MEDAN-PM

Seorang pengunjung kafe Lady Sexy di Pasar VII, Kec. Patumbak, Kab. Deliserdang ditemukan tewas berlumuran darah, Senin (8/7) pukul 23.00 Wib. Di tubuh pria bernama Kritlan Simanjuntak (45) ditemukan 10 luka tikaman. Bandot Sembiring (39) yang diduga sebagai pelaku sempat terlihat warga menjilat darah korban sebelum kabur.

Sebelum tewas, warga Jl. Talun Kenas Dusun I Desa Lantasan Baru Kec. Patumbak Kab Deliserdang itu sempat bersitegang dengan seorang pengunjung kafe. Namun pertengakaran malam itu berhasil dilerai Ade (40), warga Pasar VII Patumbak, sekaligus Polmas Patumbak.

“Saat itu saya mau jumpai kepala dusun (Kadus), makanya melintasi Kafe Lady Sexy. Lantaran ada keributan di situ, saya pun berhenti,” ucap Ade.

Hanya saja Ade tak mengenal lawan Kritlan ribut malam itu. Melihat Kritlan yang tidak memakai baju, dan dalam keadaan mabuk, Ade pun mengatakan kepada Kritlan supaya pulang dan memakai baju.

“Soalnya, saya lihat korban hanya mengenakan celana pendek saja. Yang aku bilang ke dia, sudah tua pake bajulah kayak anak musa aja,” cetusnya.

Setelah itu, Ade pun kemudian pergi meninggalkan lokasi keributan. “Itu aja yang aku lihat. Lantaran aku ada dipanggil sama Kadus, akupun pergi ninggalin lokasi,” ucap Polmas Patumbak I ini.

Namun, berselang 1 jam kemudian, Ade mendapat kabar kalau ada pembunuhan. “Setelah mendapat kabar tersebut, akupun langsung menuju Kafe Lady Sexi. Karena ada keributan tadi akupun langsung menuju Kafe Lady Sexi,” ucapnya.

Sesampainya di kafe tersebut, Ade melihat kerumunan warga tepat di seberang jalan depan kafe. Melihat kerumunan tersebut, Ade pun kemudian mendatangi kerumunan tersebut. “Kulihat saat itu, korban (Kritlan) sudah berlumuran darah. Dan selanjutnya, dengan menggunakan mobil pick-up milik Heri kami membawa korban ke RS Sembiring Delitua,” ujarnya.

Berdasarkan keterangan Ade yang dihimpun dari pengakuan warga, sempat mendengar kalau pelaku menjilat darah Kritlan yang membasahi tangan pelaku. Hal itu dilakukan pelaku saat memasukkan senjata tajam miliknya ke dalam sarung yang menempel di pinggangnya.

“Bukan apa, saat itu Bandot sempat meminta Fiter (warga setempat) untuk memboncengnya. Karena melihat pisau dan darah di tangan korban tersebut, Fiter pun ragu dan akhirnya meneriaki Bandot. Mendengar teriakan tersebut, Bandot pun kemudian lari ke arah bekas kebun sawit,” pungkasnya.

Sementara itu, Anto (40) warga Jl. Talun Kenas, Simpang Romantin mengatakan, kedatangannya ke Kafe Sexy bersama Bandot. “Bekisar jam 10 malam, aku sempat sama pelaku dari Simpang Pantai Kasan menuju Kafe Lady sexy,” ucapnya.

Sesampainya di kafe tersebut Anto dan Bandot pun melihat ada keributan. “Korban disitu ribut sama orang lain. Nggak tahu aku sama siapa dia bertengkar,” ucapnya.

Lantaran tidak ingin terlibat pertengkaran, Anto memilih pergi ke warung tuak Simbolon, 100 meter dari kafe lady sexy. Sedangkan Bandot tetap di kafe tersebut. “Karena sudah mendingin, akupun ke warung tuak Simbolon. Sedangkan Bandot aku tinggali di kafe,” ucapnya.

Kemudian, dia mengatakan, saat menuju ke warung Simbolon tersebut, dirinya melihat korban menuju ke warung tuak itu. “Korbanpun pas dibelakang aku,” ucapnya.

Saat disinggung apakah Anto mengantar korban kembali ke kafe Lady Sexy, Anto membenarkan hal itu. Anto mengatakan, dirinya menitipkan pesan kalau lawan bertengkar pertama tadi ngajak damai. “Makanya, akupun mengantar korban ke Kafe Lady Sexy. Aku pakai kretaku, dan korban pakai kretanya,” kenangnya.

Setelah melihat korban sampai di Kafe Lady Sexy, Antopun kemudian kembali ke warung Simbolon untuk melanjutkan minum tuaknya tersebut. “Nggak sempat aku lihat dia jumpa disana. Habis itu, akupun kemudian balik ke warung Simbolon,” bebernya.

Lari ke Kebun Sawit

Berselang setengah jam dirinya minum tuak di warung Simbolon, Anto mendapat kabar kalau ada perkelahian lagi di Kafe Lady Sexy. “Makanya itu, aku pun kemudian kembali ke kafe itu. Dan aku lihat korban sudah terbaring di tepi jalan. Kemudian, warga meneriaki kami kalau pelakunya lari ke bekas kebun sawit,” ucapnya.

Mendengar ucapan warga tersebut, Anto dan wargapun berupaya mencari pelaku. Namun sayang, sososk pelakunya tidak diketemukan. “Mendapat kabar kalau pelakunya Bandot, aku terkejut. Soalnya, Bandot dan korban tidak saling kenal,” pungkasnya.

Sementara itu, hingga saat ini petugas Reskrim Polsek Patumbak masih terus memeriksa 5 saksi.

http://bit.ly/12iQXcu

dunia sudah gila