JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tidak akan tinggal diam menyikapi 'ngadatnya' jaringan layanan pesan singkat berbasis internet BlackBerry Messenger pada Rabu, (3/7/2013) siang hingga malam hari.

“Sudah berkali-kali kami tegur ke pihak BlackBerry, tetap saja seperti ini (selalu mengalami gangguan),” kata Kepala Pusat Informasi Kominfo Gatot S. Dewa Broto saat dihubungi Okezone, Kamis (4/7/2013). “Karena itu, pemerintah akan bersikap tegas pastinya, dan tidak akan melakukan pembiaran, dengan memberikan sanksi tegas terkait masalah ini,” jelasnya lagi.

Terlebih, akibat masalah ini bukan puluhan atau ratusan orang yang dirugikan, bahkan jutaan pengguna BlackBerry di Tanah Air yang merugi, karena sudah membayar mahal per paketnya.

Namun demikian, pemerintah akan meminta terlebih dahulu laporan resmi dari pihak BlackBerry seputar persoalan gangguan BBM yang sering dialami di Indonesia ini.

“Nanti, kita serahkan masalah ini ke BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) sebagai regulator yang akan memberikan laporan hasil penyelidikan, setelah itu hasilnya baru di laporkan ke kami (Kominfo). Baru kita tentukan sanksinya,“ tuturnya.

Sebelumnya, BlackBerry Indonesia melalui PR Manager BlackBerry Yolanda Nainggolan menjelaskan bahwa gangguan penggunaan BBM hanya dialami oleh pengguna di Tanah Air. Sedangkan negara lain tidak mengalami hal tersebut.

Perusahaan asal Kanada itu pun menyampaikan permintaan maaf kepada pengguna BBM di Tanah Air terkait gangguan BBM yang terjadi. “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi soal gangguan ini,” ungkap Yolanda.

“Gangguan BBM terjadi sejak siang tadi, tapi saya tidak tahu persis waktunya. Sejauh ini, gangguan BBM hanya terjadi di Indonesia, negara-negara lain tidak,” jelas Yolanda saat dihubungi Okezone, Rabu kemarin.

sumber: http://techno.okezone.com/read/2013/...-ke-blackberry