Sweeping tempat maksiat yang dilakukan ormas Front Pembela Islam (FPI) di daerah Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah berbuah bentrokkan. Ribuan warga yang tidak terima dengan sweeping mengamuk dan balik menyerang ratusan massa FPI.
Bentrokan mengakibatkan beberapa orang terluka, dan seorang Ibu meninggal karena ditabrak mobil ormas anti maksiat itu.
Namun kini kondisi Sukorejo sudah aman. Sebanyak 26 anggota ormas diperiksa polisi, dan hanya 3 orang ditetapkan sebagai tersangka. Akibat tragedi itu, FPI panen hujatan, hingga menjurus minta agar pemerintah membubarkan ormas yang diasuh Habib Rizieq itu.
Namun demikian, bukan FPI kalau tak bisa memutar alasan untuk membela diri. Berikut ini 5 pembelaan FPI atas tragedi sweeping berdarah itu:
Spoiler for 1. Sebut bentrokan karena provokasi S E N S O R:
Pembelaan ini dikatakan Ketua Divisi Advokasi DPD Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah Zaenal Abidin Petir. Dia membeberkan alasan mengapa melakukan sweeping di Kecamatan Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah. Alasannya, di Kendal menjamur judi togel di bulan Ramadan.
"Berdasarkan laporan masyarakat di Sukorejo banyak ditemukan judi togel. Kami menemukan ada 10 titik judi togel yang beroperasi di siang hari," kata Zaenal kepada merdeka.com, Jumat (19/7).
Para anggota FPI ini kemudian melakukan sweeping dan mengamankan kupon judi kuda lari. Nantinya, barang bukti ini akan diserahkan ke polisi. "Karena kalau melapor ke polisi itu mereka (polisi) selalu minta bukti," jelasnya.
Setelah dari situ, puluhan anggota FPI kemudian melakukan pawai ke sebuah lokalisasi bernama Alas Karet atau Alaska. Namun saat menuju ke sana, iring-iringan FPI ini diserang. "Yang menyerang ini ya S E N S O R dan preman yang tidak terima. Kemudian mereka memprovokasi warga untuk menyerang anggota FPI," ujarnya.
Spoiler for 2. Tuding penyerang FPI adalah preman:
Selain S E N S O R, Ketua Divisi Advokasi DPD FPI Jawa Tengah Zainal Abidin Petir juga menyebut peran preman dalam bentrok tersebut. "Yang menyerang ini ya S E N S O R dan preman yang tidak terima. Kemudian mereka memprovokasi warga untuk menyerang anggota FPI," ujarnya.
Dia juga menyesalkan kenapa anggota FPI saja yang ditangkap, sementara penyerang anggotanya tidak. "Mengapa dua tersangka ditetapkan hanya gara-gara membawa senjata tajam. Padahal saat kejadian banyak juga preman-preman yang membawa senjata tajam. Tapi mereka tidak ditangkap," ujarnya.
Spoiler for 3. Tabrak orang karena kondisi simalakama:
Kali ini yang bicara Ketua DPD FPI Jawa Tengah Syihabudin. Menurut dia, soal insiden tertabraknya warga, Syihabudin pun menjelaskan bahwa posisi mobil yang dikendarai anggota FPI itu simalakama, posisinya dikejar orang.
"Kalau tidak lari kena orang. Posisinya dikejar. Saat itu saya di masjid (Masjid Agung Sukorejo dekat alun-alun tempat FPI diamankan saat kejadian)," terangnya.
Spoiler for 4. Berkilah bentrokan itu di luar kendali:
Ketua DPD FPI Jawa Tengah Syihabudin juga berdalih kalau sebenarnya sejak awal FPI sudah berkoordinasi dengan polisi. Namun, situasi di lapangan di luar kendali. "Inginnya prosedural, tapi namanya anak buah, ada yang model-model, biasa," tegasnya.
Akibatnya, sweeping hari itu berujung bentrok. Mereka diserbu ribuan warga yang tidak terima dengan kekerasan yang mereka lakukan hingga menyebabkan seorang ibu tewas dan beberapa orang terluka.
Spoiler for 5. Tidak akan gelar sweeping kalau aturan ditegakkan:
Pada bulan Ramadan ini, Front Pembela Islam (FPI) wilayah Jawa Tengah berkomitmen untuk tidak melakukan penyisiran atau sweeping tempat hiburan malam yang nekat melanggar aturan operasional. FPI akan tunduk pada aturan yang ditetapkan oleh polisi.
"Kami tidak akan melakukan sweeping selama Ramadan, selama tempat-tempat hiburan ini menjalankan aturan yang telah ditetapkan," kata Wakil Ketua FPI wilayah Jawa Tengah Zainal Abidin.
FPI juga akan mengutamakan komunikasi dalam menegakkan aturan yang ada, khususnya dengan aparat penegak hukum. Menurut dia, FPI ingin mengubah pandangan masyarakat selama ini yang dinilai anarkis. "Kami ingin menunjukkan FPI yang santun, humanis, namun tegas," katanya.
sederhana saja jawab ane gan : karena Polisi (maaf bukan semuanya, hanya oknum2 saja) banyak yang LALAI melakukan pemberantasan skala masiv kaya gini, diajakin razia bareng mereka pasti banyak alasannya, personelnya susah banget diturunin, kalaupun diturunkan paling personelnya dikit n gak berimbang sama massa pelanggar. Atau dalam arti kata, mereka beraninya cuman :
1. nilang orang pas razia (itupun yg dirazia dipilih2 dulu gan, mana yg bisa dirazia mana yg bakal ngotot nanti contohnya : pejabat, sesama polisi, TNI, jaksa, dll)
2. Menindak pelaku pemerasan kecil-kecilan kaya' pemalakan ala preman jalanan
3. menindak maling ayam
4. dan pelanggaran2 hukum kecil alias ecek2 lainnya.
coba kalau mereka dihadapkan pada program "PEMBERANTASAN JUDI, Kota ini harus bersih Togel", saya yakin implementasinya gak jadi-jadi karena merealisasikannya memang banyak tantangan besar seperti : Togel yang dibekingi mafia besar yang kenal baik sama aparat (jangan tutup telinga dehh mengenai hal ini). Nah dikarenakan faktor inilah ormas penegak aturan, entah beratasnamakan FPI keq, FPO keq, FPA keq, atau ormas2 lainnya jengah, kemudian mereka melakukan aksi "meminimalisir praktek pelanggaran hukum" dengan cara mereka sendiri, tapi awalnya mereka pasti sudah mempunyai prosedur penertiban dengan damai, tapi ya itu yang namanya memberantas kejahatan pasti bakal ada gesekan2 dengan yang pro-kejahatan ditengah implementasinya.
Kita sebagai WNI juga, kalau meliat sebuah pelanggaran hukum didepan mata, jangan diam aja...Lakukan tindakan preventif terhadap pelanggaran tersebut. Contoh : ada jambret, ada pemalakan, ada penganiayaan didepan mata : spontan saja kita menghentikannya bukan? Yaa kira2 seperti itulah latar belakang terjadinya aksi Razia FPI bbrapa hari kemaren.
fyi, ane pernah ngejar jambret yang beraksi didepan mata kepala gw, ane kejar mereka sampe dapet n ditangkap warga, waktu itu ane spontan aja gan, gak pake lapor2in ke polisi dulu.
Be logic ya agan2 semua, pandang lah kejadian ini dengan broad-minded
Quote:
Original Posted By sancimelekete►
Hukum dibuat untuk ditegakkan, tidak sebatas diliat2 saja, dan SETIAP WARGA NEGARA wajib menegakkan Implementasinya ditengah masyarakat.
Memukul orang lain adalah salah, melakukan pembiaran terhadap Praktek Judi adalah SALAH, Menutup mata terhadap praktek Pelanggaran Hukum adalah SALAH juga gan.
NAMUN, melakukan Penertiban dan Penegakkan hukum adalah BENAR gan.
Lalu bagaimana dengan Memukul orang Salah yang Telinganya udah budeg n hatinya udah beku untuk diberi nilai kebenaran?
Lo pikir aja sendiri ya TONG
Quote:
Original Posted By s4yur.shop►'alla yuadi inkarul munkar ila munkaril akbar ; mencegah suatu kemunkaran jangan sampai menimbulkan kemunkaran yg lebih besar... mreka oknum FPI bukanlah ahlul ilmi.. hrusnya mreka memahami kaidah2 syar'i krna mreka membawa2 agama yg mulia ini islam..
dar'ul mafasid muqaddam 'ala jalbil musholih : mencegah kerusakan lebih d dahulukan dr mendatangkan kebaikan...
Pejwan gan biar pd baca kaidah syar'i ini
Quote:
Original Posted By tutz777►mengapa FPI semakin brutal dan berani ??
karena presiden kita si SBY takut sama mereka
atau menerima duit "jatah preman" dari FPI