- Beranda
- Gosip Nyok!
Sejarah lahirnya peraturan Bosman (free transfer) dalam sepakbola
...
TS
kriting.dekil
Sejarah lahirnya peraturan Bosman (free transfer) dalam sepakbola
Jean-Marc Bosman bukanlah profil top sebagai pesepakbola. Tapi saat kita membicarakan bursa transfer, Bosman menjadi sosok yang revolusioner, dia membuat perubahan besar dalam tata cara jual-beli pemain sepakbola profesional.
Bosman telah memberikan dampak besar dalam dunia sepakbola modern. Pernah mendengar istilah Aturan Bosman? Kenapa ada free transfer? Semuanya bermula dari sebuah kasus pengadilan di Belgia pada tahun 90an.
Bosman telah memberikan dampak besar dalam dunia sepakbola modern. Pernah mendengar istilah Aturan Bosman? Kenapa ada free transfer? Semuanya bermula dari sebuah kasus pengadilan di Belgia pada tahun 90an.
Quote:
Kisah Cerita Bosman
Pada tahun 1990, kontrak Bosman di klub FC Liege berakhir dan dia sedang mencari klub baru. Klub yang akan dia tuju adalah Dunkerque, sebuah klub kecil di Prancis.
Pada masa itu belum ada aturan soal bebas transfer. Meskipun kontrak sudah berakhir, FC Liege tidak mau melepasnya. Gaji Bosman dipotong karena tidak lagi masuk tim utama, dan klub meminta biaya transfer jika dia masih ngotot ingin pindah.
RC Liege mematok harga 1.2 juta Belgia franc. US Dunkerque yang tadinya tertarik akhirnya mengurungkan niatnya untuk memboyong Bosman dengan alasan menolak membayar nilai transfer yang dibebankan oleh RC Liege.
Merasa tidak berada pada jalur yang adil, Bosman pun membawa kasus ini ke pengadilan. Dia menuntut hak sebagai warga Uni Eropa, untuk mendapatkan kebebasan mencari pekerjaan ke sesama negara anggota Uni Eropa. Kasus ini diproses di pengadilan dalam waktu yang tidak sebentar, butuh lima tahun hingga akhirnya dibawa ke Pengadilan Eropa pada 1995.
Singkat cerita, pengadilan akhirnya membuat dua keputusan penting:
Sebuah keputusan yang akhirnya memberi implikasi ke aturan yang lebih luas daripada sekedar menyelesaikan permasalahan yang dialami Bosman saat itu.
Siapa yang menyangka, sebuah 'kasus kecil' yang dialami Bosman ini akhirnya memberi efek penting untuk transfer pemain sepakbola Eropa. Bosman menjadi pahlawan bagi kebebasan, dan karena itulah aturan ini dikenal dengan istilah 'Bosman Ruling'.
Pada tahun 1990, kontrak Bosman di klub FC Liege berakhir dan dia sedang mencari klub baru. Klub yang akan dia tuju adalah Dunkerque, sebuah klub kecil di Prancis.
Pada masa itu belum ada aturan soal bebas transfer. Meskipun kontrak sudah berakhir, FC Liege tidak mau melepasnya. Gaji Bosman dipotong karena tidak lagi masuk tim utama, dan klub meminta biaya transfer jika dia masih ngotot ingin pindah.
RC Liege mematok harga 1.2 juta Belgia franc. US Dunkerque yang tadinya tertarik akhirnya mengurungkan niatnya untuk memboyong Bosman dengan alasan menolak membayar nilai transfer yang dibebankan oleh RC Liege.
Merasa tidak berada pada jalur yang adil, Bosman pun membawa kasus ini ke pengadilan. Dia menuntut hak sebagai warga Uni Eropa, untuk mendapatkan kebebasan mencari pekerjaan ke sesama negara anggota Uni Eropa. Kasus ini diproses di pengadilan dalam waktu yang tidak sebentar, butuh lima tahun hingga akhirnya dibawa ke Pengadilan Eropa pada 1995.
Singkat cerita, pengadilan akhirnya membuat dua keputusan penting:
- Menghapus batasan jumlah pemain asing di wilayah sesama negara Uni Eropa
- Memperbolehkan pemain di Uni Eropa untuk berpindah klub saat kontrak berakhir, tanpa harus ada biaya transfer (free transfer).
Sebuah keputusan yang akhirnya memberi implikasi ke aturan yang lebih luas daripada sekedar menyelesaikan permasalahan yang dialami Bosman saat itu.
Siapa yang menyangka, sebuah 'kasus kecil' yang dialami Bosman ini akhirnya memberi efek penting untuk transfer pemain sepakbola Eropa. Bosman menjadi pahlawan bagi kebebasan, dan karena itulah aturan ini dikenal dengan istilah 'Bosman Ruling'.
Quote:
Sebelum Aturan Bosman
Sebelum ada Bosman Ruling, seorang pemain hanya bisa pindah jika terjadi kesepakatan negosiasi antara kedua klub. Bedanya dengan sekarang, dulu tetap ada biaya transfer meskipun kontrak sang pemain sudah berakhir.
