Male (diucapkan Maa-Lay) - ibukota dan kota terbesar di Republik Maladewa. Male City terletak di sebuah pulau di Kaafu Atoll.Populasi penduduk dari kota Male, Maladewa adalah 104 400 orang (2006). Secara tradisional Male adalah Pulau Raja, dimana Royal dinasti Maldive kuno memerintah dan di mana istana Raja Male terletak.

Nama ibukota Maladewa berasal dari "Mahaalay", dan yang berasal dari bahasa Sansekerta (bahasa kuno), yang berarti "Maha" - "besar" atau "besar" dan "aalay" - "rumah". (Baru tau ane kalau Alayitu dalam bahasa sangsekerta artinya rumah

Nama Maladewa berasal dari kata Sinhala Maala Divaina ("Kalung Kepulauan"), mungkin mengacu pada bentuk barisan pulau nusantara ( archipelago ). Pulau Malee panjang hanya 2 km dan lebar 1 km ( lebih kecil dr singapora ), sehingga hanya sedikit tempat untuk pembangunan gedung-gedung seperti terlihat dari gambar gedungnya penuh seasak.Namun Kota Male tetap kota bersih dan rapi dengan masjid, pasar, labirin jalan-jalan kecil, dengan pesona yang luarbiasa, populasi ibukota dari Male sekitar 65.000 orang, tetapi dengan pekerja asing, wisatawan dan orang-orang dari pulau-pulau lain, sering datang ke sini biasanya hampir melebihi 100.000 orang

Ukuran pulau bahkan sudah diperbesar dua kali lipat ukuran aslinya dengan menerapkan Implementing Projects yaitu mengambil tanah dari pulau-pulau disekitarnya demi kebutuhan pembangunan dengan semakin bertambahnya populasi penduduk di Kota Male. Sebentar lagi kota ini pasti akan menyaingi Singapore dalam segi pembangunan

Di Hukuru Miskiyy, uniknya ada sebuah mesjid yang bernama Mesjid Jumat (Friday Mosque) yang dibangun pada tahun 1656 dengan blok dinding karang halus, dan dinding dengan ukiran rumit dan unik. Mulee-Aage, tempat kediaman Presiden saat ini dibangun tepat sebelum Perang Dunia Pertama dan menghadap Masjid Jumat. Islamic Centre yang dibangun pada tahun 1984 ternamgun indah, bentangan geometrik alur putih yang mengarah ke masjid agung, taman sultan dan museum nasional yang bertempat di kompleks yang sama, yang mana keduanya terdiri dari koleksi peninggalan bertempat di sebuah bangunan kuno yang dikelilingi oleh pohon-pohon , dan pantai buatan, dan tempat berenang, yang ideal dan baik untuk menyegarkan fikiran.

Aspek lain yang menarik dari Male adalah nama-nama rumah. Dari nama-nama yang membayar upeti kepada ketua adat pulau, seperti 'Sea-Breeze', dan 'Sunshine Lodge', ada juga variasi sedikit eksentrik, seperti 'Forget-Me-Not', dan 'Always Happy House'. Sebuah cara unik dari rumah di Maladewa, ia menyediakan nama2 unik dan lucu untuk menarik wisatawan berjalan-jalan di sekitar Male 'dan berbaur dengan kebiasan masyarakat Maladewa.

Tidak ada bangunan yang tinggi, dan sepeda lebih banyak daripada mobil. Di Male hampir tidak mungkin untuk tersesat, semua jalan-jalan yang terletak di tiga jalan utama. Pulau ini memiliki banyak hotel. Setiap hotel memiliki perahu sendiri, di mana Anda dapat menyewanya untuk berpergian ke pulau-pulau cantik yang ada disekitarnya.

Male menawarkan pengunjung berbagai kegiatan rekreasi, baik itu hanya sekedar melihat-lihat, santai atau berbelanja. Toko-toko suvenir bernuansa air dan laut didepan menawarkan berbagai macam seni dan barang kerajinan serta peralatan renang di pantai. Kebanyakan toko-toko suvenir bagian ujung utara Chaandanee Magu, dikenal sebagai 'Singapore Bazaar' karena banyak produk impor dari Singapura.