- Beranda
- The Lounge
Kisah orang atheis masuk Islam.. Lucu..!!
...
TS
pitera007
Kisah orang atheis masuk Islam.. Lucu..!!
Nih Videonya :
Kalau di sini buffer bisa cari videonya di Youtube: "Ateis Masuk Islam | Lucu dan Menginspirasi!"
Atau ini teks terjemahannya bagi yang buffer.. :
Sederhananya ceritaku dimulai pada tahun pertama aku kuliah. Aku menjalani tahun dimana banyak masalah menerpaku,
Orangtuaku bercerai tahun itu. Anjingku mati, itu merupakan hari yang paling menyedihkan, Subhanallah.
Aku mendapatkan 2 kali kecelakaan mobil dalam jangka 2 minggu. Dan menyedihkan temanku juga meninggal tahun itu.
Kupikir tahun itu membuatku berpikir "Kenapa aku disini? Apa tujuan kehidupan?
Kenapa aku harus bangun pagi hari? Kenapa aku peduli? Kenapa aku tidak duduk di sofa dan menonton TV saja?"
Dan kurasa ku mulai bertanya tentang tujuan hidup, dan hal itu menuntutku untuk mulai sedikit petualangan rohani.
Secara naluriah sebagai orang Australia, hal pertama yang kulakukan adalah meneliti Kristen.
Aku punya beberapa teman Kristen dan aku ingat berpergian ke camping Gereja.
Itu salah satu camping terlucu dalam hidupku.
Setiap orang bernyanyi, aku tidak tau kata-katanya, aku tidak tidak tau apa yan kuucapkan.
Mereka mempunyai suara indah tapi terasa aneh.
Dan setiap orang berkata padaku bahwa betapa tuhan mencintaiku, dan aku berpikir "Tuhan mencintaiku? Anjingku mati". Subhanallah.
Jadi aku terus meneliti Kristen dan aku meneliti seluruh aspek berbeda dari Kekristenan,
jadi kita membicarakan tentang Katolik, kita membicarakan tentang Anglican, Baptist, Pendeta, Pastur
dan setiap kali aku kesana dan bertanya, aku perhatikan mereka tidak mengambil Bible dan mulai berkata
"Inilah jawabannya saudaraku." Mereka langsung menjawabku saja
Mereka langsung menjawab sendiri dari pendapat mereka sendiri,
dan aku mulai menyadari ada banyak interpretasi dari Kekristenan dan banyak orang mempunyai penjelasan masing-masing.
Seorang pendeta dari suatu gereja percaya akan suatu aspek Kekristenan sementara yang lain berpendapat berbeda dengannya.
Jadi aku mulai berpikir sendiri, bible merupakan satu buku tapi begitu benyak perbedaan dan itu membingungkan.
Padu waktu itu aku berada pada tahun pertama kuliah, aku juga bekerja di sebuah pom bensin, salah satu kerja paruh waktuku,
dan salah satu teman kuliahku seorang Hindu, orang Hindu dari India.
Kita sering berganti shift dan pada saat itu aku sangat ingin tahu dan aku berkata padanya " Kawan, apa masalahnya dengan manusia-gajah?, bro apa masalahnya dengan itu? Kenapa Tuhan itu mempunyai kepala gajah?"
Dia berkata "itu Ganesha."
Aku berkata "Kau bahkan dapat menggantinya dengan kepala singa atau sesuatu yang sedikit lebih baik?"
Kau tahu ini debat agama yang dalam sementara orang-orang membeli bensin
Dan sekali lagi kurasa itu sukar dipahami. jadi keputuskan untuk menganalisis lebih dalam.
Teman terbaikku adalah seorang Mormon. Agama ini sebenarnya kebih menarik bagiku daripada hampir semua agama Kristen.
Gereja dari Latter Day Saints. Merereka cukup ketat.
Mereka tidak minum alkohol.
Mereka tidak minum kafein.
Sayangnya mereka cukup suka cola, karena kutahu Leboz (Orang Lebanon) suka cola.
Tetapi sekali lagi ada pengalaman rohani bau yang harus kujalani sebelum menganut agama ini,
dan kurasa aku tak suka hanya mendapatkan pengalaman rohani, aku ingin bukti.
Aku juga meneliti Yahudi, apakah kalian percaya? Namaku sebelum Abu Bakr adalah Ruben.
Jadi jika kau kemungkinan menonton film Hollywood, kau melihat Rubenstein, dan mereka berfikir bahwa aku seorang Yahudi dan " Orang ini adalah salah satu dari kita." Tapi sekali lagi kau tahu, aku tidak menemukan apa yang sedang kucari.
Terakhir aku mencoba Buddha dan kurasa ini adalah agama yang kupilih, kupikir ini hebat.
Mereka mempunya banyak orang kulit putih yang membuatku tertarik.
Dan mereka tampak bersatu dengan alam dan itu yang membuatku menarik.
Tapi semakin aku melihatnya, kusadari itu bukanlah sebuah agama Tuhan,
itu hanya sebuah gaya hidup yang baik, dan salah satu teman baikku yang menganut Kristen berkata " Katakan kepadku agama yang telah kau teliti."
Jadi kukatakan semua " Yahudi, Kristen, Taosisme, Budha, Hindu."
Lalu dia berkata "Bagaimana dengan Islam?"
Aku berkata "Islam!? Mereka Teroris. Aku tak akan meneliti agama itu. Mereka gila! Kenapa juga aku harus meneliti agama itu."
Tapi, setelah beberapa waktu, aku berjalan ke sebuah masjid suatu hari.
Ini adalah perjalanan abadiku. Jadi aku berjalan lurus, masih pakai sepatu, terus melewati karpet untuk shalat.
Ada saudara muslim yang shalat, aku berjalan didepannya seiring dia bersujud, aku hampir menginjak kepalanya
Subhan'Allah aku tak tau apa yang sedang kulakukan.
Kulihat kebelakang dan kulihat orang ini. Dia Abu Hamza.
Dia datang kesini dan berceramah beberpa kali.
Subhanallah aku memanggilnya Abu Da'n karena dia memilki jenggot yang sangat besar, Masya Allah.
Dia berjalan ke arahku dan aku berfikir 'Hari ini aku akan mati. Ini adalah hari terakhir dalam hidupku. Aku akan mati. Aku seoarang kulit puih di Leb-land (Lebanon). Apa yang harus aku lakukan? Aku akan mati".
Dia terus berjalan bagaikan berjalan di Gurun Sahara, sebuah abaya yang besar, sebuah jenggot yang besar, tapi Subhanallah kata-kata yang pertama kali dia ucapkan adalah
"Selamat siang kawan! apa kabarmu?"
Subhanallah aku sangat terkejut karena keramahannya.
Sebagai orang Australia, aku tak ingin membuat tersinggung orang disini, tapi didikanku berasal dari didikan negaraku.
Orangtuaku membesarkanku sebagai orang atheis. Mereka dibesarkan sebagai Kristen.
Mereka terpaksa pergi ke Gereja tiap Minggu dan mereka membenci setiap menitnya.
Jadi ketika kami lahir, mereka menanamkan pada otak kami bahwa "Ketika kau mati selesai sudah, itu saja, tidak ada akhirat, tidak ada Tuhan, itu semua bohong."
Jadi aku dibesarkan sebagai atheis..
Jadi ketika aku berjalan dan aku melihat Abu Hamza dan dia berbicara kepadaku dengan sangat sopan yang mana aku sangat bersyukur karena aku yakin aku telah melihatnya pada berita jam 5 sedang membajak sebuah pesawat di hari sebelumnya.
Orang Australia juga ramah jangan salah paham, tapi Leboz adalah orang paling ramah yang pernah kutemui.
Dan seiring Abu Hamza berbicara, saudara-saudaudara yang lainnya membuatkanku secangkir teh.
Jujur saja aku harus bolak-balik ke toilet tiap 5 menit.
Mereka terus saja menyediakan teh untukku dan biskuit.
Aku tak pernah dijamu seperti ini sebelumnya.
Dan kupikir, di sisi lain aku terus kembali karena biskuitnya, dan juga karena agama.
Jadi ketika aku duduk bersama dengan saudara-saudara ini akupun mulai bertanya.
Kutanya semua pertanyaan yang telah kuajukan kepada pendeta, pastor, teman-temanku,
dan Subhanallah, hal yang paling menyentuhku adalah setiap aku bertanya, mereka tidak hanya menjawab.
Mereka mengambil Al-Qur'an dan berkata "baca ini bro, baca ini" dan disana ada jawabannya setiap aku bertanya
dan aku bertannya pertanyaan lainnya, yang kau tahu, pertanyaan yang sulit, bukan pertanyaan yang mudah
"Kenapa wanita harus mengenakan jilbab? Kenapa dengan jilbab? Bagaimana bisa aku boleh punya 4 istri tpi wanita tidak boleh punya 4 suami?"
Aku ingin tau segala pertanyaan sulit yang merupakan pertanyaan yang akan kau ajukan ketika kau baru tahu tentang Islam.
Setelah sekian lama, mereka terus menjawab pertanyaannya dengan AlQur'an
bukan dengan pendapat mereka masing-masing dan aku jadi frustasi karenanya,
dan sebnarnya aku berkata kepada salah satu saudara muslim. Dalam waktu ini aku telah bolak-balik ke sana untuk sekian minggu, disana selalu ada beberapa saudara muslim ketika aku pergi,
dan aku berkata pada salah satu saudara muslim "Apa pendapatmu tentang masalah ini? Kenapa kau tidak memberikan pendapatmu?"
dan salah satu saudara muslim berkata padaku "Aku tidak boleh memberikan pendapatku karena ini adalah firman Tuhan"
Subhanallah. aku ingat itu sangat mendalam bagiku. Jadi aku bertanya pada mereka jika aku dapat membawa sebuah Al-Qur'an,
dan aku tidak berkata bahwa aku akan meninggalkannya di sofa atau sesuatu seperti itu
Aku berkata aku akan menghormati kitab itu. Aku membawanya pulang dan aku mulai membacanya.
Apa yang kutemukan selagi membacanya adalah tidak seperti aku sedang membaca sebuah cerita.
Itu terasa seperti seseorang memberiku perintah, seseorang memberiku petunjuk.
Di suatu malam aku memutuskan untuk mencoba dan membuat suasana rohaniah,
aku yakin salah seorang dari kalian pernah mendengar cerita ini, jadi aku mohon maaf.
Aku menyalakan lilin, membiarkan jendela terbuka, korden terbuka.
Aku mencoba untuk benar-benar merasakan nuansa rohani. Hari itu malam musim panas di Melbourne,
dan aku duduk disana berpikir "Ini dia!, Inilah malamnya." Aku telah menyelidiki semua bukti rohani,
semua bukti ilmu pengetahuan tentang fakta bahwa gunung adalah penyangga bumi,
tentang bagaimana embrio berkembang dalam janin wanita, semuanya adalah bukti yang menakjubkan dalam Qur'an tapi aku masih butuh sedikit doronangan.
Ini terasa seperti aku berada di pinggir sebuah tebing, aku siap melompat, aku hanya butuh sebuah dorongan.
Jadi aku duduk disana dan terasa sangat sunyi. Aku sedang membaca AlQur'an dan berhenti.
Aku berkata "Allah, inilah saatnya. Inilah waktunya aku akan melompat dalam Islam, apa yang aku butuhkan hanyalah tanda, hanya tanda kecil, tidak usah yang besar, mungkin sebuah kilat, mungkin setengah rumahku ambruk atau kau tau, yang kecil. Kecil untuk-Mu, kau yang menciptakan bumi, ayolah."
Jadi aku duduk disana. Aku sedang menunggu kemungkinan api lilinnya melompat 4 meter di udara seperti di film-film,
dan aku berkata "Oke. Go!" ...................................
dan Subhanallah, tidak ada apa-apa. Bener-bener tidak ada apapun terjadi.
Sejujurnya aku sangat kecewa. Jadi aku duduk disana dan berkata
" Allah, inilah kesempatan-Mu.. aku disini.. aku tidak akan kemana-mana.. aku akan memberi-Mu kesempatan, mungkin Kau sedan sibuk, ini siang hari mungkin kau sedang mangatur dunia karena banyak hal terjadi. Mungkin kali ini hanya seperti karpet yang terbang, Kau tahu sesuatu yang kecil, lupakan saja tentang rumah atau lilin, seekor burung bisa kentut di luar aku tak peduli apapun itu."
Jadi aku berkata "Okay. Go!".................................
Dan Subhanallah, bener-bener tidak ada apapun yang terjadi, bahkan aku tidak dapat berkata "Oh itu dia. Temboknya jadi retak. Itu dia!" bener-bener tidak ada apapun yang terjadi!!
Aku sangat kecewa. Aku cemberut..
Aku duduk disana berfikir sudahlah, ini kesempatan terakhirku Islam dan bener-bener aku belum menemukannya.
Aku mengambil Al-Qur'annya kembali dan membacanya kembali.
Subhanallah ayat berikutnya di halaman selanjutnya
" Untuk kalian yang meminta petunjuk, tidaklah telah Kami tunjukkan? Lihatlah disekitarmu. Lihatlah bintang-bintang. Lihatlah matahari. Lihatlah air. Inilah tanda-tanda bagi orang yang berpengetahuan."
Dan Subhanallah..
Aku menutupi kepalaku dengan ________ dan berpura-pura aku sedang tertidur, setakut itula aku.
Aku tak percaya betapa sombongnya aku menginginkan tandaku sendiri sementara tanda-tanda sudah ada di sekelilingku sekian lama.
Fakta kita punya dunia ini, fakta adanya ciptaan, ini adalah tanda-tanda bagi kita.
Hari berikutnya aku memutuskan inilah saatnya aku menjadi muslim. Sejujurnya aku telah meneliti Islam kurang lebih 6 bulan. Aku pergi ke masjid dan berkata pada diriku sendiri "Inilah saatnya. Aku akan mengucapkan syahadat."
Aku tidak tau apa yang harus aku katakan. Aku tidak tahu apa kata-katanya. Hari itu dekat dengan shalat Isya, munkin jam 7 atau jam 8 malam.
Aku masuk ke dalam dan aku tidak percaya ada 1000 orang di dalam masjid.
Aku berfikir "Subhanallah, lihatlah agama ini, lihat betapa kuatnya mereka!"
Itu adalah malam pertama Ramadhan hehe.. Muslim pada Ramadhan.
Jadi aku duduk disana dan aku sangat gugup dan aku akui, aku harus berdiri dan orang ini berkata padaku, " Kau harus ucapkan kata-kata ini bro 'Asyhadu' " dan aku katakan " Apa? Ash Apa? Bisakah dalam Bahasa Inggris aja?" Orang ini mengatakan "Tidak bro, kau harus mengatakannya dalam Bahasa Arab."
dan aku berpikir lihatlah semua lautan jenggot ini dan aku harus mengatakannya di depan mereka dan kupikir " Aku mengucapkannya salah, maka aku akan mati lagi."
Aku punya ketakutan ini, kau tahu. Dan mereka menatapkan dan kau tahu, orang Australia tidak bisa menatap, oran Lebanon bisa menatap.
Jadi aku duduk disana, aku sangat takut.
Aku berdiri dan Subhanallah seiring aku mengucapkan kata-kata itu, semua ketakutan hilang dari pikiranku..
Terasa seperti sebuah shower ada dalam kepalaku dan seseorang menyalakan air dinginnya..