Selain itu, era sebelum Bosman Ruling juga membatasi jumlah pemain asing secara ketat. Setiap klub hanya diperbolehkan memiliki 3 pemain berkewarganegaraan asing. Bosman Ruling memberi lebih banyak kebebasan, dimana batasan pemain asing dihilangkan sepanjang sang pemain masih berada di wilayah negara Uni Eropa.
Sebelum ada Bosman Ruling, seorang pemain hanya bisa pindah jika terjadi kesepakatan negosiasi antara kedua klub. Bedanya dengan sekarang, dulu tetap ada biaya transfer meskipun kontrak sang pemain sudah berakhir.
Selain itu, era sebelum Bosman Ruling juga membatasi jumlah pemain asing secara ketat. Setiap klub hanya diperbolehkan memiliki 3 pemain berkewarganegaraan asing. Bosman Ruling memberi lebih banyak kebebasan, dimana batasan pemain asing dihilangkan sepanjang sang pemain masih berada di wilayah negara Uni Eropa.
Quote:
Pasca Aturan Bosman
Kehidupan sepakbola Eropa berubah cukup dramatis setelah Bosman Ruling dikeluarkan. Pemain jadi memiliki posisi tawar yang lebih tinggi, tidak lagi menjadi 'budak klub'. Pemain jadi bisa bebas pindah klub saat kontrak berakhir, dan klub 'dipaksa' untuk memberi kontrak jangka panjang jika tidak ingin kehilangan pemain terbaiknya secara cuma-cuma.
Namun aturan ini juga membuat klub kecil menjadi kesulitan. Karena kemampuan finansialnya, klub-klub kecil biasanya kesulitan memberi kontrak jangka panjang. Hal ini membuat mereka kesulitan menahan pemain-pemain berbakatnya. Banyak kasus terjadi, klub kecil harus rela kehilangan pemain secara gratis, atau terpaksa menjual murah sebelum kontrak habis. Semakin sedikit sisa kontrak, biasanya nilai jual makin rendah.
Pemain jadi memiliki power yang meningkat secara signifikan. Mereka jadi punya posisi strategis untuk meminta gaji tinggi, apalagi jika kontrak akan segera berakhir.
"Naikkan gaji saya, atau Anda akan kehilangan saya cuma-cuma".
Kehidupan sepakbola Eropa berubah cukup dramatis setelah Bosman Ruling dikeluarkan. Pemain jadi memiliki posisi tawar yang lebih tinggi, tidak lagi menjadi 'budak klub'. Pemain jadi bisa bebas pindah klub saat kontrak berakhir, dan klub 'dipaksa' untuk memberi kontrak jangka panjang jika tidak ingin kehilangan pemain terbaiknya secara cuma-cuma.
Namun aturan ini juga membuat klub kecil menjadi kesulitan. Karena kemampuan finansialnya, klub-klub kecil biasanya kesulitan memberi kontrak jangka panjang. Hal ini membuat mereka kesulitan menahan pemain-pemain berbakatnya. Banyak kasus terjadi, klub kecil harus rela kehilangan pemain secara gratis, atau terpaksa menjual murah sebelum kontrak habis. Semakin sedikit sisa kontrak, biasanya nilai jual makin rendah.
Pemain jadi memiliki power yang meningkat secara signifikan. Mereka jadi punya posisi strategis untuk meminta gaji tinggi, apalagi jika kontrak akan segera berakhir.
"Naikkan gaji saya, atau Anda akan kehilangan saya cuma-cuma".
Quote:
Dampak Nyata Aturan Bosman
Banyak sekali contoh kasus yang bisa menggambarkan bagaimana Bosman Ruling telah memberikan dampak besar bagi dunia transfer pemain. Kisah paling fenomenal adalah saat Arsenal kesulitan menahan bintang-bintangnya yang kontraknya mulai habis. The Gunners pernah 'terpaksa' menjual pemain penting macam Nasri, Fabregas, dan Van Persie sebelum kontraknya berakhir. Pemain-pemain tersebut akhirnya mendapatkan yang mereka inginkan sebagai profesional, bayaran yang lebih baik di klub baru.
Cerita Toure bersaudara juga bisa menjadi contoh yang saling melengkapi:
Yaya Toure, akhirnya sukses mendapatkan kenaikan gaji £11 juta setahun dari Manchester City, setelah mengancam ogah perpanjang kontrak jika gaji tidak dinaikkan (berita transfer dari The Sun).
Sementara Kolo Toure, dengan mudah menemukan klub baru setelah kontraknya habis di Manchester City. Liverpool bisa memakai jasanya tanpa harus membayar biaya transfer (berita transfer dari The Telegraph).
Keberadaan aturan Bosman telah memberi efek untung-rugi. Ada yang diuntungkan, dan ada yang dirugikan. Namun harus diingat bahwa semangat sesungguhnya dari aturan ini adalah memberi kebebasan bagi pemain untuk memilih pekerjaan yang terbaik baginya.
