Mudik seperti menjadi kegiatan rutin jelang Lebaran masyarakat Indonesia. Tidak terlepas dari mereka yang memilih mengunjungi sanak keluarga dengan menempuh jalur darat.
Kabupaten Garut yang menjadi salah satu perlintasan jalur Selatan pemudik, kerap menjadi rute yang rawan kepadatan arus lalu lintas.
Untuk mengurainya, Kepala Bagian Pembinaan dan Operasi Polres Garut, Kompol Rudie Trihandoyo telah menyiapkan jalur alternatif untuk arus mudik maupun balik via kota dengan panganan khas dodol tersebut.
Jalur pemudik dari arah Bandung yang menjadi cakupan wilayah Polres Garut dimulai di titik Nagrek. Dari Nagrek ini, ada jalur Selatan yaitu Kadungora-Leles-Tarogong dan jalur Utara yakni Limbangan-Bandrek-Malangbong.
Untuk jalur Selatan, jika mengalami kepadatan, arus balik akan dialihkan ke Cijapati. Jalur Cijapati ini nantinya dapat tembus di Majalaya arah Nagreg dan Bandung.
Pengalihan ini, menurut, Rudie meliputi sortir kendaraan. "Kami sortir sekali karena karakteristik jalannya yang menanjak dan berkelok-kelok. Jadi kendaraan berat dan kondisi buruk kami sarankan untuk tidak melewati jalur tersebut," tukasnya.
Untuk jalur utara, "Dari pertigaan Limbangan arus kendaraan dialihkan ke Cibatu, Lewigoong, dan Banyuresmi. Ini diberlakukan jika titik antara Nagrek dan Limbangan yang padat dipakai sistem buka tutup. Pengalihan ini mengulur waktu tempuh pemudik sekitar 30 menit lebih lama," kata Rudie yang ditemui Polres Garut.
Rudie menuturkan, pengalihan tersebut akan bermuara di Kadungora yang berada di jalur Selatan. Sementara itu di titik Malangbong juga dapat menjadi jalur alternatif dengan melewati Wado atau Gentong Tasikmalaya.