Terulang lagi: Petugas Wings Air Dipukul Pejabat Papua Barat
TS
vioput
Terulang lagi: Petugas Wings Air Dipukul Pejabat Papua Barat
moga gag
Spoiler for no-repost:
Petugas Wings Air Dipukul Pejabat Papua Barat
Spoiler for News:
Jayapura - Insiden tak mengenakan kembali dialami petugas maskapai penerbangan di Tanah Air. Setelah seorang pramugari Sriwijaya Air dipukul pejabat daerah awal Juni 2013, kali ini, petugas maskapai Wings Air mengaku menerima bogem mentah dihajar orang pertama di jajaran birokrasi Provinsi Papua Barat, Jumat 5 Juli 2013.
Insiden itu dialami Eka Hendrawan, petugas Wings Air yang mengurus tiket penumpang di Bandara Rendani, Manokwari, sekitar pukul 05.20 WIT. "Ya, saya dipukul," kata Eka saat dihubungi Tempo, Jumat siang.
Ia mengaku trauma atas pemukulan tersebut. "Saya tidak sangka, ini saya masih tidak enak badan," ujarnya.
Peristiwa itu terjadi saat Eka bersama kru lainnya sedang mengatur penumpang dan bagasi di dalam pesawat. Ketika itu, Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Papua Barat Ishak Hallatu tak mendapat kursi duduk. Ia kemudian mengomel. "Kalian kerja bagaimana, di mana tempat saya?" katanya seperti dikutip Eka.
Karena tahu bersalah, Eka kemudian menjelaskan bahwa tiket seperti dipegang Sekretaris Daerah Papua Barat adalah keliru. "Tidak ada nomor 13, yang ada nomor 14, jadi saya bilang, 'Bapak silakan duduk di kursi berikut, toh masih ada sekitar empat kursi masih kosong," kata Eka.
Namun Ishak tak mau menerima. Ia tetap memaksa duduk di seat seperti tercantum di boarding pass. "Kami sudah minta maaf, tapi ya namanya manusia, ia emosi dan memukul saya di bagian wajah, bibir saya sobek dan berdarah," kata Eka.
Kejadian itu tak langsung berakhir. Setelah pesawat akan terbang dan menumpang bersiap memasang sabuk pengaman, tiba-tiba Ishak meminta turun dari pesawat. "Saya juga kaget, loh kenapa turun, padahal kan beliau sudah duduk di kursi lainnya," ucap Eka.
Insiden Wings Air tujuan Ambon, dengan nomor penerbangan ATR 72500 tersebut merupakan yang pertama dialami Eka. "Saya syok juga, tapi saya maklumi itu," ujarnya.