TRIBUNNEWS.COM --WAJAH Susilawati langsung pucat pasi ketika serombongan orang berbaju kaus dan syal biru mendatangi mobilnya yang berhenti di perempatan Cikapayang, Dago, Kamis (27/6/2013) siang. Serombongan orang berbaju yang bertuliskan Viking Persibitu semakin cepat bergegas menghampiri mobil sang ibu yang berjenis SUV berwarna hitam dan bernomor polisi B. Kecemasan yang tersirat dari Susilawati semakin kentara ketika mereka langsung mengetuk-ngetuk kaca jendela mobilnya.

Namun mimik muka Susi terlihat berubah karena rombongan orang yang mengetuk kaca pintu mobilnya itu bertutur kata dengan sopan dengan nada rendah sambil terus mengumbar senyum lebar dan menyodorkan sekuntum bunga kepada Susi. Meski sedikit ragu, Susi pun memberanikan diri membuka kaca pintu mobilnya.

"Siang, Ibu, kami ingin memberikan bunga ini kepada Ibu sebagai bentuk permohonan maaf kami karena beberapa waktu lalu sempat ada aksi sweeping mobil pelat B. Tapi itu bukan mewakili pendukung Persibatau bobotoh atau mewakili warga Kota Bandung. Itu dilakukan hanya oleh oknum bobotoh yang hanya sebagian kecil saja. Tapi saya yakinkan bahwa perjalanan Ibu hari ini dan seterusnya akan berjalan lancar dan aman di Kota Bandung karena tidak akan ada lagi aksi-aksi sweeping dan Kota Bandung ini kondusif serta aman bagi siapa saja, termasuk pendatang dari Jakarta. Sekali lagi selamat datang di Kota Bandung, silakan berlibur dan menikmati jalan-jalannya, ya, Bu," ujar orang yang mengetuk kaca pintu mobil Susi sambil memberikan sekuntum bunga kepada Susi.

Tanpa sedikit pun rasa ragu dan khawatir, Susi pun langsung menerima pemberian karangan bunga dengan wajah yang langsung terlihat semringah. Saat itu tak ada lagi rasa cemas dan khawatir dari mimik wajah Susi.
Kamis siang, serombongan anggota suporter Persib yang tergabung dalam Viking Kampus memang sengaja membagi-bagikan bunga kepada para pengendara mobil yang berpelat B. Pemberian bunga itu ditujukan sebagai simbol permohonan maaf bobotoh kepada pendatang dari Jakarta yang menggunakan mobil pelat B yang sempat mendapat perlakuan tidak nyaman saat datang ke Kota Bandung melalui pintu tol Pasteur, Sabtu (15/6/2013).

Aksi oknum bobotoh itu dilakukan secara spontan tanpa direncanakan akibat kekecewaan terhadap oknum The Jakmania (suporter Persija Jakarta) yang merusak bus Persib saat hendak menjalani laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno beberapa saat sebelum peristiwa tersebut.

Susi sendiri mengaku sangat tidakmenyangka akan mendapat bunga dari anggota Viking. Susi sebelumnya mengira mobilnya akan diperlakukan tidak menyenangkan oleh anggota Viking itu.

Namun setelah mendapatkan penjelasan dan karangan bunga itu dari anggota Viking Kampus, Susi memberikan apresiasi sangat tinggi kepada suporter Persib. "Nggak nyangka aja ternyata suporter Persib itu pada baik kayak gini," ujar Susi.
Susi mengaku bahwa pada awalnya dia merasa ragu berkunjung ke Bandung. Dari pemberitaan melalui media massa dan jejaring sosial yang didengarnya, dia mengaku mendapat informasi yang miring mengenai kondisi Kota Bandung untuk pengunjung dari Jakarta.
Namun karena ada suatu keperluan, Susi harus datang ke Kota Bandung.

"Tapi begitu saya datang ke sini dan melihat aksi para anggota Viking, saya jadi merasa tenang, ternyata berita-berita yang saya dengar sebelumnya itu nggak bener, nggak terjadi. Malah saya melihat aksi Viking ini bagus dan sangat simpatik," kata Susi.

Pengunjung asal Jakarta lainnya, Daniel, mengaku bahwa kondisi yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir tidak terlalu mengganggunya. Daniel memiliki persepsi bahwa tidak semua pengguna kendaraan pelat B adalah warga Jakarta atau anggota The Jak.

"Kalau saya sih menyikapinya dengan simpel saja. Pengguna pelat B kan belum tentu pendukung Persija, malahan mereka bisa saja berasal dari Depok atau Bekasi, yang notabene kan (masuk teritorial) Jawa Barat juga. Bahkan orang Bandung juga banyak punya mobil pelat B. Saya selalu positive thinking bahwa pendukung Persib juga pasti dewasalah menyikapi kasus itu dan nggak serta merta akan berbuntut panjang terus men-sweeping mobil pelat B," kata Daniel.

Daniel juga memuji aksi simpatik pembagian bunga oleh anggota Viking Kampus. Hal itu menunjukkan bahwa suproter Persib adalah suporter yang intelek dan dewasa dibanding suporter klub lainnya di Indonesia.
Aksi puluhan anggota Viking Kampus yang membagikan bunga ini semula dijadwalkan di Pasteur, tapi kemudian dialihkan ke kawasan Cikapayang. Di perempatan Cikapayang, mereka membagi-bagikan bunga kepada semua pengendara mobil yang menggunakan plat B.

Menurut Koordinator Viking Kampus, Agi Yuda, kegiatan tersebut memang merupakan bentuk permohonan maaf Viking Kampus atas perlakuan oknum bobotoh belum lama ini. "Kami turut menyesalkan kejadian tersebut. Entah kenapa dan siapa yang memulai tiba-tiba ada aksi sweeping itu," kata Agi.

Agi pun meyakinkan bahwa siapapun pendatang, termasuk orang Jakarta, akan merasa aman datang ke Kota Bandung. Selain para pendatang itu tidak memiliki hubungan dengan kasus The Jak dan bobotoh, Kota Bandung juga menjadi surga belanja bagi orang luar, terutama bagi pendatang dari Jakarta.

"Oleh karena itu saya mengimbau kepada bobotoh lain untuk bersikap lebih dewasa dalam menyikapi kasus ini. (Masalah) ini antara pendukung, The Jak dan bobotoh bukan dengan warga lainnya. Mari kita jaga kondusivitas dan kenyamanan Kota Bandung yang kita cintai. " ujarnya.

VIKING

Sporter bola yang cerdas