http://www.tribunnews.com/2013/06/29...-ini-alasannya
Quote:
Kenapa Berita dari Makassar Didominasi Kekerasan? Ini Jawabannya
Sabtu, 29 Juni 2013 16:21 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengapa berita dari Sulawesi, khususnya Kota Makassar, didominasi berita kekerasan atau kerusuhan?
Usut punya usut, ternyata tayangan-tayangan yang tidak mendidik tersebut memang ada unsur kesengajaan.
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan Rusdin Tompo mengatakan, setidaknya ada dua penyebab berita-berita kerusuhan ditayangkan.
"Rekrutmen kontributor Makassar kebanyakan wartawan yang biasanya meliput kriminal. Jadi, karena pola kerja seperti itu, kemudian mainan jualan, tidak menarik kalau tidak rusuh," ujar Rusdin dalam Uji Publik Calon Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat di Gedung Wisma Kodel, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Sabtu (29/6/2013).
Faktor kedua, lanjutnya, kebijakan redaksi di mana berita-berita dari daerah kecil kemungkinan dimuat (tayang) jika tidak rusuh.
"Kebijakan redaksi teman-teman di Makassar, kalau berita tidak seperti itu (rusuh) tidak dimuat," katanya.
Akibat kedua faktor tadi, wartawan dan aktivis atau koordinator lapangan, kerap bekerja sama dalam menyetting aksi unjuk rasa.
Para pendemo pun paham, bahwa di atas pukul 16.00, mereka harus melakukan aksi bakar ban, karena setelahnya akan ada siaran langsung.
Menurut Rusin, ada tiga kota di Indonesia yang sering ditayangkan banyak memuat tayangan kekerasan atau kerusuhan, yakni Medan, Palembang, dan Makassar. (*)
Ternyata orang Makassar selama ini difitnah wartawan + pendemo.