VIVAnews - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pihaknya saat ini tengah merancang surat keputusan gubernur untuk pemberantasan pembajakan CD dan DVD yang ada di seluruh tempat, baik di dalam mal maupun di kaki lima.

"Kami akan minta Pak Gubernur untuk membuat surat soal ini. Ini buat dasar pelarangan peredaran CD sama DVD bajakan," katanya di Balai Kota, Jumat 19 Juli 2013.

Ahok menjelaskan, sasaran pertama dalam pemerantasan ini adalah mal besar, pasalnya tempat tersebut lebih mudah ditertibkan, setelah itu baru menyasar ke toko di luar mal lalu PKL.

Dia menolak untuk melakukan opersi pemberantasan ini dimulai dari tingkat PKL. "Kalau langsung dari PKL nambah panjang daftar ribut saya dong," katanya.

Mengenai legalitas aturan, ia menegaskan, Pemprov DKI memiliki kunci di sertifikat layak fungsi. Sehingga, apabila pedagang CD dan DVD bajakan itu tidak bersedia ditertibkan maka akan dicabut izin usaha.

"Kalau mereka tidak mau, ya kita cabut izinnya. Kita paksa dia kalau masih jual ya kita cabut. Tapi di mal-mal kelas atas saya rasa sudah enggak ada. Di ITC palingan yang banyak," jelasnya.

Ahok mengatakan, tujuan diterapkannya pelarangan penjualan CD dan DVD bajakan karena semua pihak harus menghargai pihak yang telah mempunyai hak cipta.

Sebab hampir 99 persen CD dan DVD yang beredar di pasaran adalah bajakan dan hanya satu persen yang original. "Nah kami sepakat kan, RUU tentang ini pun sedang disiapkan bahwa pembeli pun akan dikenakan sanksi," tambahnya.

Ahok menyadari pemprov tidak memiliki kewenangan untuk menggelar razia kepada para penjual CD dan DVD bajakan. "Razia dan penyitaan itu adalah kewenangan Kepolisian. Pemprov hanya memikirkan aturan agar penjualan CD dan DVD lagu dan film bajakan tidak beredar di mal," katanya. (adi)

http://metro.news.viva.co.id/news/re...tar-ribut-saya