Banyak tempat favorit warga Kota Solo, Jawa Tengah, untuk ngabuburit atau menghabiskan waktu menjelang buka puasa. Yakni sekitar Stadion Gelora Manahan, Kawasan Ngarsapuro, Koridor Jalan Jendral Soedirman (Jensoed), dan Boulevard Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS).
Namun beberapa tahun terakhir ada pilihan menarik bagi warga Solo. Yakni ngabuburit dengan menumpang bus tingkat Werkudara. Bus tingkat wisata satu-satunya di Indonesia ini, dua tahun terakhir banyak diburu warga Solo, maupun wisatawan, tak hanya domestik, tapi juga mancanegara. Bus warna merah yang biasanya beroperasi setiap Sabtu dan Minggu, mulai pukul 09.00 dan 15.00 Wib ini, bahkan harus menambah jam perjalanan karena banyaknya pesanan saat liburan, apalagi menjelang hari raya Idul Fitri.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Solo Yosca Herman Soedrajad, mengatakan penumpang akan dikenakan tiket sebesar Rp 20.000 per orang atau Rp 800.000 untuk rombongan, untuk sekali perjalanan. Dengan tiket tersebut, penumpang akan dibawa bus buatan dalam negeri seharga Rp 1,8 miliar tersebut berkeliling kota.
"Rutenya dari Manahan, jalan Slamet Riyadi, Balai Kota, Pasar Gede, Taman Jurug, kembali lagi ke Manahan, melalui Jalan Kapten Mulyadi, Veteran, Dr Radjiman. Selama puasa ini permintaan naik bus tingkat memang beralih untuk ngabuburit. Banyak juga perusahaan atau perorangan yang mengajak anak yatim piatu naik bus tingkat," kata Herman ketika dihubungi, Sabtu (13/7).
Untuk masa lebaran mendatang, menurut Yosca, pesanan juga mulai naik. Meski pesanan naik dan harga BBM juga meningkat, namun pihaknya belum berencana menaikkan harga tiket. Bagi warga yang ingin naik bus tingkat lanjut Herman, dapat menghubungi Kantor Dinas Perhubungan Kota Solo.
Sementara itu beberapa penumpang mengaku senang bisa menikmati kota Solo sambil menunggu buka puasa. Momen tersebut tidak pernah didapatkan di kota lain di Indonesia.
"Seneng banget, bisa keliling kota, lihat-lihat tempat bersejarah di Solo. Bisa mampir ke Loji Gandrung, Museum Batik, Gladag dal lain-lain. Jadi tidak lapar, tahu-tahu sudah hampir Magrib," ujar Anissa (16) pelajar SMA N 1 Solo, asal Jepara.