Banyak sekali contoh kasus yang bisa menggambarkan bagaimana Bosman Ruling telah memberikan dampak besar bagi dunia transfer pemain. Kisah paling fenomenal adalah saat Arsenal kesulitan menahan bintang-bintangnya yang kontraknya mulai habis. The Gunners pernah 'terpaksa' menjual pemain penting macam Nasri, Fabregas, dan Van Persie sebelum kontraknya berakhir. Pemain-pemain tersebut akhirnya mendapatkan yang mereka inginkan sebagai profesional, bayaran yang lebih baik di klub baru.
Cerita Toure bersaudara juga bisa menjadi contoh yang saling melengkapi:
Yaya Toure, akhirnya sukses mendapatkan kenaikan gaji £11 juta setahun dari Manchester City, setelah mengancam ogah perpanjang kontrak jika gaji tidak dinaikkan (berita transfer dari The Sun).
Sementara Kolo Toure, dengan mudah menemukan klub baru setelah kontraknya habis di Manchester City. Liverpool bisa memakai jasanya tanpa harus membayar biaya transfer (berita transfer dari The Telegraph).
Keberadaan aturan Bosman telah memberi efek untung-rugi. Ada yang diuntungkan, dan ada yang dirugikan. Namun harus diingat bahwa semangat sesungguhnya dari aturan ini adalah memberi kebebasan bagi pemain untuk memilih pekerjaan yang terbaik baginya.
Quote:
Lalu Apa Kabar Bosman?
Bagi pemain yang pernah diuntungkan aturan Bosman, sudah seharusnya menganggap Bosman sebagai 'pahlawan'.
Tapi apa yang terjadi dengan si Bosman sendiri? cerita tentang Bosman justru tidak terlalu baik.
Orang yang telah membuat para pesepakbola dunia menjadi miliarder ini tidak beruntung. Saat dia memenangkan kasusnya pada 1995, Bosman sudah tidak menjadi pesepakbola profesional. Dia tidak bisa ikut 'menikmati' hasil keputusan pengadilan.
Bosman memang mendapatkan uang ganti rugi atas kasusya. Tapi uang tersebut tidak membuatnya kaya. Bosman dikabarkan mengalami depresi dan menjadi seorang pecandu alkohol.
Bosman juga sempat membuat usaha T-shirt, dan berharap para pemain profesional yang pernah diuntungkan Bosman Ruling mau membantunya dengan cara membeli T-shirt. Namun tidak ada hasil, usaha ini akhirnya bangkrut. Dan pada April 2013, dia dipenjara setahun untuk kasus kekerasan terhadap kekasih dan anaknya.
Tragisnya Bosman.
Ada sebuah kutipan kalimat yang pada suatu hari pernah dikatakan Jean-Marc Bosman kepada Media:
"Saya bahagia untuk para pesepakbola yang mendapatkan banyak uang. Saya tidak iri. Saya telah merelakan karir saya agar pesepakbola Eropa tidak bekerja seperti budak."
"Saya hanya ingin diakui. Orang-orang tau ada Aturan Bosman, tapi mereka tidak tau orang yang telah memberikan segalanya demi aturan itu, sekarang menjadi seorang alkoholik."
Bagi pemain yang pernah diuntungkan aturan Bosman, sudah seharusnya menganggap Bosman sebagai 'pahlawan'.
Tapi apa yang terjadi dengan si Bosman sendiri? cerita tentang Bosman justru tidak terlalu baik.
Orang yang telah membuat para pesepakbola dunia menjadi miliarder ini tidak beruntung. Saat dia memenangkan kasusnya pada 1995, Bosman sudah tidak menjadi pesepakbola profesional. Dia tidak bisa ikut 'menikmati' hasil keputusan pengadilan.
Bosman memang mendapatkan uang ganti rugi atas kasusya. Tapi uang tersebut tidak membuatnya kaya. Bosman dikabarkan mengalami depresi dan menjadi seorang pecandu alkohol.
Bosman juga sempat membuat usaha T-shirt, dan berharap para pemain profesional yang pernah diuntungkan Bosman Ruling mau membantunya dengan cara membeli T-shirt. Namun tidak ada hasil, usaha ini akhirnya bangkrut. Dan pada April 2013, dia dipenjara setahun untuk kasus kekerasan terhadap kekasih dan anaknya.
Tragisnya Bosman.
Ada sebuah kutipan kalimat yang pada suatu hari pernah dikatakan Jean-Marc Bosman kepada Media:
"Saya bahagia untuk para pesepakbola yang mendapatkan banyak uang. Saya tidak iri. Saya telah merelakan karir saya agar pesepakbola Eropa tidak bekerja seperti budak."
"Saya hanya ingin diakui. Orang-orang tau ada Aturan Bosman, tapi mereka tidak tau orang yang telah memberikan segalanya demi aturan itu, sekarang menjadi seorang alkoholik."
Spoiler for sumber:
Spoiler for nb:
maaf klo
tolong di
jangan dilempar
klo bisa kirim aja
tolong di
jangan dilempar
klo bisa kirim aja
anasabila memberi reputasi
1
8.3K
Kutip
49
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Gosip Nyok!
35.2KThread•25.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya