Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

leylam4ajnunAvatar border
TS
leylam4ajnun
Konvensi Demokrat:'Indonesian President Idol' rasa SBY? Lumayan Naikin Citra Demokrat
JK: Konvensi Demokrat Mirip Indonesian Idol
Selasa, 09 Juli 2013 16:39 wib

Konvensi Demokrat:'Indonesian President Idol' rasa SBY? Lumayan Naikin Citra Demokrat
JK

JAKARTA - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, dirinya sama sekali tidak tertarik mengikuti konvensi calon presiden dari Partai Demokrat. Alasannya, konvensi tersebut hanya diperuntukkan bagi para kader dari partai berlambang mercy itu saja. "Manfaatnya untuk partai (Demokrat)," ujar Jusuf Kalla,di Sekretariat Dewan Masjid Indonesia (DMI),Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/7/2013).

JK menilai konvensi tersebut hanya untuk menaikkan elektabilitas partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu. "Konvensi hanya untuk meningkatkan citra atau perhatian orang kepada Partai Demokrat, itu terjadi dulu di Golkar juga. Bagaimana meningkatkan perhatian orang," tuturnya.

Bukan hanya itu, sambung dia, konvensi tersebut ibarat ajang pencarian bakat. "Kalau saya sendiri masa ikut Indonesian Idol? Saya sudah senior begini masa ikut penyisihan lagi? Masa saya yang sudah pernah duduk di pemerintahan masih ikut penyisihan?" tandasnya.
http://news.okezone.com/read/2013/07...ndonesian-idol

Pengamat : Konvensi Demokrat Hanya Jebakan Batman
Kamis, 18 Apr 2013 - 10.17 WIB

Jakarta - Meskipun mendapatkan respons cukup positif dari publik, namun bakal calon presiden dihimbau untuk lebih berhati-hati sebelum mengikuti konvensi yang akan digelar Partai Demokrat agar tidak terperangkap dalam strategi partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut. Hal ini disampaikan pengamat politik, M Qodari terkait rencana P. Demokrat akan melakukan konvensi soal capres. "Sebab, bisa jadi ini cuma jebakan saja. Istilahnya seperti mendorong mobil mogok. Para tokoh dikumpulkan melalui konvensi untuk mendorong partai yang kinerjanya lagi mogok karena persoalan di internalnya. Tapi, begitu mobilnya sudah jalan, yang mendorong ditinggalkan,” ujar M. Qodari di Jakarta, Kamis (18/04/2013).

Direktur Eksekutif Indobarometer ini mengatakan salah satu faktor kekhawatiran bahwa konvensi hanya perangkap saja adalah penerapan konvensi yang setengah hati yang dilakukan Partai Demokrat. Pasalnya, konvensi ala PD sangat berbeda dengan yang pernah dilakukan Partai Golkar pada 204 lalu ketika partai tersebut juga sedang terpuruk kasus akibat kasus korupsi elit politiknya.

Konvensi di Golkar, lanjut Qodari, para peserta memiliki hitung-hitungan politik yang sudah jelas dan bisa bisa mengukur dengan pasti, siapa yang meraih suara terbanyak, dia yang bakal jadi capresnya. Tapi, kondisinya berbeda dengan di Demokrat yang belum pasti. "Karena keputusan akhirnya tetap ada di Majelis Tinggi. Sejelek-jeleknya Golkar, nggak ada lagi terminal yang namanya Majelis Tinggi. Itulah yang disebut dengan jebakan Batman," tegasnya.

Oleh karena itu, dia sangat menyayangkan jika model itu benar-benar diterapkan di konvensi Demokrat. Sebab, proses demokrasi yang sedang dicoba dibangun Demokrat melalui konvensi pada akhirnya harus digergaji oleh otoritas partai yang namanya Mejelis Tinggi. "SBY harus legowo jika pemenang konvensi adalah orang yang tidak dikehendaki. Jadi ini yang sebenarnya menjadi tantangan bagi Demokrat ke depan, apakah SBY benar-benar legowo siapapun yang terpilih nanti," tandasnya.
http://103.29.7.91/news/2013/04/3v/p...ebakan-batman/

JK: Konvensi Demokrat Cuma Cari Perhatian
Selasa, 9 Juli 2013, 16:12

Konvensi Demokrat:'Indonesian President Idol' rasa SBY? Lumayan Naikin Citra Demokrat
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla

VIVAnews - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak tertarik mengikuti konvensi calon presiden yang akan digelar Partai Demokrat. Menurut JK, begitu sapaannya, Selasa 9 Juli 2013, konvensi tidak memiliki banyak manfaat bagi para kandidat yang bertarung. Justru, katanya, konvensi hanya menguntungkan Partai Demokrat. JK menduga konvensi hanya untuk meningkatkan citra atau perhatian orang kepada partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu. Kondisi tersebut pernah dia alami saat masih aktif di Partai Golkar. "Itu dulu terjadi di Golkar juga. Bagaimana meningkatkan perhatian orang," ujarnya.

Lebih lanjut, Ketua Umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu menilai konvensi seperti babak penyisihan dalam sebuah pertandingan olahraga atau ajang pencarian bakat semacam Indonesian Idol. Ia merasa tidak level dengan forum-forum seperti itu dan mempersilakan orang lain untuk berpartisipasi. "Kalau saya sendiri masa ikut Indonesian Idol. Sudah senior begini masa ikut penyisihan lagi. Masa seperti saya yang sudah di pemerintahan masih ikut penyishan?" tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, bahwa konvensi yang dilakukan partainya untuk menjaring calon-calon yang layak dimajukan dalam pilpres nanti. "Muncul suara-suara seolah konvensi capres ini hanya isapan jempol, tidak sungguh-sungguh, hanya pencitraan. Ada kebiasaan, meskipun orang belum tahu benar tapi komentarnya banyak sekali ke sana kemari. Oleh sebab itu saya memberikan penjelasan ke publik," kata dia
http://fokus.news.viva.co.id/news/re...cari-perhatian

Konvensi Demokrat, Petaka atau Benefit SBY?
Rabu, 10 Juli 2013 | 07:01 WIB

Konvensi Demokrat:'Indonesian President Idol' rasa SBY? Lumayan Naikin Citra Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono

inilah..com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono resmi mengumumkan tujuh mekanisme pelaksanaan Konvensi Capres dari partainya. Ada Komite Konvensi yang menjadi tim penjaringan kandidat. Eksperimen politik pertaruhan kredibilitas SBY. Secara implisit, konvensi yang dilakukan secara semi terbuka ini memberi pesan, SBY cukup hati-hati atas suara kritis yang selama ini tertuju pada ide ini. SBY berusaha menutup celah kritik sekaligus menjawab kritik publik selama ini.

Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin menjamin ide konvensi capres yang digulirkan Ketua Umum Partai Demokrat SBY akan berjalan akuntabel dan otentik. "Saya jamin gagasan besar dari SBY ini pelaksanaannya akuntabel dan otentik," ujar Amir ditemui usai rapat kerja dengan Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Selasa (9/7/2013). Ia mempersilakan jika publik mempertanyakan kredibilitas konvensi yang digulirkan Partai Demokrat. Hanya saja, Menteri Hukum dan HAM ini berharap agar publik menunggu pelaksanaan konvensi tersebut. "Alangkah baiknya menunggu bagaimana Komite Konvensi Partai Demokrat bekerja," tambah Amir.

Terkait figur yang mendaftar dalam konvensi Partai Demokrat, Amir enggan menyebut satu persatu siapa yang potensial maju dalam konvensi. Hanya saja, Amir optimistis konvensi Partai Demokrat akan menghasilkan tokoh yang dikehendaki publik. "Kita harus tahu, tren rakyat Indonesia senang dengan kesederhanaan, apa adanya dan tidak berlebihan. Figur seperti itu akan memenuhi harapan rakyat Indonesia," cetus Amir.

Tujuh poin yang disampaikan SBY terkait mekanisme konvensi Partai Demokrat memang tampak ideal. Meski, pada titik tertentu, hasil konvensi Partai Demokrat ini tak sepenuhnya menjadi kehendak publik. Nyatanya, peran Majelsi Tinggi Partai (MTP) masih cukup strategis dalam menentukan capres yang akan diusung Partai Demokrat. Secara struktural, Komite Konvensi Partai Demokrat bertanggungjawab kepada Majelis Tinggi Partai.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Demkrat Nurhayati Assegaf mengatakan, peserta konvensi yang berasal dari eksternal diwajibkan menjadi anggota Partai Demokrat. Ketentuan ini berlaku bila sang kandidat terpilih sebagai capres dari Partai Demokrat. "Kalau sudah terpilih dia harrus jadi kader Partai Demokrat. Ini bukan maunya Partai Demokrat tapi ini sebuah sistem," ujar Nurhayati.

Eksperimen SBY melalui konvensi Partai Demokrat seperti pisau bermata dua. Jika pelaksanaan konvensi Partai Demokrat berjalan demokratis, akuntabel, anti-KKN tentu SBY dan Partai Demokrat akan mendapat benefit politik dalam Pemilu 2014 mendatang. Namun, jika pada akhirnya Konvensi Partai Demokrat hanya upaya memuluskan kandidat yang dielus SBY, konvensi justru menjadi malapetaka bagi Demokrat
[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/2008521/konvensi-demokrat-petaka-atau-benefit-sby#.Ud81m9LfCfc[/url]

Konvensi Demokrat Bisa Formalitas Belaka
30 Juni 2013 | 19:28 wib

JAKARTA, suaramerdeka.com - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Syamsuddin Haris mengatakan bergabungnya Pramono Edi Wibowo ke dalam partai Demokrat membuat tokoh-tokoh lain yang digadang-gadang mengikuti konvensi partai tersebut menjadi enggan mendaftar. "Bisa jadi seperti itu. Artinya proses konvensi hanya formalitas belaka," kata Syamsuddin di Gedung YLBHI, Jakarta, Minggu (30/6).

Adik Ipar Susilo Bambang Yudhoyono, Pramono Edhie Wibowo, memang telah bergabung dengan Partai Demokrat. Mantan KSAD tersebut langsung menduduki jabatan anggota Dewan Pembina. Bergabungnya Pramono ke Demokrat membuat jalannya mengikuti konvensi capres Demokrat semakin mulus. Syamsuddin mengatakan karier Pramono sebenarnya tidak terlalu menonjol di dunia TNI. Ia memprediksi masuknya Pramono untuk menjaga keselamatan keluarga besar SBY di Demokrat pascapemilu 2014.
"SBY tidak jadi presiden. Dia butuh tangan kanan, Ibas sudah ada tapi ini lebih senior dari Ibas. Siapa tahu dia (Pramono) bisa jadi calon presiden," kata Syamsuddin.

Meski memuluskan jalan Pramono sebagai calon presiden. Konvensi Demokrat dikritik Syamsuddin. Dia mengatakan konvensi tersebut hanya dilakukan setengah hati. Sebab, Demokrat tidak mengubah AD/ART soal Capres dimana calon ditetapkan oleh majelis tinggi."Buat konvensi tapi AD/ART tidak diubah. Jadi belum ada niat. Tidak serius," tandasnya.
http://www.suaramerdeka.com/v1/index...malitas-Belaka

Citra DEMOKRAT dan SBY yang jeblog akibat Korupsi dan Politik Dinasti ...
Quote:


-------------------------------

Namanya juga usaha untuk bisa menang lagi, yaaa wajar-wajar sajalah apa-apa yang dilakukan SBY dan partai Demokrat seperti dengan kegiatan proyek konvensi Capres itu. Berharap citranya naik lagi, setelah hancur dilanda kasus korupsi elitnya dan politik dinasti dalam tubuh partai itu. SBY dan elit Demokrat tentu berharap dari kebiasaan orang Indonesia yang gampang lupa pada peristiwa masa lalu, termasuk yang buruk-buruk dari perjalanan 'track record' politisi Demokrat yang sarat dengan praktek korupsi, sampai-sampai level menteri dan ketua umumnya ditangkap KPK. Assumsi SBY dan Demokrat tentu berangkat dari realitas bahwa kalau rakyat kita ternyata bisa saja melupakan 'masa lalu' Prabowo dan kini malah mengelu-elukannya untuk dijadikan capres ... apatah lagi hanya kesalahan kecil partai demokrat selama ini, yang akibat khilaf dari segelintir elitnya yang telah melakukan korupsi triliunan rupiah saja dan main politik dinasti itu, masa sih kagak bisa dimaafin. Apalagi ini bulan ramadhan.


emoticon-Angkat Beer
Diubah oleh leylam4ajnun 11-07-2013 23:24
0
1.8K
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.