Sebuah studi terbaru menemukan bahwa lebih dari empat dari sepuluh perempuan kerap 'memperindah' fotonya sebelum diposting ke media online. Para peneliti mengklaim foto digital membuat wanita lebih malu-kamera, dengan tekanan untuk terlebih lebih cantik ketika foto tersebut di-share ke sejumlah jejaring sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram.



Dilansir Dailymail, studi ini juga menemukan bahwa hampir delapan dari sepuluh wanita (77 persen) mengatakan memposting foto dan meng-upload ke situs jejaring membuat mereka lebih cemas terhadap penampilan mereka daripada berbicara di depan umum, pergi kencan pertama atau wawancara kerja.


 
Penelitian juga menunjukkan bahwa 500 wanita mengaku kekhawatiran tersebut mencegah mereka menangkap momen kenangan, seperti foto liburan pantai, foto pernikahan mereka sendiri, atau bahkan foto kelahiran anak mereka.

Hampir setengah (46 persen) dari mereka juga meng-untag, menghapus atau mencabut foto sendiri, sedangkan 41 persen mengaku mengedit sebuah foto diri mereka agar tampil lebih baik sebelum posting secara online.

Seorang juru bicara Dove, yang melakukan penelitian, mengatakan: "Kami tahu wanita sangat kritis terhadap diri sendiri dalam masalah penampilan mereka dan bahwa hal ini dapat berdampak pada harga diri, kepercayaan diri dan kebahagiaan.

"Studi ini menunjukkan bahwa perempuan adalah kritikus kecantikan terburuk mereka sendiri dan kecemasan mereka di depan kamera menyebabkan mereka kehilangan menangkap momen penting dalam hidup mereka.

"Kami ingin menginspirasi perempuan untuk mempertimbangkan kembali kecantikan dan mengakui bahwa mereka lebih indah daripada yang mereka pikirkan.

"Kami percaya bahwa mendorong perempuan dan generasi berikutnya untuk mengembangkan hubungan positif dengan kecantikan dapat membantu meningkatkan harga diri mereka dan dengan demikian membantu mereka mencapai potensi penuh mereka." (SRA)