Maaf gan, agar tidak berpotensi , sebaiknya baca dan cermati Thread ini terlebih dahulu...!!

Mungkin topik ini lagi hangat diperbincangkan. Apalagi setelah accident jubir FPI di TVONE kemarin yg membahas tentang aksi sweeping oknum ormas yang mengatasnamakan agama.

Oke. Ane gak mau membahas tentang aksi oknum yg melakukan kekerasan, tapi tentang aksi sweeping tempat hiburan di bulan Ramadhan. Perlu diingat, sweeping yg ane maksud di sini bukan berarti kekerasan yg membabi buta, tapi lebih cenderung bersifat persuasif atau dg cara dialog.

Kemudian point bahasan ane di sini bukan warung2 pinggir jalan atau orang yg merokok di siang hari. Tapi tempat hiburan malam yg berpotensi mengundang maksiat (diskotik, tempat karaoke, lokalisasi, dsb).

Menurut agan2, perlu gak sih tempat2 kayak gitu disweeping di bulan Ramadhan jika tidak mau tutup. Kita tahu bahwa pemerintah juga menghimbau pengelola tempat hiburan malam agar bersedia tutup selama bulan Ramadhan. Namun ada beberapa tempat yg masih buka. Bahkan beberapa tempat hiburan malam justru mendapat ijin resmi dari oknum pejabat setempat. Sekali lagi ane tekankan, sweeping yg ane maksud bukanlah merusak dan memukuli orang2. Tapi lebih ke persuasif atau dialog.

Nah, kalo pendapat pribadi ane. Sweeping itu perlu, untuk mengurangi tindak maksiat di bulan Ramadhan. Buat agan yg muslim pasti tahu makna dan kesucian bulan Ramadhan. Menurut ane penutupan tempat hiburan malam di bulan Ramadhan bukan berarti membatasi orang mencari nafkah, tapi lebih cenderung sebagai wujud toleransi hidup di Indonesia. Seperti halnya di Bali, saat hari raya nyepi semua pihak juga menghormatinya dan tidak melakukan kegiatan di luar rumah.

Trus gimana kalo menurut agan... ??
Sekali lagi, sweeping yg ane maksud bukan kekerasan....!!!

Thanks udah mampir. . .