langsung aja gan, ane cerita kisah backpack ane. sebenernya ini cerita tahun lalu. ane juga sebenernya seneng banget nulis.
tapi cerita behind scene backpack ini gak pernah ane ceritain, dan gak pernah ane publish.
karena ane ngerasa ini backpack ko cct banget . tapi ane yakin... agan semua mesti harus dapet pelajaran dari kisah backpack ane.
tapi sori ane bikinnya gak pake bahasa kaskus yg pake ane dan agan
Spoiler for cus:
ini cerita saya dan ibu saya pada saat pertama kali melakukan backpacker menuju lombok, saya ditemani ibu saya. pergi berdua, dari bandung menuju lombok.
Spoiler for 1:
rincian dan estimasi waktu, biaya sudah diperhitungkan matang-matang. semua ada dalam buku catatan kecil yang selalu saya bawa.
Spoiler for 2:
lucunya, perjalanan ini sebut saja semi-backpacker. saya membawa carrier dan ibu saya membawa koper. barangkali kita memang berbeda, tapi sama-sama menyukai petualangan. ya, ini bukan petualangan pertama buat kami berdua. kami juga pernah mendaki gunung tangkuban perahu melalui jayagiri.
Spoiler for pic ane dan emak di jayagiri:
Spoiler for 3:
tapi pada saat mencapai surabaya, rute perjalanan berubah total, biaya juga estimasi waktu yang semua diluar rencana.
Spoiler for 4:
menyesal saya tidak bisa mengendalikan rasa panik dan stress. perjalanan dari surabaya menuju banyuwangi mendadak harus kami tempuh dalam waktu lebih dari 24 jam. dan tebak apa?
Spoiler for 5:
saat melintasi bali, kecelakaan beruntun antara truk dan fuso (yang sama-sama truk) menyebabkan kemacetan sepanjang perjalanan. kami terkurung dalam bus yang berjalan seperti siput.terjebak tanpa makanan, kami haus, kami lelah, kami lapar. sementara tak ada warung nasi, hanya pesawahan... pesawahan.. dan tegalan kosong.
Spoiler for ini sempet juga sih maen ke sawah:
Spoiler for 6:
di terminal kami menjumpai tukang nasi bungkus, dan membelinya. perutku sendiri tak merasakan efek kenyang dari nasi yang hanya -sedikit- tentu semua penumpang bis menyerbu tukang nasi bungkus itu. semua orang di dalam bis kelaparan.
Spoiler for 7:
semenjak aku turun dari stasiun surabaya hingga tiba di banyuwangi lalu menyebrang ke bali. aku tidak mandi. tapi siapa diantara kami dalam bis yang sempat mandi? aku jamin tidak ada.
menyebrang dari bali menuju lombok memang memakan waktu lebih lama daripada penyebrangan pertama. kapan yang kami gunakan terhitung kecil. dan bergoyang-goyang. -_-
Spoiler for 8:
waktu bergerak satu jam lebih cepat dalam kapal ini. kami memasuki zona WITA.
kami berdua singgah di rumah saudara. aku sebut bibi, tapi buat ibuku adik. hari pertama aku gunakan untuk mandi, dan tidur. mulailah esok harinya kami dan keluarga bibi melakukan jalan-jalan dengan motor.
hari kedua kami pergi ke pantai senggigi. dan dalam baju basah lalu mencumbui senja di malimbu. kepalaku mulai pening, dan masuk angin. lalu demam dan diare. ini adalah -sial, aku kena sakit-
hari ketiga dan keempat. adalah bed-rest. padahal ada banyak tempat yang ingin aku jelajahi. yang ingin aku kunjungi.
Spoiler for malimbu:
Spoiler for 9:
hari kelima, saat sedikit membaik. kami sekeluarga pergi ke narmada, rumah tuan guru, dan makan malam di undayana. tapi mukaku kembali pucat dan tanganku gemetar lemas.
hari keenam, kami melakukan perjalanan yang sedikit jauh. kami menikmati senja di pelabuhan ampenan, ada kota cina yang macam kota tua di jakarta. tapi di sini sedikit berbeda. seperti lebih sepi.
hari ketujuh, kuputuskan tidak pergi kemana-mana. aku sakit lagi. meringkuk dalam selimut tipis.
Spoiler for senja di ampenan:
Spoiler for senja di ampenan 2:
Spoiler for senja di ampenan 3:
Spoiler for narmada:
Spoiler for narmada:
Spoiler for narmada:
Spoiler for narmada:
Spoiler for 10:
hari kedelapan. menimbang semakin dekat waktu untuk pulang ke bandung. aku bersikeras untuk -mendadak sembuh- karena aku ingin mengunjungi gili trawangan. tapi aku membujuk bibiku untuk meminjamkan mobil. lalu aku dan keluarga pergi ke gili trawangan dengan mobil. aku masih sakit, kepalaku masih pening. tapi aku tak pernah menduga kalau biru laut di selat-selat lombok membawa fantasi... seperti utopia. ini semua sangat indah, terlalu indah. jika bukan karena wanita berbikini, warga lombok tak akan bersumpah menolak untuk mengunjungi tempat ini yang keduakalinya. ya, di sana banyak wanita tak berbusana.
hari kesembilan, kami berkemas dan tinggal di rumah nenek. atau aku tak tahu apa sebutannya, beliau adalah nenek.
Spoiler for gili:
Spoiler for gili2:
Spoiler for malimbu 2:
Spoiler for gili:
Spoiler for pulang:
sayang sekali 3 hari aku habiskan untuk sakit. jika aku diberi kesehatan lebih, barangkali aku seharusnya bisa menyentuh air di kaki gunung rinjani. menyapanya sesaat dan mengucapkan aku akan bertemu kembali. tapi itu tak bisa kulakukan. akhirnya kami memesan tiket pulang. masih dengan bis.
Spoiler for jalan pulang:
pada saat itu bali sudah lancar dan tanpa macet. dalam waktu sehari, kami menumpangi dua kapal feri. tapi... bis yang kami tumpangi mogok... jalan, dan mogok, terus seperti itu. aku sampai tak sudi menghitung berapa kali mobil ini berhenti. bahkan belum sampai setengah dari jawa timur kami lalui. kami diturunkan di sebuah rumah makan, dan bermalam di sana. di pelataran musola kecil, di emperan, dan tak ada satupun yang memilih tidur dalam bis. keesokan harinya. aku bersumpah, mobil ini hanya jalan di tempat! tapi aku sudah malas mengeluh.
lalu ibuku berdiri, tangannya mengepal tapi disembunyikan. aku tahu ia geram,ia medelik tiap gerak-gerik supir dan kenek yang bodoh dalam mengurusi mobilnya. ibuku seperti mandor. lalu supir dan kenek pergi ke belakang. ibuku terus membuntuti, dan supir kenek itu masuk ke wc umum. ibuku berhenti membuntuti dan kembali ke tempat aku duduk dan leyeh-leyeh di emperan.
ibuku dan beberapa orang lain berdiskusi. entah apa. lalu, penumpang sepakat meminta ganti mobil. penumpang itu, bersama ibuku.. mungkin mengancam akan membakar bis nya. lalu lama kemudian muncullah mobil bis pengganti. mobil itu cantik sekali. barangkali euro 4.
Spoiler for sekeluarga tertidur di dalam bis yang sudah euro :3:
2 hari bersama mobil mogok dan dan hanya butuh beberapa belas jam saja kami sampai di cirebon dengan selamat. lalu kami dijemput dengan mobil.
tambahan:
Spoiler for ini yang bikin meriang:
kalo berkunjung ke suatu tempat tanpa kuliner itu ga rame dong... dan makanan has lombok ini sukses banget bikin rame perut, bikin ricuh wc, dan bikin rusuh banget. pedes gan!
Spoiler for Sepenggal Percakapan dengan Ibu:
Quote:
ini barangkali kisah setahun yang lalu. aku tak pernah membuat tulisannya dengan benar. terlalu banyak waktu yang kami habiskan. sebagian habis di perjalanan. dan sebagian dihabiskan dengan sakit.
sekedar menceritakannya saja aku sudah lelah. ini perjalanan luar biasa bersama ibu saya.
kemarin aku meminta widi untuk pergi ke semeru bulan juni ini. tapi ia berkata "TIDAK! kau tak akan melakukan perjalanan tanpaku! aku harus ikut menapaki semeru!"
ibu kalian barangkali banyak melarang, dan hawatir pada kalian pada saat di alam luar. ini berbeda denganku. ibuku sangat ambisius dengan petualangan baru. hawatirku habis karenanya. aku yang sering melarangnya "jangan ikut pergi ke gunung, nanti cape! nanti sakit!"
tapi ibuku "mudah, kalau aku cape aku bisa menggelinding ke bawah"
"baiklah, kita tunggu waktunya saja!"
begitulah gan..
Spoiler for pesan dari kisah ane:
1. Jaga kondisi saat perjalanan gan!
sumpah yg itu omat banget lah! rugi banget kalo sakit pas perjalanan.