Quote:
Sekolah Rusak, Murid Kelas SDN 27 Kramat Jati Terpaksa Belajar di Musala
Jakarta - Memasuki tahun ajaran baru, Sekolah Dasar Negeri 27 Kramat Jati, Jakarta Timur tidak dapat sepenuhnya menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Sudah dua hari ini terakhir, siswa kelas enam sekolah tersebut terpaksa belajar di Musala.
Persoalan itu disebabkan karena bangunan sekolah yang ada di Jalan Kerja Bhakti Rt 3/9, Kramat Jati, Jakarta Timur pada beberapa bagiannya mengalami kerusakan. Sampai saat ini belum direnovasi.
Kondisi keropos di setiap tiang penyangga mengakibatkan plafon semakin turun. Pihak sekolah telah berupaya melakukan usaha seadanya dengan menarik kayu-kayu plafon menggunakan kawat baja.
Berdasarkan pantauan detikcom, setidaknya terdapat delapan ruangan kelas di SDN 27 Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kedelapan ruang tersebut, hampir semuanya memiliki kondisi plafon yang dalam taraf mengkhawatirkan. Terdapat lubang menganga di langit-langit. Kondisi terparah dialami ruang belajar kelas 6.
"
Kurang lebih 6 bulan lalu sudah mulai parah, kondisi keropos sudah hampir satu tahun," ujar penjaga sekolah, Yoni (40) saat ditemui di lokasi, Kamis (18/7/2013).
"
Sudah sampe 2 kali pergantian kepala sekolah mengajukan renovasi tapi belum diperbaiki, baru kemarin-kemarin ini pihak dinas datang meninjau," sambungnya.
Yoni yang sudah lima tahun menjaga sekolah tersebut menyatakan, dalam kurun waktu itu, pihak sekolah telah beberapa kali mengajukan permohonan. Namun renovasi tak kunjung juga dilakukan.
sumber : [URL="http://news.detik..com/read/2013/07/18/083139/2306392/10/sekolah-rusak-murid-kelas-sdn-27-kramat-jati-terpaksa-belajar-di-musala?n991103605"]detik[/URL]
Quote:
Bangunan keropos, murid SDN 27 Kramatjati minta diungsikan
Bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 27 Pagi di Jalan Kerja Bakti RT 3 RW 9, Kramatjati, Jakarta Timur, membuat was-was para guru dan murid. Sebab bangunan yang terdiri dari delapan kelas ini sudah terlihat keropos dan rawan ambruk.
Sejak dibangun tahun 1985 silam, hingga kini sekolah yang memiliki 8 ruang kelas, satu laboratorium komputer dan IPA, serta perpustakaan tersebut baru sekali direhab yakni tahun 2005 lalu.
Farida Yoni (41), penjaga SDN Kramatjati mengatakan
rapuhnya bangunan sekolah ini sudah terjadi sejak hampir setahun yang lalu. Namun hingga kini pengajuan untuk rehabilitasi belum juga ditanggapi.
"
Mau tidak mau, saya dibantu beberapa guru membuat semacam penyangga di beberapa lokasi atap yang sudah hancur seperti untuk ruang kelas 1, 4, dan 6," ujarnya, saat ditemui wartawan, Kamis (18/9).
Selain atap, kata Yoni,
kondisi kanopi di hampir semua bagian sekolah pun sudah terlihat hancur, bahkan plafon dan atap yang berada di ruang guru pun sudah ambruk, dan belum diperbaiki pascakejadian Senin (15/7) lalu.
Beruntung saat itu tidak ada guru yang berada di ruangan, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
"
Senin kemarin ruang guru atapnya ambruk, untung guru-gurunya lagi enggak di dalam. Yang kami khawatirkan itu kelas 4 dan 6. Untuk di titik-titik persikuan bangunan pun tiang pilar atapnya kita topang dengan balok. Karena kalau tidak ditahan balok, khawatir kanopinya bisa rubuh," katanya.
Yoni mengatakan, setelah peristiwa itu,
pihak sekolah langsung memutuskan tak hanya murid kelas VI yang harus mengungsi untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar, tapi ratusan murid lainnya juga harus segera diungsikan ke sekolah lain. Para murid akan direlokasi ke SDN 24 Kramatjati Pagi, Jakarta Timur mulai Senin (22/7). Namun, karena bangunan di SDN Kramatjati sudah terisi penuh, rencananya KBM akan dilakukan secara bergantian.
"
Saat ini kelas 6 belajarnya di perpustakaan, dan kelas lima dan empat di musala. Untuk mengantisipasi hal buruk. Takutnya sewaktu-waktu kan ambruk," paparnya.
Sementara itu pantauan merdeka.com, di SDN 27 Pagi terlihat
seluruh bagian langit-langit bangunan sekolahan sudah tua, banyak yang bolong sehingga tampak tidak layak pakai. Bahkan beberapa bagian atap sekolah ditahan oleh balok penyangga, beberapa bagian kayu sisi bangunan terlihat keropos dimakan rayap.
Di sisi lain langit-langit yang bolong dilapisi kawat yang diikat dengan kaso plafon yang digantung atau ditahan ke atas balok besar pada rangka genteng.
sumber :
merdeka
Sungguh terlalu Ahok ini. Ketika masih ada sekolah SMPN yg masih bagus tinggal renovasi, tega2nya mengusir anak SMP ke sekolah yang lebih jauh dan merusak sejarah sekolah dengan merubahnya menjadi tempat PKL. Sementara itu, ada SDN yg kondisinya rusak parah malah dibiarkan. Sudah 8 bulan lebih Jokowi Ahok jadi pemimpin di DKI ini. Jokowi yg katanya blusukan, yg katanya peduli pendidikan sampe keluarin program KJP tapi membiarkan sekolah rusak!!!
Apa gunanya KJP kalau sekolah2 pada rusak? Apa mau nanti anak didik ketimpa bangunan sekolah yg roboh tiba2? Sudah 6 bulan yang lalu sekolah itu mulai keropos, sudah hampir 1 tahun ada permintaan renovasi tapi tidak ditanggapi, apa saja kerja kedua orang itu? Katanya gampang ditemui? Katanya siapa aja boleh datang ke balaikota untuk menyampaikan keluhan, tapi koq yah masih gitu2 aja?
Gimana ini Jokowi Ahok dan segenap jajaran dinas pendidikan? Apa harus ada korban jiwa dulu yg mati baru peduli dan mau membenarkan sekolah itu?
Beda sekali dengan era Foke yg sangat peduli pendidikan biarpun ga pake KJP2an....
Quote:
Selasa, 05/06/2012 09:09 WIB
17 Sekolah Direnovasi, DKI Rencana Bangun Sekolah Ramah Lingkungan
Jakarta - 17 Sekolah di seluruh wilayah Jakarta telah selesai direnovasi. Bentuk renovasinya macam-macam, dari ringan, berat, hingga total. Nah, ke depannya Pemprov DKI tidak sekadar merenovasi sekolah tetapi juga membangun gedung sekolah yang ramah lingkungan.
"Ke depan kita akan membangun gedung sekolah dengan kadidah ramah lingkungan. Jadi kita juga menanamkan nilai-nilai pelestarian alam dan hemat energi di kalangan siswa," ujar Gubernur DKI, Fauzi Bowo, saat meresmikan gedung sekolah yang telah selesai direnovasi di SMAN 65, Jl Raya Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (5/6/2012).
Menurut pria yang karab disapa Foke ini, terdapat tekad kuat dari seluruh stake holder yang ada untuk memajukan pendidikan di Jakarta. Dengan program wajib belajar 12 tahun, tidak ada anak usia sekolah yang tidak bersekolah di tahun-tahun yang akan datang.
"Pendidikan ini adalah secara efektif untuk memerangi kemiskinan dan kebodohan. Di Jakarta ini kita tidak punya sumber daya lain selain sumber daya manusia," sambung Foke.
Total gedung sekolah yang diresmikan sebanyak 17 antara lain SLB Negeri 04 di Tugu Selatan, Jakarta Selatan, SDN Kedoya Utara 10 Jakarta Barat, SMPN 206 Jakarta Barat, SMAN 65 Jakarta Barat dan SMKN 15 Jaksel.
Foke datang ke SMAN 65 sekitar pukul 08.10 WIB dengan mengenakan safari krem. Dia datang dengan didampingi Kadisdik Taufik Yudi, dan disambut marching band dan rebana. Acara digelar di aula sekolah yang disulap menjadi ruangan megah bak tempat resepsi pernikahan.
sumber : [URL="http://news.detik..com/read/2012/06/05/090910/1932829/10/17-sekolah-direnovasi-dki-rencana-bangun-sekolah-ramah-lingkungan?9922022"]detik[/URL]