Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

adiehvibizAvatar border
TS
adiehvibiz
Market Outlook
(Vibiznews – Editor’s Note) – Pergerakan bursa pasar modal di Indonesia IHSG pada minggu lalu kembali mencetak rekor tertinggi baru dengan data pertumbuhan ekonomi yang masih baik dari China dan banyak investor asing yang berposisi net-buy, sehingga ditutup menanjak ke level 4331.25, setelah sempat mencetak rekor tertinggi baru di 4356.91. Untuk minggu ini (22-25 Oktober 2012) IHSG kemungkinan masih akan berpeluang menyentuh rekor baru lagi secara bertahap dengan beberapa aksi profit taking di akhir minggu. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 4400 serta 4500, sedangkan support level di sekitar posisi 4153 dan kemudian 4065. Mata uang rupiah seminggu lalu masih mengalami lagi tekanan seperti sebelumnya, di mana rupiah seedikit melemah hingga secara mingguan pada level pada 9593 terhadap USD. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 9618 dan 9700, sementara berada support di level 9300 dan 9086. Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai dengan sejumlah data ekonomi penting, di antaranya pengumuman suku bunga the Fed yang kemungkinan besar akan bertahan di level rendah 0.25%. Secara umum, agenda rilis data ekonomi yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah: • Dari kawasan Amerika: berupa rilis data New Home Sales Rabu malam; kemudian pengumuman Federal Funds Rate pada Kamis dini hari; dilanjutkan dengan Core Durable Goods Orders beserta Unemployment Claims pada Kamis malamnya. o Dari kawasan Inggris dan Eropa: berupa rilis German Ifo Business Climate pada Rabu sore; kemudian Prelim GDP q/q Inggris pada Kamis sore. Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau mengalami pelemahan setelah para pemimpin Eropa semakin sepakat dengan program penyelamatan perbankan, di mana secara mingguan index dollar AS agak turun sedikit ke level 79.630. Pekan yang lalu euro dollar terpantau menjadi agak naik ke posisi level 1.3025. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance di 1.3285 dan berikutnya 1.3495, sementara support pada 1.2505 dan 1.2045. Poundsterling minggu lalu terlihat melemah terhadap dollar, setelah rilis notulen yang menunjukkan ketidaksepakatan para pengambil kebijakan di Bank of England untuk program stimulus, berakhir turun sedikit secara mingguan ke level 1.6006. Untuk minggu ini berkisar antara level resistance pada 1.6300 dan kemudian 1.6616, sedangkan support pada 1.5820 dan kemudian 1.5487. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir sedikit naik ke level 79.31. Pasar di minggu ini akan masih berada di antara support pada 77.66 serta level 75.90, serta resistance level pada 81.79 dan 84.15. Sementara itu, Aussie dollar terpantau dalam seminggu naik ke level 1.0330. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 1.0614 dan 1.0845, sementara support level di 1.0167 dan 0.9850. Untuk pasar di stock index futures, pada minggu lalu di regional Asia secara umum mengalami penguatan oleh data baik perekonomian Amerika dan kestabilan pada ekonomi China. Indeks Nikkei secara mingguan berakhir menanjak ke level 9002.68.Rentang pasar saat ini antara level resistance di 9288 dan kemudian ke level 9690, sementara support pada level 8490 dan lalu 8327. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 21540.62. Minggu ini akan berada antara level resistance di 21760 serta 22800, sementara support di 20475 dan berikutnya 19065. Bursa saham Wall Street minggu lalu menguat karena data ekonomi AS yang mendukung, walau di akhir minggu gain-nya terpangkas oleh saham-saham teknologi. Dow Jones Industrial secara mingguan naik tipis 0.1% ke level 13,343.51, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 14040 dan 14282, sementara support di level 13245 dan pada 12970. Index S&P 500 minggu lalu mengalami kenaikan sedikit 0.3% ke level 1,433.19. Berikutnya range pasar antara resistance di level 1474 dan 1580, sementara support pada level 1396 dan 1354. Untuk pasar emas, minggu lalu berakhir lanjut terkoreksi oleh isyu ketidakjelasan ekonomi global yang melemahkan demand atas komoditas, di mana harga emas dunia tertekan lagi ke level $1722.30 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan cenderung masih di periode konsolidasi dengan tekanan harga serta rentang harga pasar antara resistance di $1790 serta berikut $1920 per troy ounce, serta support pada $1650 dan $1522. Di Indonesia, harga emas terpantau turun harganya secara mingguan pada Rp531,080. Pergerakan tentang arus modal asing belakangan ramai dibicarakan lagi di pasar modal Indonesia. Sebenarnya, modal asing yang bersifat ‘hot money’ ada di mana-mana di berbagai jenis bursa di dunia, baik saham maupun komoditas. Eksistensinya sangat nyata di antara pasar terbesar di atas planet bumi ini, yaitu forex dengan perputaran sehari $4.0 triliun (itu sehari!). Nyata juga di antara berbagai produk futures, yang komoditas atau terkait seperti stock indices. Itu fakta bahwa financial market tidak pernah tidur dan selalu bergerak dinamis. Intinya mencari yield terbaik. Kalau Anda mau menjadi investor yang berhasil, harus punya juga startegi “dynamic portfolio management”. Simak terus karenanya Vibiznews.com, website investasi paling favorit dewasa ini. Akhirnya, salam sukses bagi Anda, pembaca setia Vibiznews!

0
914
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.