Terasa seakan aku telah dibasuh bersih.
Aku ucapakan kata-katanya.. dan aku tak menduga banyak saudara muslim menghampiri dan " Takbir! Allahuakbar!!"
dan mulai menciumku, memelukku. Aku belum pernah dicium oleh begitu banyak pria sepanjang hidupku..
Tapi itu adalah hari yang indah harus aku akui..
dan hari itu adalah hari dimana aku mendapat lebih banyak saudara daripada yang pernah kubayngkan, begitu juga lebih banyak saudari.
Sejak saat itu aku tak pernah melihat kebalakang.
Keluargaku khawatir bahwa aku akan menjadi sedikit aneh,
bahwa aku akan menembakkan AK-47 dan meledakkan granat.
Tapi akhirnya mereka menyadari bahwa agama ini membuatku menjadi orang yang lebih baik.
Sebelum masuk Islam, kau takkan percaya apa yang di rumahku. Ya benar.
Aku takkan menunjukkan foto apapun, aku punya pangkat militer, aku ounya kaos Metallica, aku punya The Cherry Docs, aku mengejutkan benar?
Kupikir aku terlihat hebat tapi sebenarnya aku terlihat buruk.
Alhamdulillah setelah masuk Islam aku berpenampilan baik.
Tapi orangtuaku adalah yang pertama kali mengatakan kepadaku, yang membuatku kagum.
Bapakku sebenarnya menanyaik tentang Al-Qur'an baru-baru ini yang membuatku sangat bahagia,
karena aku selalu berpikir dia orang yang keras kepala. Tapi dia berkata kepadaku sejak kau menjadi muslim, kau jadi orang yang lebih baik. Kau lebih dapat diandalkan aku dapat mengandalkanku untuk datang dan menjemputku ketika mobil rusak, dimana sebelumnya aku berkata "Ayah, aku minum-minum semalam, aku tak tahu apakah aku masih mabuk."
Ternyata ada versi keduanya gan , tapi blum ada Subtitlenya
Hidayah
Bagi yang bilang dia beruntung karena dapet Hidayah . Hidayah itu petunjuk gan. Sesungguhnya Hidayah itu bisa kita dapatkan jika kita mau action dan bersungguh-sungguh untuk mendapatkan hidayah. Kita tidak akan dapat hidayah jika kita hanya diam saja di rumah. Hidayah juga bergantung situasi. Ibaratnya Hidayah akan datang lebih mudah jika kita berkumpul dengan orang yang tepat.
Sesungguhnya Allah telah menciptakan kita akal gan agar kita bisa mendapatkan hidayah.
"Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?" (QS Fathi: 37).
Melalui akal ini kita kita diberi kebebasan unuk memilih dan memikirkan sesuatu. Selain itu petunjuk sudah banyak di sekitar kita contohnya Al-Qur'an dan As-Sunnah.
"Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk (Al-Qur'an) dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas sega;a agama meskipun orang-orang mussyrik benci" (TQS Ash-Shaff (61):9 )
"Al-Qur'an ini adalah penjelasan yang sempuna bagi manusi, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasannya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran" (QS Ibrahim: 52),
dan yang palin paling penting kita harus berdoa dan menaati perintah dan menjauhi larangan Allah agar kita dapat mudah menerima hidayah.
"Barangsiapa yang dikehendaki Allah untuk dipimpin-Nya, niscaya dilapangkan-Nya dada orang itu untuk menganut agama Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki-Nya untuk dibiarkan sesat oleh-Nya, disempitkan-Nya dada orang itu, sesak menyesak bagai orang naik ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksaan terhadap orang-orang yang tidak beriman" (QS Al'An'am: 125).
Jadi hidayah bisa kita dapatkan jika kita menggunakan akal kita dengan maksimal untuk memikirkan petunjuk yang telah Allah berikan.
"Sesungguhnya telah Kami anugerahi petunjuk kepada Musa dan Kami pusakakan Kitab Taurat kepada Bani Israil, sebagai petunjuk dan ajaran bagi orang-orang yang berfikir." (QS Al-Mu'Min: 53-54)
"Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?" (QS Fathi: 37).
Apabila dia menolak petunjuk yang datang pada dirinya maka dia akan menjadi orang kafir.
"Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah kamu, itulah yang lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikitpun) karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS An-Nisaa: 170)
Contohnya sama seperti yang dialami Ruben (Abu Bakr). Dia mencari kebenaran dengan action gan. Dia benar-benar menggunakan akalnya dengan maksimal gan yang akhirnya memutuskan untuk mencari kebenaran. Ia menggunakan akalnya atas petunjuk-petunnjuk yang telah Allah berikan, yang akhirnya ia memikirkan ayat-ayat Allah dalam Al-Qur'an sehingga ia masuk Islam.
"Kitab Al-Qur'an ini tidak ada keraguan pada isinya petunjuk bagi orang yang takwa." (QS A'-Baqarah: 2)
Jadi hidayah bisa kita dapatkan jika kita mau action!, terserah kita mau melakasanakannya atau tidak yang tentunya akal kita harus digunakan secara maksimal.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” (QS Ar-Ra'd [13]:11).
Silahkan gan kalau mau di bagikan/share agar orang lain mengetahui kebenaan Islam..
Kalau di sini buffer bisa cari videonya di Youtube: "Ateis Masuk Islam | Lucu dan Menginspirasi!"
Atau ini teks terjemahannya bagi yang buffer.. :
Sederhananya ceritaku dimulai pada tahun pertama aku kuliah. Aku menjalani tahun dimana banyak masalah menerpaku,
Orangtuaku bercerai tahun itu. Anjingku mati, itu merupakan hari yang paling menyedihkan, Subhanallah.
Aku mendapatkan 2 kali kecelakaan mobil dalam jangka 2 minggu. Dan menyedihkan temanku juga meninggal tahun itu.
Kupikir tahun itu membuatku berpikir "Kenapa aku disini? Apa tujuan kehidupan?
Kenapa aku harus bangun pagi hari? Kenapa aku peduli? Kenapa aku tidak duduk di sofa dan menonton TV saja?"
Dan kurasa ku mulai bertanya tentang tujuan hidup, dan hal itu menuntutku untuk mulai sedikit petualangan rohani.
Secara naluriah sebagai orang Australia, hal pertama yang kulakukan adalah meneliti Kristen.
Aku punya beberapa teman Kristen dan aku ingat berpergian ke camping Gereja.
Itu salah satu camping terlucu dalam hidupku.
Setiap orang bernyanyi, aku tidak tau kata-katanya, aku tidak tidak tau apa yan kuucapkan.
Mereka mempunyai suara indah tapi terasa aneh.
Dan setiap orang berkata padaku bahwa betapa tuhan mencintaiku, dan aku berpikir "Tuhan mencintaiku? Anjingku mati". Subhanallah.
Jadi aku terus meneliti Kristen dan aku meneliti seluruh aspek berbeda dari Kekristenan,
jadi kita membicarakan tentang Katolik, kita membicarakan tentang Anglican, Baptist, Pendeta, Pastur
dan setiap kali aku kesana dan bertanya, aku perhatikan mereka tidak mengambil Bible dan mulai berkata
"Inilah jawabannya saudaraku." Mereka langsung menjawabku saja
Mereka langsung menjawab sendiri dari pendapat mereka sendiri,
dan aku mulai menyadari ada banyak interpretasi dari Kekristenan dan banyak orang mempunyai penjelasan masing-masing.
Seorang pendeta dari suatu gereja percaya akan suatu aspek Kekristenan sementara yang lain berpendapat berbeda dengannya.
Jadi aku mulai berpikir sendiri, bible merupakan satu buku tapi begitu benyak perbedaan dan itu membingungkan.
Padu waktu itu aku berada pada tahun pertama kuliah, aku juga bekerja di sebuah pom bensin, salah satu kerja paruh waktuku,
dan salah satu teman kuliahku seorang Hindu, orang Hindu dari India.
Kita sering berganti shift dan pada saat itu aku sangat ingin tahu dan aku berkata padanya " Kawan, apa masalahnya dengan manusia-gajah?, bro apa masalahnya dengan itu? Kenapa Tuhan itu mempunyai kepala gajah?"
Dia berkata "itu Ganesha."
Aku berkata "Kau bahkan dapat menggantinya dengan kepala singa atau sesuatu yang sedikit lebih baik?"
Kau tahu ini debat agama yang dalam sementara orang-orang membeli bensin
Dan sekali lagi kurasa itu sukar dipahami. jadi keputuskan untuk menganalisis lebih dalam.
Teman terbaikku adalah seorang Mormon. Agama ini sebenarnya kebih menarik bagiku daripada hampir semua agama Kristen.
Gereja dari Latter Day Saints. Merereka cukup ketat.
Mereka tidak minum alkohol.
Mereka tidak minum kafein.
Sayangnya mereka cukup suka cola, karena kutahu Leboz (Orang Lebanon) suka cola.
Tetapi sekali lagi ada pengalaman rohani bau yang harus kujalani sebelum menganut agama ini,
dan kurasa aku tak suka hanya mendapatkan pengalaman rohani, aku ingin bukti.
Aku juga meneliti Yahudi, apakah kalian percaya? Namaku sebelum Abu Bakr adalah Ruben.
Jadi jika kau kemungkinan menonton film Hollywood, kau melihat Rubenstein, dan mereka berfikir bahwa aku seorang Yahudi dan " Orang ini adalah salah satu dari kita." Tapi sekali lagi kau tahu, aku tidak menemukan apa yang sedang kucari.
Terakhir aku mencoba Buddha dan kurasa ini adalah agama yang kupilih, kupikir ini hebat.
Mereka mempunya banyak orang kulit putih yang membuatku tertarik.
Dan mereka tampak bersatu dengan alam dan itu yang membuatku menarik.
Tapi semakin aku melihatnya, kusadari itu bukanlah sebuah agama Tuhan,
itu hanya sebuah gaya hidup yang baik, dan salah satu teman baikku yang menganut Kristen berkata " Katakan kepadku agama yang telah kau teliti."
Jadi kukatakan semua " Yahudi, Kristen, Taosisme, Budha, Hindu."
Lalu dia berkata "Bagaimana dengan Islam?"
Aku berkata "Islam!? Mereka Teroris. Aku tak akan meneliti agama itu. Mereka gila! Kenapa juga aku harus meneliti agama itu."
