- Beranda
- Berita dan Politik
Menteri- Menteri tak kapok dimarahi SBY
...
TS
tejogondrong
Menteri- Menteri tak kapok dimarahi SBY
Dalam enam bulan terakhir, menteri-menteri bidang ekonomi, khususnya yang bertanggung jawab atas bahan pangan di dalam negeri, harus menerima kenyataan dimarahi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kemarahan SBY menyikapi meroketnya harga bahan pangan akhir-akhir ini, diutarakan saat rapat terbatas di Lanud Halim Perdanakusuma.
Tiga instansi kementerian/lembaga tak bisa mengelak lagi. Menteri perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Pertanian Suswono dan Kepala Bulog Sutarto Alimoeso terkena 'semprot' presiden karena tak mampu mengendalikan kenaikan harga daging sapi dan komoditas pangan lainnya.
Tapi, bukan kali pertama SBY marah karena lambannya kinerja anak buahnya mengatasi melonjaknya. Belum lepas dari ingatan kita saat SBY memarahi Menteri Pertanian Suswono dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan karena harga bawang tak terkendali. Alasannya sama, dua anak buahnya itu tidak sigap mengatasi lonjakan harga.
Kemarahan SBY ke menteri-menterinya dinilai percuma. "Marah tidak bisa menyelesaikan masalah karena harga tidak bisa begitu saja tiba-tiba turun setelah presiden marah," ujar ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Ngadiran kepada merdeka.com, Selasa (16/7).
Penilaian presiden ternyata sama dengan penilaian pedagang pasar yang melihat menteri-menteri tidak bekerja dengan maksimal membantu mengendalikan harga. Padahal, pemerintah punya wewenang untuk bisa mengendalikan harga agar tidak memberatkan masyarakat.
Teguran, sindiran, dan kemarahan SBY yang sudah berulang kali terjadi, seolah tidak membuat menteri kapok. "Sepertinya tidak ngaruh ke menterinya. Harusnya jangan cuma marah, tapi kalau tidak maksimal kerja ya diganti saja," tegasnya.
Seandainya menteri-menteri bekerja dengan maksimal setelah disemprot SBY, dia yakin harga bisa lebih dikendalikan. Pemerintah seolah setengah hati untuk membuat harga bahan pangan lebih bersahabat.
"Misalnya, peran Bulog mau diperkuat, tapi izin impor buat operasi pasar lama, tidak direalisasikan. Jadi setengah-setengah kan," ucapnya.
Tiga instansi kementerian/lembaga tak bisa mengelak lagi. Menteri perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Pertanian Suswono dan Kepala Bulog Sutarto Alimoeso terkena 'semprot' presiden karena tak mampu mengendalikan kenaikan harga daging sapi dan komoditas pangan lainnya.
Tapi, bukan kali pertama SBY marah karena lambannya kinerja anak buahnya mengatasi melonjaknya. Belum lepas dari ingatan kita saat SBY memarahi Menteri Pertanian Suswono dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan karena harga bawang tak terkendali. Alasannya sama, dua anak buahnya itu tidak sigap mengatasi lonjakan harga.
Kemarahan SBY ke menteri-menterinya dinilai percuma. "Marah tidak bisa menyelesaikan masalah karena harga tidak bisa begitu saja tiba-tiba turun setelah presiden marah," ujar ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Ngadiran kepada merdeka.com, Selasa (16/7).
Penilaian presiden ternyata sama dengan penilaian pedagang pasar yang melihat menteri-menteri tidak bekerja dengan maksimal membantu mengendalikan harga. Padahal, pemerintah punya wewenang untuk bisa mengendalikan harga agar tidak memberatkan masyarakat.
Teguran, sindiran, dan kemarahan SBY yang sudah berulang kali terjadi, seolah tidak membuat menteri kapok. "Sepertinya tidak ngaruh ke menterinya. Harusnya jangan cuma marah, tapi kalau tidak maksimal kerja ya diganti saja," tegasnya.
Seandainya menteri-menteri bekerja dengan maksimal setelah disemprot SBY, dia yakin harga bisa lebih dikendalikan. Pemerintah seolah setengah hati untuk membuat harga bahan pangan lebih bersahabat.
"Misalnya, peran Bulog mau diperkuat, tapi izin impor buat operasi pasar lama, tidak direalisasikan. Jadi setengah-setengah kan," ucapnya.
Quote:
Quote:
Quote:
tien212700 memberi reputasi
1
2.5K
20
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672.3KThread•41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya