LordBlasTAvatar border
TS
LordBlasT
Kisah Pria Lansia Tolak BLSM Meski Tinggal di Kandang Kambing
alhamdulillah jadi HT pertama ane,thanks buat mimin,momod dan semua kaskuser,semoga bisa mengambil hikmah dari sifat kakek ini emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Matabelo

PONORORGO - Tidak semua warga miskin mau menerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). Di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, seorang warga miskin yang tinggal di bekas kandang kambing menolak bantuan tersebut.
Meski tak memiliki rumah dan hanya bekerja sebagai buruh tani, pria lanjut usia (lansia) bernama Misdi, warga Desa Sumberejo, Kecamatan Balong, Ponorogo, itu menolak BLSM dengan alasan masih bisa mencari nafkah sendiri.
Pria berusia 80 tahun itu tinggal di gubuk berukuran dua meter persegi yang tadinya digunakan sebagai kandang kambing. Kondisi gubuk sangat memprihatinkan karena tak ada dindingnya, melainkan hanya diberi pembatas bambu.

Dia mengaku sudah tinggal di tempat itu sejak 13 tahun lalu atau dua tahun setelah istrinya meninggal. Tempat itu dipilih karena dia ingin menyendiri setelah kematian istrinya.
Setiap hari, Misdi bekerja sebagai buruh tani. Dia menggarap lahan milik warga lain di desa itu. Uang hasil bekerja digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari hari.
Meski hidup serba kekurangan, namun Misdi tetap menolak BLSM dari pemerintah. Saat perangkat desa setempat mengabarkan ia akan mendapat BLSM, dengan tegas Misdi menolaknya. Ia menyarankan agar bantuan tersebut diberikan kepada warga miskin lain.

“Enggak usah saja. Saya tidak perlu. Saya pilih bekerja, saya tidak mau. Kalau diberikan orang lain, enggak apa-apa,” ungkapnya, Minggu (30/6/2013).
Dia menegaskan, BLSM hanya mengajarkan orang menjadi malas.
Sementara itu, prinsip keras Misdi tersebut membuat perangkat desa pasrah.

”Tidak mau, masih mau usaha sendiri. Dia mandiri, ia benar-benar mandiri. Biasanya bekerja jadi buruh tani. Kalau hujan kehujanan, kalau panas kepanasan.
Memang rumahnya tidak ada dindingnya,” ujar Sarno, seorang perangkat Desa Sumberejo. (Ahmad Subki/Sindo TV) (ton)

sumber

bandingkan dengan ini gan

Ada Penerima BLSM Pakai Perhiasan Emas

TEMPO.CO, Jember - Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang mulai dibagikan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, banyak yang salah sasaran, Selasa, 2 Juli 2013.

Di Lingkungan Krajan, Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, sedikitnya 15 orang miskin tidak terdaftar sebagai penerima BLSM. Mereka hanya bisa terdiam di rumah-rumah sederhana yang terletak sekitar 100 meter dari kantor kelurahan, tempat BLSM dibagikan.

"Ndak tahu kok bisa begini. Tetangga yang punya dua mobil itu malah dapat," ujar Sunar, Ketua RT 1 Lingkungan Krajan, seraya menunjuk rumah gedung di sebelah rumahnya.

Meskipun tergolong warga tidak mampu, Sunar dan ibu kandungnya, Ny.Kusiyan, 60 tahun, serta beberapa tetangganya tidak termasuk penerima BLSM. "Saya sudah tanyakan kepada lurah. Katanya semua data dari Jakarta. Ya sudah," katanya dengan mimik wajah kesal.

Pantauan Tempo, di beberapa kantor kelurahan banyak penerima BLSM mengenakan perhiasan emas dan baju bagus. "Lho, ini kan diberi sama pemerintah. Saya kan ndak minta," ujar Ny. Sumiyati, usai menerima uang di Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari.

Bersama seorang tetangganya yang juga berbaju bagus serta mengenakan kalung-cincin emas, mereka hanya melempar senyum saat disindir. "Emas sekarang harganya berapa ya, Bu," kata seorang anggota TNI yang menjaga pembagian BLSM, menyindir ibu itu.

Suroso, Lurah Antirogo, mengakui ratusan dari 1.172 Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang dibagikannya semalam banyak yang salah sasaran. Selain ditujukan kepada keluarga yang mampu, kata dia, ada juga yang nama dan alamat penerima tidak jelas karena sudah pindah atau meninggal dunia. "Untuk keluarga mampu tetap saya berikan karena saya tidak mau jadi konflik. Biar nanti data yang salah itu dibenarkan lagi,"kata dia.

Kepala Kantor Pos Jember, Wahyudi Aziz, mengatakan hari ini BLSM disalurkan kepada 13.232 penerima di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Patrang, Kaliwates dan Sumbersari. "Ini tahap pertama. Berikutnya menyusul kecamatan lain,"ujar Wahyudi.

Dia menambahkan, di Kabupaten Jember terdapat 192.951 Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang dipastikan bakal menerima BLSM. Setiap penerima BLSM, kata dia, akan menerima uang tunai sebesar Rp 150 ribu per bulan selama empat bulan berturut-turut. Namun, pada penyaluran tahap pertama ini, Kantor Pos Jember diminta untuk menyalurkan BLSM dua bulan sekaligus. "Jadi, langsung menerima Rp 300 ribu ," kata dia.

Dia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa dengan banyaknya data BLSM yang salah sasaran itu. "Kami hanya menerima data dan mendistribusikan," katanya.

terasa sangat tersentuh dan malu dgn sikap seperti ini. andai 30% aja orang Indonesia mempunyai sikap seperti ini,entah betapa makmurnya negeri ini emoticon-Mewek

tanggapan dari agan kaskuser :

Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Diubah oleh LordBlasT 03-07-2013 23:23
0
81.9K
1.5K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.