Tapi, setelah beberapa waktu, aku berjalan ke sebuah masjid suatu hari.
Ini adalah perjalanan abadiku. Jadi aku berjalan lurus, masih pakai sepatu, terus melewati karpet untuk shalat.
Ada saudara muslim yang shalat, aku berjalan didepannya seiring dia bersujud, aku hampir menginjak kepalanya
Subhan'Allah aku tak tau apa yang sedang kulakukan.
Kulihat kebelakang dan kulihat orang ini. Dia Abu Hamza.
Dia datang kesini dan berceramah beberpa kali.
Subhanallah aku memanggilnya Abu Da'n karena dia memilki jenggot yang sangat besar, Masya Allah.
Dia berjalan ke arahku dan aku berfikir 'Hari ini aku akan mati. Ini adalah hari terakhir dalam hidupku. Aku akan mati. Aku seoarang kulit puih di Leb-land (Lebanon). Apa yang harus aku lakukan? Aku akan mati".
Dia terus berjalan bagaikan berjalan di Gurun Sahara, sebuah abaya yang besar, sebuah jenggot yang besar, tapi Subhanallah kata-kata yang pertama kali dia ucapkan adalah
"Selamat siang kawan! apa kabarmu?"
Subhanallah aku sangat terkejut karena keramahannya.
Sebagai orang Australia, aku tak ingin membuat tersinggung orang disini, tapi didikanku berasal dari didikan negaraku.
Orangtuaku membesarkanku sebagai orang atheis. Mereka dibesarkan sebagai Kristen.
Mereka terpaksa pergi ke Gereja tiap Minggu dan mereka membenci setiap menitnya.
Jadi ketika kami lahir, mereka menanamkan pada otak kami bahwa "Ketika kau mati selesai sudah, itu saja, tidak ada akhirat, tidak ada Tuhan, itu semua bohong."
Jadi aku dibesarkan sebagai atheis..
Jadi ketika aku berjalan dan aku melihat Abu Hamza dan dia berbicara kepadaku dengan sangat sopan yang mana aku sangat bersyukur karena aku yakin aku telah melihatnya pada berita jam 5 sedang membajak sebuah pesawat di hari sebelumnya.
Orang Australia juga ramah jangan salah paham, tapi Leboz adalah orang paling ramah yang pernah kutemui.
Dan seiring Abu Hamza berbicara, saudara-saudaudara yang lainnya membuatkanku secangkir teh.
Jujur saja aku harus bolak-balik ke toilet tiap 5 menit.
Mereka terus saja menyediakan teh untukku dan biskuit.
Aku tak pernah dijamu seperti ini sebelumnya.
Dan kupikir, di sisi lain aku terus kembali karena biskuitnya, dan juga karena agama.
Jadi ketika aku duduk bersama dengan saudara-saudara ini akupun mulai bertanya.
Kutanya semua pertanyaan yang telah kuajukan kepada pendeta, pastor, teman-temanku,
dan Subhanallah, hal yang paling menyentuhku adalah setiap aku bertanya, mereka tidak hanya menjawab.
Mereka mengambil Al-Qur'an dan berkata "baca ini bro, baca ini" dan disana ada jawabannya setiap aku bertanya
dan aku bertannya pertanyaan lainnya, yang kau tahu, pertanyaan yang sulit, bukan pertanyaan yang mudah
"Kenapa wanita harus mengenakan jilbab? Kenapa dengan jilbab? Bagaimana bisa aku boleh punya 4 istri tpi wanita tidak boleh punya 4 suami?"
Aku ingin tau segala pertanyaan sulit yang merupakan pertanyaan yang akan kau ajukan ketika kau baru tahu tentang Islam.
Setelah sekian lama, mereka terus menjawab pertanyaannya dengan AlQur'an
bukan dengan pendapat mereka masing-masing dan aku jadi frustasi karenanya,
dan sebnarnya aku berkata kepada salah satu saudara muslim. Dalam waktu ini aku telah bolak-balik ke sana untuk sekian minggu, disana selalu ada beberapa saudara muslim ketika aku pergi,
dan aku berkata pada salah satu saudara muslim "Apa pendapatmu tentang masalah ini? Kenapa kau tidak memberikan pendapatmu?"
dan salah satu saudara muslim berkata padaku "Aku tidak boleh memberikan pendapatku karena ini adalah firman Tuhan"
Subhanallah. aku ingat itu sangat mendalam bagiku. Jadi aku bertanya pada mereka jika aku dapat membawa sebuah Al-Qur'an,
dan aku tidak berkata bahwa aku akan meninggalkannya di sofa atau sesuatu seperti itu
Aku berkata aku akan menghormati kitab itu. Aku membawanya pulang dan aku mulai membacanya.
Apa yang kutemukan selagi membacanya adalah tidak seperti aku sedang membaca sebuah cerita.
Itu terasa seperti seseorang memberiku perintah, seseorang memberiku petunjuk.
Di suatu malam aku memutuskan untuk mencoba dan membuat suasana rohaniah,
aku yakin salah seorang dari kalian pernah mendengar cerita ini, jadi aku mohon maaf.
Aku menyalakan lilin, membiarkan jendela terbuka, korden terbuka.
