Pasar Tanah Abang Blok G, Tempat Transaksi PSK

Rencana pembangunan Pasar Tanah Abang Blok G lantai 2-3, yang sedianya digunakan para pedagang menjajakan usahanya, justru menjadi lokasi transaksi seks para perempuan pekerja seks komersial (PSK). Bukan hanya itu, tempat yang sama juga menjadi area judi, tempat tidur bahkan transaksi narkoba.

Dari penelusuran SH, Rabu (17/7) sekitar pukul 18.00 WIB, di tengah gelapnya Pasar Tanah Abang Blok G, saat memasuki lantai tiga terlihat perempuan seksi berusia 18-40 tahun sibuk berdandan.

Usai berdandan, para PSK itu satu persatu turun mencari pria hidung belang di sekitaran Blok G. Seorang PSK, sebut saja Yessi (20) asal Garut, terang-terangan menawarkan diri. “Mas mau ditemani?” ucap Yessi yang bukan nama sebenarnya.

Interaksi bukan hanya pada tawar-menawar tapi sampai pada tarif. Yessi menawarkan tarif sekali kecan Rp 150.000-200.000. Yessi yang sudah dua tahun malang-melintang di Pasar Tanah Abang ini mengaku, selain mangkal di Pasar Tanah Abang Blok G, dirinya kerap mangkal di kawasan Bongkaran.

Yessi menambahkan, bila ada ksepakatan tarif, kencan dapat dilakukan langsung di los (counter) yang tersedia di lantai tiga yang sedianya untuk para pedagang. “Kalau mau bercinta di pasar lantai tiga, di los saya. Aman di sini, tenang saja tidak usah takut,” ucap Yessi perempuan asal Garut bertubuh langsing dengan kulit putih, serta hiasan tato di bagian tangan sebalah kanan.

Dari penelurusan, Rabu (17/7) sekitar pukul 19.00 WIB, jelas terlihat para PSK tidak malu melakukan adegan percintaan di dalam los yang hanya berukuran tiga meter. Suara desahan dan rintihan para PSK sedikit terdengar dari balik los tatkala melintas di antara los yang ada di sana.

Selain itu, di lantai tiga itu pun bau aroma khas daun ganja mewarnai gelapnya malam Pasar Blok G. Suasana percintaan, ganja, dan perjudian tetap berlangsung aman karena di sana tidak terlihat sekuriti yang berpakaian dinas menjaga pasar.

Para PSK itu menuturkan, para pelanggan yang biasa kencan dengan mereka umumnya para sopir, tukang ojek, kuli pasar, dan tak pelak securti pun pernah ikut mengajak kencan.

Dalam upaya membandingkan suasana malam dan siang, pantauan kembali dilakukan. Kamis (18/7) sekitar pukul 13.00, pasar berjalan seperti biasa, interaksi para pedagang menghiasi hiruk pikuk pasar tersebut. Meski transaksi belanja tidak terlalu ramai dibandingkan Pasar Tanah Abang di Blok lainnya. Para pedagang hanya ramai dilantai dasar dan lantai satu, namun beberapa kios dan los tidak semuanya terisi.

Menurut seorang pedagang yang sudah lebih dari lima tahun berjualan, Ranti (46) (juga bukan namanya sebenarnya) yang didampingi suaminya, pasar ini dijadikan tempat praktik prostitusi, perjudian, dan banyak juga yang menggunakan narkoba.

Namun, semua kegiatan tidak tercium lantaran petugas keamanan yang tidak pernah mengenakan seragam kerap membocorkan jika ada polisi yang datang kepada para preman-preman yang menguasai pasar tersebut.

“Pasar ini, khususnya lantai tiga ini dengan nama Sarang Buronan, karena di pasar ini banyak preman yang umumnya berasal dari daerah Lampung, Palembang, dan Ambon. Terkadang pihak polisi kerap terlihat mendatangi pasar Blok G dan berkumpul bersama preman-preman,” ucap Ranti, ibu beranak empat ini.

Raanti menambahkan, perempuan-perempuan itu sudah datang sejak sore. Bahkan, ada yang menginap di los pasar. Para sekuriti kerap kongkalikong dengan preman jika ada penggerebekan. “Suami saya pernah berantem dengan pihak sekuriti karena menegur para perempuan dan preman yang sudah melanggar hukum. Karena menegur justru pihak keamanan mengajak duel suami saya yang sudah tua,” ujarnya.

Kepala Pasar Tanah Abang Blok G, Warimin, membantah keberadaan para PSK, perjudian, dan narkoba berada di pasar tersebut. “Tidak ada itu semua PSK, perjudian, dan transaksi atau penggunaan narkoba di pasar ini. Semua itu tidak mungkin tidak terpantau pihak petugas keamanan,” ucap Warimin saat ditemui di kantor Pasar Tanah Abang Blok G, lantai empat, Kamis (18/7).

Ditegaskan, pasar ini sudah tutup sejak pukul 18.00 WIB dan kembali buka sekitar pukul 08.00 WIB. Namun, khusus untuk lantai dasar memang dibuka 24 jam, dan untuk menuju lantai satu ditutup pagar tidak dibuka. Pasar ini dijaga Sembilan sekuriti yang berjaga secara bergatian.

Humas PD Pasar Jaya mengatakan, dirinya akan mencari tahu kebenaran praktik prostisusi, perjudian, dan peredaran narkoba. Jika memang benar ada PSK dan perjudian hingga memakai narkoba akan dibersihkan.

“Akan kami tertibkan dan cek terlebih dahulu. Jika memang ada tidak dipungkiri pelaku tersebut akan ditangkap,” tegas Agus Lamun selaku Humas Pasar PD Jaya saat dihubungi SH, Kamis (18/7).

Agus juga mengatakan, jika nantinya ada unsur keterlibatan pihak sekuriti atau kepala keamanan, jelas akan ditindaktegas. “Akan kita pecat jika memang terlibat atau mengetahui, namun tidak melaporkan,” cetusnya.

Pasar Tanah Abang Blok G lantai dua dan tiga, dari pantauan belum ada penjual. Di sana yang ada beberapa perempuan dan los yang digunakan sebagai tempat tinggal. Kondisi bangunan pasar pada bagian tertentu terlihat rusak seperti bagian tangga keramik penghubung lantai tiga.

Sumber

Bongkaran, Tempat Transaksi PSK Lainnya Di Tanah Abang

Tempat hiburan malam untuk kalangan ekonomi bawah, Bongkaran, Tanah Abang, Jakarta Pusat, memilih meniadakan aktivitas saat memasuki bulan puasa. Dari pantauan Kompas.com, tidak ada "tanda-tanda kehidupan" di lapak-lapak yang berada di sekitar rel stasiun Tanah Abang, Jl AKS Tubun, serta di Jalan Jati Baru.

Pada hari-hari biasa, kawasan ini selalu ramai dikunjungi para pekerja, yang rata-rata adalah pekerja kasar. Musik juga diputar keras-keras, dengan lagu-lagu yang bernuansa house music, tarling, hingga dangdut koplo. "Biasa Mas, memasuki bulan puasa, mbak-mbak-nya pada pulang," ujar Yanto, seorang tukang ojek yang biasa mangkal di sekitar stasiun Tanah Abang, Selasa malam (9/7/2013).

Menurut dia, meski lokasi hiburan malam ini akan menghentikan kegiatannya saat memasuki bulan puasa, tetapi hal itu tidak akan lama. "Ya, biasanya mereka balik lagi beberapa hari ke depan," jelasnya.

Bongkaran merupakan wilayah dengan luas sekitar 3 hektar di kawasan Tanah Abang. Di wilayah inilah, para pekerja seks komersial (PSK) menggantungkan hidupnya dengan mengais rejeki dari para buruh yang butuh hiburan. Mereka berasal dari berbagai daerah, antara lain Indramayu dan kota-kota lainnya di sekitaran Jakarta. Namun, Yanto juga menyebutkan, ada juga PSK yang berasal dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Selain "sisi kelam", wilayah ini juga menjadi salah satu pusat bisnis sektor informal. Banyak penjaja makanan, pakaian, hingga aksesori busana kelas bawah yang juga menggantungkan hidupnya dari rantai ekonomi di kawasan Bongkaran. Para pelaku usaha sektor informal ini biasanya membuka usahanya sejak selepas maghrib hingga tengah malam. Namun, pelaku usaha ini juga ikut tutup ketika memasuki bulan Ramadhan.

Bongkaran, tak dimungkiri, memiliki rantai ekonomi yang cukup panjang, dan banyak orang yang menjadikan kawasan ini sebagai sandaran hidup. Pemprov DKI beberapa kali pernah mencoba mempercantik kawasan itu, dan berkali-kali pula kawasan tersebut kembali kusam.

Sumber