SEBELUM melamar pesinetron April Jasmine beberapa waktu lalu, Ustadz Soleh Machmoed (Solmed) mengaku sebagai duda! Usai membuat pengakuan tersebut, ternyata Solmed langsung menghubungi Dewi, mantan istrinya.

Berdasarkan penuturan Dewi, saat itu Solmed tahu betul pernyataannya akan menyedot perhatian publik. Ustadz yang tengah naik daun itu meminta dirinya agar tak bicara jelek kepada media.

"Dia nelepon saya. Dia bilang: 'Saya baru saja ngaku duda, nanti ada wartawan yang cari kamu. Nanti kamu bilang yang baik-baik saja, Jangan yang aneh-aneh," cerita Dewi pada wartawan, Kamis (27/10).

Tidak sampai di situ, Dewi bilang, untuk memastikan dirinya tak banyak bicara, Solmed sempat menawarkan imbalan.

"Dia minta nomor rekening saya juga. Tapi saya pikir buat apa?"

Solmed dan Dewi menikah pada 2005 silam. Pernikahan mereka hanya seumur jagung, sebelum akhirnya bercerai pada awal 2006.
(ari/gur)

PROGRAM inbox SCTV mendapat Teguran Tertulis Kedua dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Dalam surat bernomor 486/K/KPI/08/12, tertanggal 3 Agustus 2012, KPI menjabarkan beberapa pelanggaran yang dilakukan program musik tersebut:

Pada tayangan tanggal 20 Juli 2012, ditampilkan adegan Ustadz Solmed berkata tentang Narji, “Jadi, kalau iblis diciptakan untuk menggoda manusia… begitulah takdir Narji diciptakan untuk dicaci-maki manusia...”. Pada tayangan tanggal 24 Juli 2012 ditampilkan adegan Ustad Taufiqurrahman berpantun: “Ada panci dari Cibelati/Sesame banci jangan saling menyakiti.”

Pada tayangan tanggal 30 Juli 2012 yaitu menampilkan adegan penyanyi Zaskia mengucapkan "Assalamualaikum" sambil menggoyang-goyangkan bokongnya.

Terkait hal tersebut, KPI Pusat telah menerima surat No.B-342/MUI/VII/2012 tertanggal 24 Juli 2012 dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang isinya berpendapat bahwa “Assalamualaikum” adalah doa yang tercantum dalam Al-Qur’an, yang pengucapannya tidak sepantasnya dibarengi dengan gerakan-gerakan yang berkonotasi dan bernuansa sensual.

Pada tanggal 31 Juli 2012 pukul 06.51 WIB ditampilkan adegan Andika dan Narji (berpakaian busana perempuan) berperan sebagai suami istri. Seorang Host perempuan berkomentar tentang wajah Narji yang ada tompelnya.

Narji berkata, "Ini bukan tompel. Ini kenang-kenangan semalem dari suami gue", lalu dikomentari oleh Andhika, "Emang gue kurang kerjaan nyupang disitu".. Kemudian ditayangkan adegan Narji berkata pada penonton, "Lu miskin apa kaya?... miskin aja bukan usaha malah nonton".

Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas ketentuan perlindungan anak, norma kesopanan dan kesusilaan, pelarangan adegan seksual, perlindungan kepada orang dengan orientasi seks dan identitas gender tertentu, serta penggolongan program siaran.

KPI Pusat memutuskan bahwa tindakan penayangan hal tersebut telah melanggar P3 tahun 2012 Pasal 9, Pasal 14 ayat (2), Pasal 15 ayat (1) huruf b, Pasal 16 dan Pasal 21 ayat (1) serta SPS Pasal 9, Pasal 15 ayat (1), Pasal 17 ayat (2) huruf b, Pasal 18 huruf I, dan Pasal 37 ayat (4) huruf a.
sumber

Kapanlagi.com - Ustaz Sholeh Mahmoed (Solmed) salah menghitung usia kehamilan istrinya, April Jasmine. Dia semula meluangkan jadwal usai Lebaran untuk mendampingi persalinan istrinya, namun ternyata dokter memprediksi kalau istrinya akan melahirkan sebelum Ramadan.

Akibatnya, kemungkinan besar dirinya tidak bisa mendampingi persalinan sang istri. Padahal sebagai suami, dia sangat berharap di sisi istrinya saat berjuang demi buah hati mereka. "Keinginan mendampingi ada. Tapi saya bingung karena jadwal sudah penuh kalau dokter memprediksi lahirnya di bulan Juli," ungkap Solmed di kediamannya, di Kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (9/7).

Bukan tanpa sebab, Solmed menyiapkan waktu setelah Lebaran. Awalnya, dokter memprediksikan kalau anaknya akan lahir setelah Ramadan. Karena itu dia sengaja meluangkan jadwal selesai Lebaran.

"Awal dokter prediksi sekitar tanggal 13 Agustus. Berarti kan habis lebaran. Pas kemarin periksa lagi, ternyata diprediksi bayinya bisa lahir lebih cepat, 3 sampai 4 minggu lagi," terangnya. Saat ini Solmed hanya bisa berdoa, semoga diperkenankan menemani istrinya saat persalinan. Kalaupun tidak, berharap prosesnya berjalan dengan lancar dan anak diberi kesehatan.

"Makanya saya doa, kalau bisa dampingi istri bersalin, saya bersyukur. Kalaupun nggak, mudah-mudahan prosesnya berjalan lancar. Istri dan anak saya sehat tanpa kurang satu apapun," harapnya. (kpl/aha/dar)

Kapanlagi.com - Hingga saat ini, Ustad Solmed selalu memakai cincin pemberian almarhum Ustad Jeffry Al Buchori. Salah satu alasannya, agar selalu ingat almarhum dan bisa selalu mendoakannya. Selain itu, tangannya semakin indah dengan adanya cincin tersebut.

"Berusaha pakai. Karena ini kan kenang-kenangan teman. Yang pertama tangan saya jadi indah. Yang kedua, jadi inget siapa yang ngasih. Kan nanti kalau saya inget almarhum yang kasih, bisa doain beliau," ujarnya di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (5/5).
sumber
======================================================
Liputan6.com, Jakarta : Pengacara muda Farhat Abbas rupanya merasa tidak percaya dengan pernyataan Ustad Solmed perihal almarhum Ustad Jefri al Buchori. Diberitakan sebelumnya, Ustad Solmed mengaku jika Uje sempat meminta agar dirinya mau melanjutkan dakwahnya.

Menanggapi hal tersebut, Farhat pun langsung mengeluarkan pernyataannya. Baginya, apa yang diucapkan Ustad Solmed belum bisa dipastikan kebenarannya.

"Ustadz solmet ngibul ! Bilang Uje memberi amanah menyerahkan cincin nya dan menyuruh solmed melanjutkan dakwahnya! Ada2 Aja tuh solmed!" tulis Farhat melalui akunnya @Farhatabbaslaw.

"si Solmed ngaku sebagai pewaris Alm Uje, Dedy Corbuzer ngaku satu2.ya pewaris Wing Chun. kayak cerita Koo Ping Hoo." lanjutnya lagi.

Seperti diketahui, Ustad Jefri Al Buchori meninggal akibat kecelakaan motor di Pondok Indah pada 2 April 2013 sekitar pukul 2 dini hari waktu setempat [baca: Ustad Jefry Al Buchori Meninggal Kecelakaan].

Dan seusai dilaksanakannya Shalat Jumat, beliau pun langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Selatan [Uje Dimakamkan Satu Liang Bersama sang Ayah](Feb)

sumber

Jakarta, POL

USTADZ kini menjadi profesi yang menguntungkan. Bagaimana tidak selain bekerja di jalan Allah SWT ternyata kini profesi tersebut dianggap prestige (bergengsi) karena kebutuhan stasiun televisi.

Maka tak heran kini banyak ustadz yang tak kalah pamornya dengan para selebritis. Sehingga muncul pertanyaan di benak masyarakat berapa honor tariff ustadz selebritis itu.

Di Indonesia, telah banyak bermunculan ustadz selebritis terkenal seperti almarhum ustadz uje ustadz solmed, ustadz KH. Arifin Ilham, Tarif Ustad Yusuf Mansyur dan lainnya.

Dilansir dari sebuah tabloid lokal, Da’i Kondang atau Ustadz Seleb, yang membuktikan bahwa segala sesuatu yang jauh dari Sunnah (alias Bid’ah) maka mahal harganya.

Berikut sebagian komentar-komentar mereka:- Ustadz Selebritis Mematok Tarif Rp.30Juta/15 Menit.

Ustadz Ahmad Sarwat berkomentar, Ramadhan kemarin ada panitia ceramah yang ngaku terus terang ke dirinya.

"Seharusnya yang diundang bukan saya, tapi ustadz X. Tapi gagal gak jadi diundang lantaran pihak manager gak mau turun lagi TARIF-nya dari angka 30 juta untuk ceramah 15 menit menjelang buka puasa. Akhirnya yang diundang saya yang bisa dikasih “syukron” doang,” terangnya.

Seseorang yang identitasnya disamarkan dalam artikel di tabloid itu membocorkan bahwa dulu ia pernah menjadi bagian dari “dakwah jutawan” semacam ini, misalnya ingin mendatangkan seorang dai dari bandung, mungkin hampir 100 jutaan.

Alasannya karena mereka punya kantor, punya anak buah yang harus dibiayain, uang hotelnya (minta hotel yang bagus/mahal), dan saat kita minta datang sendiri atau paling tidak minimal dengan beberapa orang saja.

Maka bagian agennya bilang tidak bisa karena harus datang dengan rombongan, karena tidak ada dananya maka yang begitu itu tidak jadi dilakukan.

Fullan menyebutkan bahwa untuk memanggil Ustadz selebritis itu minimal harus menrogoh kocek 40 juta rupiah.

“Namun ada pula ustadz kondang yang tak mematok tariff bayaran,” tambahnya.

Mengenai tarif tinggi tersebut Ustadz Yusuf Mansur menjelaskan, dahulu ada Ustadz yang tarifnya mencapai 40 juta sekali ceramah.

"Sebenarnya bukan salah Ustadz itu 100% sih. Gara-gara persaingan antar televisi aja yang menyebabkan si Ustadz pasang tarif segede gitu,” katanya.
-
sumber

REPUBLIKA.CO.ID, Tidak semua jenis ghibah dilarang dalam agama. Ada beberapa jenis ghibah yang diperbolehkan, yaitu yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang benar.

Tujuan tersebut tidak mungkin tercapai kecuali dengan ghibah. Setidaknya ada enam jenis ghibah yang diperbolehkan, yaitu yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang benar, dan tidak mungkin tercapai kecuali dengan ghibah.

Pertama, melaporkan perbuatan aniaya. Orang yang teraniaya boleh melaporkan kepada hakim dengan mengatakan ia telah dianiaya oleh seseorang. Pada dasarnya ini adalah perbuatan ghibah, namun karena dimaksudkan untuk tujuan yang benar, maka hal ini diperbolehkan dalam agama.

Kedua, usaha untuk mengubah kemungkaran dan membantu seseorang keluar dari dari perbuatan maksiat, seperti mengutarakan kepada orang yang mempunyai kekuasaan untuk mengubah kemungkaran. “Si Fulan telah berbuat tidak benar, cegahlah dia!”

Maksudnya adalah meminta orang lain untuk mengubah kemungkaran. Jika tidak bermaksud demikian, maka ucapan tadi adalah ghibah yang diharamkan.

Ketiga, untuk tujuan meminta nasehat. Misalnya dengan mengucapkan , “Ayah saya telah berbuat begini kepada saya, apakah perbuatannya itu diperbolehkan? Bagaimana caranya agar saya tidak diperlakukan demikian lagi? Bagaimana cara mendapatkan hak saya?”

Ungkapan demikian ini diperbolehkan. Tapi lebih selamat bila ia mengutarakannya dengan ungkapan misalnya, “Bagaimana hukumnya bila ada seseorang yang berbuat begini kepada anaknya, apakah hal itu diperbolehkan?” Ungkapan semacam ini lebih selamat karena tidak menyebut orang tertentu.

Keempat, untuk memperingatkan atau menasehati kaum Muslimin. Contoh dalam hal ini adalah jarh (menyebut cela perawi hadits) yang dilakukan para ulama hadis. Hal ini diperbolehkan menurut ijmak ulama, bahkan menjadi wajib karena mengandung maslahat untuk umat Islam.

Kelima, bila seseorang berterus terang dengan menunjukkan kefasikan dan kebid’ahan, seperti minum arak, berjudi dan lain sebagainya, maka boleh menyebut seseorang tersebut dengan sifat yang dimaksudkan, namun ia tidak boleh menyebutkan aibnya untuk umat Islam.

Keenam, untuk memberi penjelasan dengan suatu sebutan yang telah masyhur pada diri seseorang.
Sumber