Aku mencoba untuk benar-benar merasakan nuansa rohani. Hari itu malam musim panas di Melbourne,
dan aku duduk disana berpikir "Ini dia!, Inilah malamnya." Aku telah menyelidiki semua bukti rohani,
semua bukti ilmu pengetahuan tentang fakta bahwa gunung adalah penyangga bumi,
tentang bagaimana embrio berkembang dalam janin wanita, semuanya adalah bukti yang menakjubkan dalam Qur'an tapi aku masih butuh sedikit doronangan.
Ini terasa seperti aku berada di pinggir sebuah tebing, aku siap melompat, aku hanya butuh sebuah dorongan.
Jadi aku duduk disana dan terasa sangat sunyi. Aku sedang membaca AlQur'an dan berhenti.
Aku berkata "Allah, inilah saatnya. Inilah waktunya aku akan melompat dalam Islam, apa yang aku butuhkan hanyalah tanda, hanya tanda kecil, tidak usah yang besar, mungkin sebuah kilat, mungkin setengah rumahku ambruk atau kau tau, yang kecil. Kecil untuk-Mu, kau yang menciptakan bumi, ayolah."
Jadi aku duduk disana. Aku sedang menunggu kemungkinan api lilinnya melompat 4 meter di udara seperti di film-film,
dan aku berkata "Oke. Go!" ...................................
dan Subhanallah, tidak ada apa-apa. Bener-bener tidak ada apapun terjadi.
Sejujurnya aku sangat kecewa. Jadi aku duduk disana dan berkata
" Allah, inilah kesempatan-Mu.. aku disini.. aku tidak akan kemana-mana.. aku akan memberi-Mu kesempatan, mungkin Kau sedan sibuk, ini siang hari mungkin kau sedang mangatur dunia karena banyak hal terjadi. Mungkin kali ini hanya seperti karpet yang terbang, Kau tahu sesuatu yang kecil, lupakan saja tentang rumah atau lilin, seekor burung bisa kentut di luar aku tak peduli apapun itu."
Jadi aku berkata "Okay. Go!".................................
Dan Subhanallah, bener-bener tidak ada apapun yang terjadi, bahkan aku tidak dapat berkata "Oh itu dia. Temboknya jadi retak. Itu dia!" bener-bener tidak ada apapun yang terjadi!!
Aku sangat kecewa. Aku cemberut..
Aku duduk disana berfikir sudahlah, ini kesempatan terakhirku Islam dan bener-bener aku belum menemukannya.
Aku mengambil Al-Qur'annya kembali dan membacanya kembali.
Subhanallah ayat berikutnya di halaman selanjutnya
" Untuk kalian yang meminta petunjuk, tidaklah telah Kami tunjukkan? Lihatlah disekitarmu. Lihatlah bintang-bintang. Lihatlah matahari. Lihatlah air. Inilah tanda-tanda bagi orang yang berpengetahuan."
Dan Subhanallah..
Aku menutupi kepalaku dengan ________ dan berpura-pura aku sedang tertidur, setakut itula aku.
Aku tak percaya betapa sombongnya aku menginginkan tandaku sendiri sementara tanda-tanda sudah ada di sekelilingku sekian lama.
Fakta kita punya dunia ini, fakta adanya ciptaan, ini adalah tanda-tanda bagi kita.
Hari berikutnya aku memutuskan inilah saatnya aku menjadi muslim. Sejujurnya aku telah meneliti Islam kurang lebih 6 bulan. Aku pergi ke masjid dan berkata pada diriku sendiri "Inilah saatnya. Aku akan mengucapkan syahadat."
Aku tidak tau apa yang harus aku katakan. Aku tidak tahu apa kata-katanya. Hari itu dekat dengan shalat Isya, munkin jam 7 atau jam 8 malam.
Aku masuk ke dalam dan aku tidak percaya ada 1000 orang di dalam masjid.
Aku berfikir "Subhanallah, lihatlah agama ini, lihat betapa kuatnya mereka!"
Itu adalah malam pertama Ramadhan hehe.. Muslim pada Ramadhan.
Jadi aku duduk disana dan aku sangat gugup dan aku akui, aku harus berdiri dan orang ini berkata padaku, " Kau harus ucapkan kata-kata ini bro 'Asyhadu' " dan aku katakan " Apa? Ash Apa? Bisakah dalam Bahasa Inggris aja?" Orang ini mengatakan "Tidak bro, kau harus mengatakannya dalam Bahasa Arab."
dan aku berpikir lihatlah semua lautan jenggot ini dan aku harus mengatakannya di depan mereka dan kupikir " Aku mengucapkannya salah, maka aku akan mati lagi."
Aku punya ketakutan ini, kau tahu. Dan mereka menatapkan dan kau tahu, orang Australia tidak bisa menatap, oran Lebanon bisa menatap.
Jadi aku duduk disana, aku sangat takut.
Aku berdiri dan Subhanallah seiring aku mengucapkan kata-kata itu, semua ketakutan hilang dari pikiranku..
Terasa seperti sebuah shower ada dalam kepalaku dan seseorang menyalakan air dinginnya..
Terasa seakan aku telah dibasuh bersih.
