Agan pasti tahu bahwa robot penjinak bom atau explosive ordnance disposal (EOD) digunakan untuk membantu tim penyelamat ketika menjinakkan sebuah bom dari jarak jauh. Nyawa teknisi bom di lapangan lebih berharga daripada tewas akibat bom yang meledak,
Pendalikan robot penjinak bom ini merupakan cara aman untuk menyelamatkan nyawa banyak orang.
Spoiler for Spesifikasi robot penjinak bom::
Spesifikasi robot Penjinak Bom:
Ukuran dan berat:
Bom yang dikembangkan menggunakan bahan ringan. Ini hanya memiliki ukuran 72/35 cm dengan berat 48 kilogram. Supaya robot ini dapat berpindah tempat lebih mudah.
operasi:
Robot ini digunakan sebagai kendaraan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Hal ini dioperasikan dengan cara perangkat nirkabel, yang terdiri dari layar, joystick, dan beberapa tombol kontrol. Hal ini dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan hingga 12 kilometer per jam (8 mil per jam).
kamera:
Robot ini dilengkapi dengan empat kamera (dua kamera di bagian belakang dan dua kamera di depan), yang digunakan untuk mengirim video dan gambar langsung ke layar dari perangkat remote. Ini membantu operator untuk membuat robot untuk melakukan perjalanan di zona aman.
gripper:
Robot penjinak Bm memiliki satu gripper fleksibel untuk memegang dan memanipulasi tujuan. Keuntungan tambahan untuk gripper ini adalah bahwa hal itu dapat membawa benda sensitivitas tinggi.
sensor:
Robot Penjinak Bom didukung oleh tiga sensor senjata seperti kimia, biologi, dan nuklir. Sensor ini akan sangat berguna dalam deteksi bahan peledak.
Fitur tambahan:
Ada dua fitur lain yang perlu diperhatikan robot penjinak bom seperti:
Kemampuan untuk melakukan perjalanan di tangga
Keterampilan untuk membuka pintu
Harga 1 unit robot penjinak bom dipasaran mencapai 1 miliar rupiah
Di Indonesia ternyata sudah dikembangkan robot-robot penjinak bom dan sudah diujicobakan dan berhasil:
walau masih ada kekurangan paling tidak Indonesia mempunyai kemampuan dalam teknologi dalam pembuatan robot penjinak bom. Yuk langsung simak infonya Gan....
Spoiler for robot penjinak bom buatan Inggris :
robot yang dikembangkan: mudah di bawa dan ringan, mampu berjalan pada sudut sempit, memiliki sensor , dan kamera
Spoiler for Hexar Robot Penjinak Bom Buatan ITS Surabaya::
Hexar: Robot Penjinak Bom Buatan PENS ITS Surabaya
Robot ini berfungsi sebagai pengganti manusia untuk mendekati objek atau sasaran yang membahayakan.
Hexar terbukti dapat mengintai dan mendekati sasaran bom yang tersembunyi.
Dalam sebuah uji coba, Hexar terbukti dapat mengintai dan mendekati sasaran bom yang disembunyikan.
Hexar bisa merekam suasana dengan empat kamera di tiap sudutnya dan merusak rangkaian bom sebelum bom diledakkan karena ia dipasangi senjata taktis antiteror serta air softgun yang berfungsi untuk mengurai rangkaian bom agar tidak meledak.
Hexar memiliki enam roda yang memungkinkannya dapat berjalan di segala medan.
Butuh 2 tahun untuk merakit Hexar.
Menurut mahasiswa perakit Hexar, bisa dikendalikan dengan komputer dan dapat berjalan hingga 10 kilometer.
Robot ini juga memiliki semacam alat penjepit (gripper) untuk membawa bahan peledak. “Robot unik segala medan ini sengaja didesain untuk menjinakkan bom, dapat digunakan untuk membantu polisi menangani aksi terorisme,” kata Ryan.
Spoiler for Video Hexar ITS Surabaya::
Spoiler for Morolipi: Robot Penjinak Bom buatan LIPI::
Morolipi Indonesia: Robot Penjinak Bom Buatan LIPI
Robot Morolipi tidak sekadar sebagai penjinak bom tetapi mobil robot ini disiapkan sebagai salah satu peralatan militer, sebagai mobil robot yang maju di garda depan kancah pertempuran, robot pengintai, bahkan untuk membantu pasukan anti huru-hara mengatasi kerusuhan.
Robot ini bisa lebih murah hingga 50% dibanding mobil robot penjinak bom impor yang kini mencapai harga sekitar Rp1 miliar per unit. “
Morolipi merupakan prototipe mobil robot penjinak bom yang telah dikembangkan LIPI sejak 2004.
Robot dapat dioperasikan dari jarak jauh untuk menjinakkan bom . Operator dapat mengoperasikan mobil robot itu dari jarak maksimal 6 km menggunakan joystick dengan cara melihat gambar di monitor komputer yang dikirim oleh video yang terpasang di mobil tersebut.
Morolipi-V.1 yang sudah berhasil dikembangkan tim peneliti LIPI memiliki spesifikasi lebar 1 x 1 meter dengan tinggi 90 cm dan berat 80–100 kg.
Mobil robot ini memiliki dua ruas lengan yang dapat berputar bebas ke lima arah sehingga bisa menekuk. Masing-masing ruas lengan panjang 70 cm dan bisa bergerak 360 derajat.
Tinggi Morolipi-V.1 ini mencapai 1,5 meter, dan didukung elemen- elemen kerja berupa artikulator, pengontrol artikulator, kamera biasa, dan inframerah yang akan mengirimkan gambar lapangan secara nirkabel ke operator melalui layar komputer serta gripper sebagai alat penjepit dan pemotong kabel. Rangkaian elektronik penggerak mulai kontak dengan roda penggerak, lengan, kopling elektronika mekanisme melewati tangga, serta pengontrol supervisor untuk memudahkan pengoperasian.
Dalam suatu uji coba Morolipi dapat memotong kabel berukuran 2 mm yang mengalirkan arus listrik itu sebelum sampai ke bahan peledak. Kecepatan robot itu menjinakkan bom sangat tergantung dari kecepatan operator mengendalikannya. Bahan bakar yang digunakan untuk menggerakkan robot, yaitu aki listrik.
Dalam uji coba Morolipi terbukti dapat bekerja efektif, yaitu memotong rangkaian kabel berukuran diameter 2 mm yang dapat memicu ledakan sehingga bahan peledak nonaktif.
”Morolipi generasi kedua ini akan mengalami perbaikan dalam sistem penggerak rodanya sehingga memungkinkan berjalan lebih mulus dan cepat,” urai Estiko.
Morolipi akan dilengkapi dengan sistem pendeteksi bahan peledak. Dengan serangkaian pengembangan ini, Morolipi dapat menjadi garda depan kancah pertempuran, robot pengintai. Morolipi dapat membantu pasukan antihuru hara mengatasi kerusuhan.
Spoiler for Video Morolipi :
Spoiler for Robot Penjinak Bom GEGANA POLRI::
Robot Penjinak Bom Buatan GEGANA
Dalam dunia teknologi Indonesia ternyata tidak kalah dengan negara maju lainnya. Begitu juga polisi Indonesia dalam menciptakan robot penjinak bom milik Gegana Mabes Polri.
Dengan biaya yang lebih murah, Gegana Korps Brimob Polri mampu menciptakan robot penjinak bom sekaliber buatan Jerman. "Robot Gegana" itulah nama robot seberat sembilan kilo gram yang lahir pada awal tahun 2012.
Robot berbentuk tank baja tersebut mampu mengangkat benda seberat delapan kilogram bila dalam posisi tangan menekuk dan empat kilo gram bila dalam posisi tangan memanjang. Robot berukuran kurang lebih satu meter dan lebar kurang lebih 40 centimeter tersebut bisa bergerak di segala medan, tanah, berumput, lumpur, tembok, bahkan mampu menaiki tangga.
Pembuatan robot tersebut hanya membutuhkan waktu enam bulan dengan biaya yang cukup minim. Awalnya robot yang dilengkapi enam kamera tersebut akan dirancang layaknya ampibi sehingga bisa berjalan di air. Tetapi karena keterbatasan biaya riset, akhirnya robot tersebut dibuat seperti tank baja mini dengan ban rantai yang terbuat dari karet. Sementara bodinya terbuat dari alumunium. bahwa robot gegana tersebut sengaja dibuat ringan supaya tidak mudah habis baterainya.
"Jalannya memang tidak terlalu gesit, tetapi kekuatannya bisa sampai satu jam baterainya," katanya.
Robot tersebut digerakan dengan remot kontrol dan bisa dikendalikan dalam radius 500 sampai 600 meter. Robot tersebut bergerak dengan menggunakan tenaga baterai. "Cukup di cash satu jam, robot ini bisa digunakan selama satu jam," katanya.
Biaya pembuatannya memakan dana Rp 350 juta, lebih murah dibandingkan dengan robot penjinak bom buatan Jerman yang harganya mencapai Rp 6 miliar.
Pembuatan robot tersebut memakan waktu enam bulan, sehingga membuat negara-negara lain tercengang.
Rancangan Robot Gegana tersebut didesain tim gegana bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia, "Robot ini baru dibuat satu buah. Setelah selesai langsung diserahkan kepada Gegana," ucapnya.
Robot tersebut berfungsi untuk memindahkan bahan peledak dan mengurainya
Spoiler for Video Robot Gegana Polri::
TEKNONOGI HAPSTIC
Teknologi Hapstic dalam robot Penjinak bom digunakan untuk memudahkan operator untuk mengurai, memotong ,dan membuka bom, semudah memegang dengan tangan.
Perkembangan teknologi robot menggunakan sensasi sentuhan, tekanan, dan getaran untuk menyempurnakan kemiripannya seperti manusia sungguhan. Pada tangan robot tersebut dipasangkan sensor di setiap sudut dan ujung jari yang akan memproses dan menganalisis informasi.
Agan ada yang punya info tentang robot penjinak bom buatan Indonesia , boleh dong share....
sumber: