Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dewa diwangkaraAvatar border
TS
dewa diwangkara
[renungan ramadhan] Jokowi, Singkong Rebus dan Uang yang Jujur
Dulu tahun 2011 sebelum Jokowi menjadi Gubernur DKI, dia dateng ke kantor temen saya di Fatmawati. Saat itu kita sudah siap-siap menyambut Walikota yang isu-nya akan jadi Gubernur DKI, walikota yang prestasinya mendunia. Kita pikir Jokowi akan datang dengan mobil mewahnya dan beberapa ajudan lengkap seperti layaknya pejabat Indonesia yang lebay, namun yang bikin saya kaget, saat saya dan kawan-kawan duduk di depan kantor Fatmawati, Jokowi turun dari Taksi Ekspress dan nyeberang jalan, dia cuman bawa bungkusan kresek hitam dan nyangklong tas. “Lha, itu walikota-nya” kata temen saya kaget.

Kesederhanaan Jokowi adalah kesederhanaan yang ‘genuine’, kesederhanaan yang otentik dengan pribadinya. Waktu sekretaris temen saya nanya ke Pak Jokowi “Pak mau minum apa dan makan apa” jawab Jokowi santai sambil menaikkan bahu-nya, sebuah gerakan yang khas “Saya mau kacang tanah aja, ada?” kami semua melongo. Seorang walikota terkenal doyannya kacang tanah.Ada hal yang menarik soal Jokowi bila bicara makanan kesukaannya kacang tanah dan singkong rebus.

Dulu waktu ia masih kecil, sekitar tahun 1967, ia selalu berbuka puasa dengan kacang tanah, singkong rebus dan segelas air putih. Bapaknya masih nyupir truk, jadi sebelum jadi tukang kayu, Ayah Jokowi nyopir truk lalu ibunya berjualan bambu untuk menambah penghasilan. Namanya juga anak kecil, Jokowi minta ayam “Bu, mbok sekali-kali kulo buka dengan makan ayam goreng”. Tanpa sengaja bapaknya mendengar permintaan Jokowi. Lalu bapaknya ngomong ke Jokowi “Le, anakku…singkong rebus itu bapak dapatkan dari keringat bapak, dari uang yang jujur, sekarang kamu prihatin, tapi percaya, le …uang yang jujur akan menjadikanmu orang yang besar, orang yang terhormat tapi bila kamu besar nanti tetaplah makan dari uang yang jujur, yang berasal dari keringat dan doamu”

Pesan bapaknya itu sampai sekarang masih diingat Jokowi.

Belajar dari kisah Jokowi, sudahkah kita berbuka puasa dengan uang yang jujur dari keringat kita, sudahkan kita jujur pada diri sendiri bahwa rejeki yang kita dapatkan tidak menyakiti orang lain? tidak mengambil hak rakyat? tidak mencuri kas negara? Ayah Jokowi secara sederhana menceritakan bahwa kejujuran adalah berkah terhebat dari sebuah rejeki yang kita dapatkan.

Kejujuran dalam mencari rejeki membawa ketenangan hidup. Semoga kita yang berpuasa di Bulan Ramadhan bisa menangkap hikmah dari secuil kisah hidup Jokowi ini

ember : http://filsafat.kompasiana.com/2013/...ur-576611.html

Semoga beliau berkenan menjadi capres RI 2014 gan, sebelum Indonesia bener2 habis di rampok para tikus senayan emoticon-Matabelo
0
3.1K
47
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.