Aku ucapakan kata-katanya.. dan aku tak menduga banyak saudara muslim menghampiri dan " Takbir! Allahuakbar!!"
dan mulai menciumku, memelukku. Aku belum pernah dicium oleh begitu banyak pria sepanjang hidupku..
Tapi itu adalah hari yang indah harus aku akui..
dan hari itu adalah hari dimana aku mendapat lebih banyak saudara daripada yang pernah kubayngkan, begitu juga lebih banyak saudari.
Sejak saat itu aku tak pernah melihat kebalakang.
Keluargaku khawatir bahwa aku akan menjadi sedikit aneh,
bahwa aku akan menembakkan AK-47 dan meledakkan granat.
Tapi akhirnya mereka menyadari bahwa agama ini membuatku menjadi orang yang lebih baik.
Sebelum masuk Islam, kau takkan percaya apa yang di rumahku. Ya benar.
Aku takkan menunjukkan foto apapun, aku punya pangkat militer, aku ounya kaos Metallica, aku punya The Cherry Docs, aku mengejutkan benar?
Kupikir aku terlihat hebat tapi sebenarnya aku terlihat buruk.
Alhamdulillah setelah masuk Islam aku berpenampilan baik.
Tapi orangtuaku adalah yang pertama kali mengatakan kepadaku, yang membuatku kagum.
Bapakku sebenarnya menanyaik tentang Al-Qur'an baru-baru ini yang membuatku sangat bahagia,
karena aku selalu berpikir dia orang yang keras kepala. Tapi dia berkata kepadaku sejak kau menjadi muslim, kau jadi orang yang lebih baik. Kau lebih dapat diandalkan aku dapat mengandalkanku untuk datang dan menjemputku ketika mobil rusak, dimana sebelumnya aku berkata "Ayah, aku minum-minum semalam, aku tak tahu apakah aku masih mabuk."
Ternyata ada versi keduanya gan , tapi blum ada Subtitlenya
Hidayah
Bagi yang bilang dia beruntung karena dapet Hidayah . Hidayah itu petunjuk gan. Sesungguhnya Hidayah itu bisa kita dapatkan jika kita mau action dan bersungguh-sungguh untuk mendapatkan hidayah. Kita tidak akan dapat hidayah jika kita hanya diam saja di rumah. Hidayah juga bergantung situasi. Ibaratnya Hidayah akan datang lebih mudah jika kita berkumpul dengan orang yang tepat.
Sesungguhnya Allah telah menciptakan kita akal gan agar kita bisa mendapatkan hidayah.
"Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?" (QS Fathi: 37).
Melalui akal ini kita kita diberi kebebasan unuk memilih dan memikirkan sesuatu. Selain itu petunjuk sudah banyak di sekitar kita contohnya Al-Qur'an dan As-Sunnah.
"Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk (Al-Qur'an) dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas sega;a agama meskipun orang-orang mussyrik benci" (TQS Ash-Shaff (61):9 )
"Al-Qur'an ini adalah penjelasan yang sempuna bagi manusi, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasannya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran" (QS Ibrahim: 52),
dan yang palin paling penting kita harus berdoa dan menaati perintah dan menjauhi larangan Allah agar kita dapat mudah menerima hidayah.
"Barangsiapa yang dikehendaki Allah untuk dipimpin-Nya, niscaya dilapangkan-Nya dada orang itu untuk menganut agama Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki-Nya untuk dibiarkan sesat oleh-Nya, disempitkan-Nya dada orang itu, sesak menyesak bagai orang naik ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksaan terhadap orang-orang yang tidak beriman" (QS Al'An'am: 125).
Jadi hidayah bisa kita dapatkan jika kita menggunakan akal kita dengan maksimal untuk memikirkan petunjuk yang telah Allah berikan.
"Sesungguhnya telah Kami anugerahi petunjuk kepada Musa dan Kami pusakakan Kitab Taurat kepada Bani Israil, sebagai petunjuk dan ajaran bagi orang-orang yang berfikir." (QS Al-Mu'Min: 53-54)
"Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?" (QS Fathi: 37).
Apabila dia menolak petunjuk yang datang pada dirinya maka dia akan menjadi orang kafir.
"Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah kamu, itulah yang lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikitpun) karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS An-Nisaa: 170)
Contohnya sama seperti yang dialami Ruben (Abu Bakr). Dia mencari kebenaran dengan action gan. Dia benar-benar menggunakan akalnya dengan maksimal gan yang akhirnya memutuskan untuk mencari kebenaran. Ia menggunakan akalnya atas petunjuk-petunnjuk yang telah Allah berikan, yang akhirnya ia memikirkan ayat-ayat Allah dalam Al-Qur'an sehingga ia masuk Islam.
"Kitab Al-Qur'an ini tidak ada keraguan pada isinya petunjuk bagi orang yang takwa." (QS A'-Baqarah: 2)
Jadi hidayah bisa kita dapatkan jika kita mau action!, terserah kita mau melakasanakannya atau tidak yang tentunya akal kita harus digunakan secara maksimal.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” (QS Ar-Ra'd [13]:11).
Silahkan gan kalau mau di bagikan/share agar orang lain mengetahui kebenaan Islam..
Diubah oleh pitera007 07-08-2013 08:48
0
28.3K
271
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.7KThread•89.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya