Lou adalah seorang pesulap yang sudah sangat terkenal pada zamannya dan handal dalam berbagai jenis permainan sulapnya. Suatu hari Lou diundang lagi oleh sohibnya, seorang pengelola pasar malam, untuk menggelarkan acara sulap akbar.

Dalam perjalanannya Lou membawa 9 bola berlapis emas ciptaan barunya, yang berat tiap bolanya adalah 1 kg, hendak menyeberangi sungai yang dalam dan berbahaya serta hanya terhubung sebuah jembatan kayu yang cukup panjang dan hanya dapat menahan beban seberat 100 kg, sedangkan berat badan Lou bersama bekal-bekal lainnya sudah sekitar 98 kg lebih.

Tapi Lou tidak kehabisan akal berhasil melewati jembatan itu dengan aman dan tidak lama kemudian, Lou sudah terlihat sedang berjalan di dalam sebuah terowongan sepanjang jalur rel dan tidak seberapa jauh lagi akan keluar terowongan ia mendengar peluit dan suara raungan mesin kereta api sedang mendatanginya, tapi bukannya lari menjauhi kereta apinya Lou malah lari menuju kereta apinya.

Mengikuti tapak kuda, Lou mencapai sebuah penginapan di luar kota. Mungkin karena keadaan sudah larut malam dan di sekitar kurang aman, bukan hanya tidak mengizinkan Lou menginap saja, pemilik penginapan sambil menghardik Lou, “hey tuan, berikan sebuah pernyataan, bila jujur berlarilah anda secepatnya dari kejaran anjing yang akan saya lepaskan tapi jika bohong saya akan menembakmu.”

Mendengar jawaban Lou, pemilik penginapan segera menyediakan makanan buat Lou dan menyiapkan sebuah kamar istirahat untuknya. Malam yang melelahkan terlewati sudah. Sekilas berlalu sebelum ke kamar istirahatnya, jelas tampak si pemilik penginapan sedang bersedih hati dan berpikir berat. Bertanyalah Lou kepadanya,
“ada masalah apa tuan?”

Ternyata istri, tiga anak, dan dua karyawannya, sedang disekap oleh para penyamun di sebuah goa, dan meminta tebusan sejumlah harta yang tidak dapat disanggupi oleh pemilik penginapan. Namun pemilik penginapan diberi satu kali kesempatan membebaskan seluruh tawanan tanpa tebusan jika tawanan bersama pemilik penginapan berhasil lulus menebak warna topi yang akan mereka pakai nanti dalam sebuah permainan.

Cara bermainnya, mereka para tawanan dan pemilik penginapan akan ditutup matanya dan kemudian dipasangkan topinya, yangmana topi-topi itu hanya memiliki dua warna, biru dan merah. Setelah topinya terpakai dengan baik, penutup mata para pemain dibuka dan diminta setiap orang harus tepat menebak warna topi yang sedang dipakai olehnya sendiri. Setiap pemain boleh “pass” tapi hanya sekali saja kemudian diharuskan menjawabnya yang juga hanya sekali saja.

Hingga menjelang tengah malam, Lou memberikan beberapa saran dan petunjuk kepada pemilik penginapan, kemudian masuk ke kamarnya berisitirahat. Dan pagi-pagi sekali, Lou sudah memasuki kota diantar oleh dua pelayan penginapan yang sudah bebas dan karena tahu perjalanannya masih jauh serta harus melalui beberapa tempat lain yang sudah terkenal rawan dengan kejahatannya, termasuk harus menghindari beberapa pesaing beratnya yang pasti nekat akan menggagalkan acara akbar sulapnya dengan segala cara.

Maka agar tidak telat dan dapat dipersiapkan dahulu segala sesuatunya sebelum acaranya digelar nanti, Lou akhirnya memutuskan mengirimkan 9 bola berlapis emasnya melalui sebuah biro jasa pengantar, meskipun masih kurang yakin dengan prestasi kurir bironya.

9 bola emas dan beberapa peralatan sulap lainnya yang juga lumayan berharga telah Lou kemas rapi di dalam sebuah peti pengaman (masih tak terbongkar paksa pada zaman Lou berjaya) dan dikunci lagi dengan sebuah gembok khusus tambahan di luarnya. Masalahnya sang pengelola pasar malam yang akan menerima kirimannya tidak memiliki kunci serap gemboknya.

Kemudian Lou berpikir sejenak dan menulis sepucuk nota untuk dikirim bersamaan dengan paketnya. Isi pesannya cukup singkat:

SEND + MORE + GOLD = MONEY

Untuk meyakinkan pelanggannya, oleh biro, setiap paket kiriman akan disegel lagi dengan secarik kertas tempelan pengaman (hanya untuk sekali tempel saja) yang wajib ditanda tangani oleh pengirim sebagai bukti paketnya tidak akan dibuka oleh pihak kurir sampai ke tujuan.
Malam pagelaran acara akbar sulap yang telah dinanti-nantikan para penonton pun tiba, dan Lou sukses lancar menampilkan setiap sulapnya tanpa masalah berkat persiapan yang sangat apik, matang dan sempurna oleh pengelolanya.

Pada acara pembukaan, Lou mengajak penontonnya berpikir sejenak untuk menyelesaikan masalah persamaan matematika yang katanya sangat mudah dan sederhana, yakni membetuli kalimat berikut dengan hanya menambahkan sebuah garis saja.

dan jawabannya bukan ≠.

Saat sebelum acara penutupan, Lou menggelarkan sebuah asah-otak berhadiah. Menantang seluruh penonton yang hadir untuk menemukan sebuah dari 9 bola emasnya yang memiliki berat berbeda dengan hanya memakai sebuah neraca tanpa skala ukur dan tanpa anak timbangan yang telah disediakan oleh pengelola. Sebuah paket alat-alat sulap sederhana adalah hadiahnya bagi penonton yang berhasil memecahkan masalahnya dengan cara tersedikit penimbangan bola-bolanya.

BUBAR.