan sebesar Rp20.000.
NAIK BUSWAY
Kepala Unit Pelaksana Teknis Perparkiran Provinsi DKI, Enrico Vermi, mengatakan dengan tarif yang mahal, orang berpikir dua kali untuk mengunakan kendaraan pribadi.

“Punya mobil harus mampu bayar parkir, kalau tidak silakan naik Busway. Tarif baru akan dibahas di DPRD untuk disetujui,” ujarnya.

Selain untuk meningkatkan pendapatan daerah, kenaikan retribusi parkir juga untuk mengambalikan fungsi dan kapasitas badan jalan.

Danang Parikesit, pengamat transportasi, mengatakan, tingginya tarif parkir di badan jalan akan memaksa pengendara mencari lokasi parkir di dalam gedung (off street). Kenaikan tarif parkir harus diikuti dengan peningkatan ketersediaan angkutan umum massal yang memadai.

Sistem zonasi parkir ditentukan berdasarkan tingkat permintaan (domain). Rekomendasi Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) untuk kawasan KPP ialah yang memiliki domain di atas 70 persen. Sedangkan golongan A antara 50 sampai 70 persen dan golongan B di bawah 50 persen.
Kawasan KPP mencakup :

-Kawasan pusat bisnis Semanggi.
-Kawasan segitiga emas, Jalan Rasuna Said, Jalan Gatot Subroto dan Jalan Jenderal Sudirman.
-Jalan Gajah Mada.
-Jalan Hayam Wuruk.
-Kawasan Kelapa Gading
-Kawasan Blok M
-Mangga Dua
-Senen
-Pasar Rebo
Kawasan Golongan A mencakup :
-Kawasan Matraman.
-Kawasan Jatinegara.
-Kawasan Tebet.
-Kawasan Cilandak.
-Kawasan Kramat.
Kawasan Golongan B mencakup :
-Klender
-Lenteng Agung
-Cilincing
-Cilangkap
* Data berdasarkan usulan Dewan Transportasi Kota Jakarta

sumber

semoga aja biar ga macet lagi jakarta