- Beranda
- Entrepreneur Corner
Masih Adakah Iklan Original?
...
TS
Ymoed
Masih Adakah Iklan Original?
Di antara kita mungkin pernah menemui beberapa iklan yang serupa antara yang satu dengan yang lain. Siapa meniru siapa? Itu yang sering menjadi pertanyaan kita. Sebelum membahas lebih detil tentang ide iklan yang serupa tapi tak sama, atau satu ide dalam berbagai warna, silakan lihat beberapa iklan berikut:
Babolat Tennis Shoe: Propulse 2 Titanium – 2010
Nike Tennis Shoe: Free Trainer – 2013
Mio liquid water enhancer « changes » – 2012
D&R book, music, electronic stores – 2013
Sedangkan iklan Indonesia yang serupa adalah sebagai berikut:
Iklan Teh Jepang, di upload di YouTube pada tahun 2005
dan Iklan teh Pucuk Harum, di upload pada tahun 2011
Iklan Gerry Pasta, di upload di YouTube pada tahun 2008
Iklan Papico Jepang, di upload di YouTube pada tahun 2006
Bagaimana menurut Anda? Apakah murni suatu kebetulan atau memang ada unsur kesengajaan? Pada dasarnya sebuah iklan dibuat untuk menyampaikan pesan produk kepada masyarakat. Pesan ini bisa memiliki beberapa tujuan. Untuk merek baru misalnya, iklan dibuat untuk memperkenalkan merek baru tersebut kepada masyarakat. Sedangkan iklan merek yang sudah dikenal oleh masyarakat berfungsi untuk memperkenalkan produk baru atau mempersuasi masyarakat untuk mencoba produk baru tersebut. Iklan juga bisa berfungsi sebagai ‘pengingat’ pada masyarakat akan keberadaan sebuah produk. Tujuan dari ‘pengingat’ ini tentu untuk mempersuasi masyarakat melakukan pembelian ulang, dan tentunya berdampak pada peningkatan penjualan produk tersebut.
Mengingat begitu pentingnya peranan dan tujuan sebuah iklan, maka iklan harus dibuat semenarik mungkin. Membuat masyarakat mudah mengingat, mudah diajak untuk membeli produk, dan menjadi pelanggan. Sudah tentu tak mudah membuat iklan yang menarik perhatian masyarakat, terutama iklan televisi yang berdurasi singkat. Konsep yang sering digunakan para pembuat iklan adalah AIDA (Attention, Interest, Desire, dan Action).
Secara ringkas, rumus itu menjelaskan proses pembuatan iklan. Mulai dari pemilihan naskah atau narasi dan gambar atau rangkaian gambar yang akan menarik perhatian masyarakat. Kemudian, buat mereka tertarik. Salah satunya dengan menjelaskan berbagai keuntungan yang akan didapat calon konsumen bila menggunakan produk tersebut. Setelah mereka tertarik, beri sentuhan yang akan membuat mereka melakukan pembelian. Sebagai contoh iklan Teh Pucuk Harum. Narasi yang sederhana dibantu dengan penekanan intonasi dubber yang menarik untuk didengar. Dari segi visualisasi, iklan ini menarik dan terkesan ‘lucu’. Beberapa iklan menyebutkan dimana produk tersebut bisa didapatkan, yang merupakan bagian dari teori ‘action’: mengajak mereka membeli di tempat yang sudah disebutkan.
Penerapan rumus AIDA tak semudah membalikkan telapak tangan, apalagi bila kita sudah pernah melihat keberhasilan sebuah iklan dalam peningkatan penjualan produk. Keinginan untuk mengambil sedikit konsep dan ide dari pendahulu bisa jadi penggoda bagi para pembuat iklan. Tapi apakah faktor ini yang menjadi penyebab kemiripan iklan di atas? Atau memang murni kebetulan? Bagaimana menurut Anda?
Sumber: web keren
Babolat Tennis Shoe: Propulse 2 Titanium – 2010
Nike Tennis Shoe: Free Trainer – 2013
Mio liquid water enhancer « changes » – 2012
D&R book, music, electronic stores – 2013
Sedangkan iklan Indonesia yang serupa adalah sebagai berikut:
Iklan Teh Jepang, di upload di YouTube pada tahun 2005
dan Iklan teh Pucuk Harum, di upload pada tahun 2011
Iklan Gerry Pasta, di upload di YouTube pada tahun 2008
Iklan Papico Jepang, di upload di YouTube pada tahun 2006
Bagaimana menurut Anda? Apakah murni suatu kebetulan atau memang ada unsur kesengajaan? Pada dasarnya sebuah iklan dibuat untuk menyampaikan pesan produk kepada masyarakat. Pesan ini bisa memiliki beberapa tujuan. Untuk merek baru misalnya, iklan dibuat untuk memperkenalkan merek baru tersebut kepada masyarakat. Sedangkan iklan merek yang sudah dikenal oleh masyarakat berfungsi untuk memperkenalkan produk baru atau mempersuasi masyarakat untuk mencoba produk baru tersebut. Iklan juga bisa berfungsi sebagai ‘pengingat’ pada masyarakat akan keberadaan sebuah produk. Tujuan dari ‘pengingat’ ini tentu untuk mempersuasi masyarakat melakukan pembelian ulang, dan tentunya berdampak pada peningkatan penjualan produk tersebut.
Mengingat begitu pentingnya peranan dan tujuan sebuah iklan, maka iklan harus dibuat semenarik mungkin. Membuat masyarakat mudah mengingat, mudah diajak untuk membeli produk, dan menjadi pelanggan. Sudah tentu tak mudah membuat iklan yang menarik perhatian masyarakat, terutama iklan televisi yang berdurasi singkat. Konsep yang sering digunakan para pembuat iklan adalah AIDA (Attention, Interest, Desire, dan Action).
Secara ringkas, rumus itu menjelaskan proses pembuatan iklan. Mulai dari pemilihan naskah atau narasi dan gambar atau rangkaian gambar yang akan menarik perhatian masyarakat. Kemudian, buat mereka tertarik. Salah satunya dengan menjelaskan berbagai keuntungan yang akan didapat calon konsumen bila menggunakan produk tersebut. Setelah mereka tertarik, beri sentuhan yang akan membuat mereka melakukan pembelian. Sebagai contoh iklan Teh Pucuk Harum. Narasi yang sederhana dibantu dengan penekanan intonasi dubber yang menarik untuk didengar. Dari segi visualisasi, iklan ini menarik dan terkesan ‘lucu’. Beberapa iklan menyebutkan dimana produk tersebut bisa didapatkan, yang merupakan bagian dari teori ‘action’: mengajak mereka membeli di tempat yang sudah disebutkan.
Penerapan rumus AIDA tak semudah membalikkan telapak tangan, apalagi bila kita sudah pernah melihat keberhasilan sebuah iklan dalam peningkatan penjualan produk. Keinginan untuk mengambil sedikit konsep dan ide dari pendahulu bisa jadi penggoda bagi para pembuat iklan. Tapi apakah faktor ini yang menjadi penyebab kemiripan iklan di atas? Atau memang murni kebetulan? Bagaimana menurut Anda?
Sumber: web keren
0
1.8K
9
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Entrepreneur Corner
22KThread•4.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya