- Beranda
- Berita dan Politik
[Operasi CAESAR] modus operandi DOKTER menimbun pundi2 uang
...
TS
aSAPlover
[Operasi CAESAR] modus operandi DOKTER menimbun pundi2 uang
waduh judul di hot tread diubah o/ mimin
Quote:
Menteri Kesehatan Nafsiah pada rapat kerja Kesehatan nasional (Rakernas) 2013 mengimbau para dokter tidak mudah memberi rekomendasi operasi caesar untuk pasiennya.
Kondisi di lapangan, berkata lain. Diduga ada oknum dokter yang merekomendasikan operasi caesar untuk kepentingan tertentu.
Berdasar data yang dihimpun BPost, tingkat kelahiran melalui operasi caesar di Kalsel mencapai 30-40 persen, padahal angka standar yang dipatok Kemenkes di bawah 15-20 persen dari angka kelahiran.
Di provinsi, biaya melahirkan melalui operasi caesar pada kisaran Rp 13 juta sampai Rp 18 juta. Dari biaya itu, peruntukan terbesar untuk biaya jasa tindakan medis dokter. Kabarnya mencapai80 persen dari total biaya.
Bandingkan dengan persalinan normal. Di rumah sakit, biaya persalinan di kisaran Rp 2 juta sampai Rp 3 juta. Melalui jasa bidan bisa lebih murah lagi, hanya Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta.
Ada pengalaman yang tidak bisa dilupakan oleh seorang warga Banjarmasin, Saini. Dia mengatakan nyaris ‘tertipu’ oleh arahan dokter. Sang istri divonis harus operasi caesar demi kesehatannya dan sang bayi.
“Istri saya langsung down, syok begitu mendengar vonis itu. Kata dokter ada masalah terkait air ketuban. Untung saja saya punya saudara yang bekerja sebagai perawat. Dia langsung menanyakan kepada dokter itu,” kata Saini kepada koran ini, kemarin.
Apa hasilnya? “Kata saudara, sebenarnya istri saya bisa melahirkan secara normal. Akhirnya kami ngotot tidak melakukan operasi caesar, ternyata lancar saja dan sampai kini bayi saya sehat. Biayanya cuma Rp 2 juta,” ujarnya.
Pengalaman lain dirasa Yayat, warga Martapura, Banjar. Dia mengalami nasib serupa. Bahkan, karena bingung, langsungmengiyakan arahan dokter di salah satu rumah sakit di Banjarmasin.
“Katanya ‘merembes’ banyak air ketuban. Istri belum waktunya melahirkan. Saya nggak bisa mikir lagi, langsung saja dioperasi, habis Rp 18 juta,” katanya.
Lain lagi dengan Ani yang juga tinggal di Martapura. Dia mengabaikan arahan dan pesan agar melahirkan melalui operasi caesar. Ternyata, proses kelahiran anak keduanya berjalan lancar.
“Senang sekali bisa normal. Kalau melahirkan normal itu bisa merasakan pengorbanan seorang ibu. Saya tidak mau (operasi caesar) karena yakin kondisi saya siap untuk melahirkan secara normal. Buktinya, saya sehat dan bayi juga sehat,” katanya.
Menyikapi dugaan adanya ‘patgulipat’ di balik vonis operasi caesar, Direktur RS Suaka Insan Banjarmasin, AJ Djohan mengatakan tidak menutup kemungkinan, ada dokter yang terburu-buru memutuskan.
--maaf dipotong - click-lah sumber berita u/detail beritanya--
Sutarinda, dokter RSUD Ulin Banjarmasin yang juga dosen ilmu kebidanan dan penyakit kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) mengatakan, seorang dokter kandungan harus mampu memberi penjelasan tentang dampak bahaya operasi caesar.
“Tetapi kadang pasien juga yang ngotot ingin operasi caesar. Jika itu permintaan mereka, kami tidak sanggup lagi menahan meski sudah memberikan penjelasan secara medis.
Kondisi di lapangan, berkata lain. Diduga ada oknum dokter yang merekomendasikan operasi caesar untuk kepentingan tertentu.
Berdasar data yang dihimpun BPost, tingkat kelahiran melalui operasi caesar di Kalsel mencapai 30-40 persen, padahal angka standar yang dipatok Kemenkes di bawah 15-20 persen dari angka kelahiran.
Di provinsi, biaya melahirkan melalui operasi caesar pada kisaran Rp 13 juta sampai Rp 18 juta. Dari biaya itu, peruntukan terbesar untuk biaya jasa tindakan medis dokter. Kabarnya mencapai80 persen dari total biaya.
Bandingkan dengan persalinan normal. Di rumah sakit, biaya persalinan di kisaran Rp 2 juta sampai Rp 3 juta. Melalui jasa bidan bisa lebih murah lagi, hanya Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta.
Ada pengalaman yang tidak bisa dilupakan oleh seorang warga Banjarmasin, Saini. Dia mengatakan nyaris ‘tertipu’ oleh arahan dokter. Sang istri divonis harus operasi caesar demi kesehatannya dan sang bayi.
“Istri saya langsung down, syok begitu mendengar vonis itu. Kata dokter ada masalah terkait air ketuban. Untung saja saya punya saudara yang bekerja sebagai perawat. Dia langsung menanyakan kepada dokter itu,” kata Saini kepada koran ini, kemarin.
Apa hasilnya? “Kata saudara, sebenarnya istri saya bisa melahirkan secara normal. Akhirnya kami ngotot tidak melakukan operasi caesar, ternyata lancar saja dan sampai kini bayi saya sehat. Biayanya cuma Rp 2 juta,” ujarnya.
Pengalaman lain dirasa Yayat, warga Martapura, Banjar. Dia mengalami nasib serupa. Bahkan, karena bingung, langsungmengiyakan arahan dokter di salah satu rumah sakit di Banjarmasin.
“Katanya ‘merembes’ banyak air ketuban. Istri belum waktunya melahirkan. Saya nggak bisa mikir lagi, langsung saja dioperasi, habis Rp 18 juta,” katanya.
Lain lagi dengan Ani yang juga tinggal di Martapura. Dia mengabaikan arahan dan pesan agar melahirkan melalui operasi caesar. Ternyata, proses kelahiran anak keduanya berjalan lancar.
“Senang sekali bisa normal. Kalau melahirkan normal itu bisa merasakan pengorbanan seorang ibu. Saya tidak mau (operasi caesar) karena yakin kondisi saya siap untuk melahirkan secara normal. Buktinya, saya sehat dan bayi juga sehat,” katanya.
Menyikapi dugaan adanya ‘patgulipat’ di balik vonis operasi caesar, Direktur RS Suaka Insan Banjarmasin, AJ Djohan mengatakan tidak menutup kemungkinan, ada dokter yang terburu-buru memutuskan.
--maaf dipotong - click-lah sumber berita u/detail beritanya--
Sutarinda, dokter RSUD Ulin Banjarmasin yang juga dosen ilmu kebidanan dan penyakit kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) mengatakan, seorang dokter kandungan harus mampu memberi penjelasan tentang dampak bahaya operasi caesar.
“Tetapi kadang pasien juga yang ngotot ingin operasi caesar. Jika itu permintaan mereka, kami tidak sanggup lagi menahan meski sudah memberikan penjelasan secara medis.
syok: ini link beritanya
begitulah 'oknum' dokter memanfaatkan ketidakfahaman pasiennya...
Solusi > cobalah agan tanya "second opinion" dari dokter lain bila ragu
btw, pernah gak agan waktu berobat bertanya:
"Ibu/Pak Dokter lulusan mana ya, IPK nya berapa?"
===========================
Klik link ini u/ Baca Tanggapan Seorang Dokter thdp Modus Operandi ini
============================
Quote:
Original Posted By JavaAmazing►
ada komisi buat bidan yang bisa kirim pasien caesar,kebetulan tante bini ane bidan
ada komisi buat bidan yang bisa kirim pasien caesar,kebetulan tante bini ane bidan
naaaah ini dia contoh kasus perlunya kita cari second opinion pada dokter yg laen pada saat kita ragu dg diagnosa dokter pertama
Quote:
Original Posted By wiki5000►istri ane juga hamper ketepu dokter kandungan (SPOG = specialis organ gandungan...)...di suruh sesar....ganti dokter lahir normal...
Contoh 1 > Pengalaman yg BURUK dg dokter
Quote:
Original Posted By marka.makna►Awak punya keponakan 3 orang, 2 yang pertama lewat cesar.
Yang pertama, itu yang paling parah, dak kuat sekali tekanan dokter supaya kita keluarga mau lewat operasi cesar. Padahal keluarga awak sangat ingin prosesnya normal ( ya iyalah, yang namanya kelahiran itu kan proses alamiah, sudah berlangsung ribuan tahun sejak manusia ada dibumi). Pertama disuntik semacam obat perangsang kelahiran supaya cepat keluar, Alhasil kakak awak kesakitan. Kemudian tanpa persetujuan keluarga, dokter merobek selaput air ketuban ( nah air ketuban habis, bayi bisa tewas di perut dong). Nah disitu dokter langsung menekan ibu awak supaya dilakukan cesar. Dengan wajah merah padam memendam marah, ibu setuju. Akhirnya cesar.
Yang kedua (kakak awak yang satu lagi). Kehamilan bulan ketujuh pas periksa, dibilang ada kadar zat apalah (lupa awak -_-) yang dianggap kurang. Dibilang angkanya 8, sementara kalau normal 11. Dan dokter menyuruh harus cesar prematur BESOK! (bayangkan bulan 7 sudah harus cesar). Karena tidak mau ditipu lagi seperti pengalaman pertama, kakak awak kroscek ke RS lain, dan, voila hasilnya NORMAL, angkanya 11 !
Nah pada saat hari H kelahiran, kakak awak kembali ditakut takutin, sudah bukaan 3 -4 , dokter bilang harus cesar, karena kakak awak pernah operasi lasik, jadi ngeden itu bisa mengganggu otot mata katanya. Akhirnya kita harus pasrah lagi. Cesar.
Yang ketiga ( ini kakak awak yang awak cerita yg pertama tadi) kita mulai selektif cari dokter. Minta dair jauh jauh jari supaya tidak cesar. Kontrol ketat supaya punya argumen bahwa cesar tidak perlu. Alhamdulillah yang ketiga ini normal.
Awak cuma menyayangkan bagaimana dokter2 membuat keputusan2 dan tindakan2 yang benar benar membuat kami heran sekaligus ditekan. Lihat saja segitu gampangnya main sobek selaput ketuban dan menyuruh besok cesar padalah masih bulan ke tujuh, yang padahal kalau dicek sama dokter lain hasilnya bisa beda secara signifikan.
Semoga ada dokter di sini yang bisa kasih awak tanggapan atas kasus di atas. Terimakasih
Yang pertama, itu yang paling parah, dak kuat sekali tekanan dokter supaya kita keluarga mau lewat operasi cesar. Padahal keluarga awak sangat ingin prosesnya normal ( ya iyalah, yang namanya kelahiran itu kan proses alamiah, sudah berlangsung ribuan tahun sejak manusia ada dibumi). Pertama disuntik semacam obat perangsang kelahiran supaya cepat keluar, Alhasil kakak awak kesakitan. Kemudian tanpa persetujuan keluarga, dokter merobek selaput air ketuban ( nah air ketuban habis, bayi bisa tewas di perut dong). Nah disitu dokter langsung menekan ibu awak supaya dilakukan cesar. Dengan wajah merah padam memendam marah, ibu setuju. Akhirnya cesar.
Yang kedua (kakak awak yang satu lagi). Kehamilan bulan ketujuh pas periksa, dibilang ada kadar zat apalah (lupa awak -_-) yang dianggap kurang. Dibilang angkanya 8, sementara kalau normal 11. Dan dokter menyuruh harus cesar prematur BESOK! (bayangkan bulan 7 sudah harus cesar). Karena tidak mau ditipu lagi seperti pengalaman pertama, kakak awak kroscek ke RS lain, dan, voila hasilnya NORMAL, angkanya 11 !
Nah pada saat hari H kelahiran, kakak awak kembali ditakut takutin, sudah bukaan 3 -4 , dokter bilang harus cesar, karena kakak awak pernah operasi lasik, jadi ngeden itu bisa mengganggu otot mata katanya. Akhirnya kita harus pasrah lagi. Cesar.
Yang ketiga ( ini kakak awak yang awak cerita yg pertama tadi) kita mulai selektif cari dokter. Minta dair jauh jauh jari supaya tidak cesar. Kontrol ketat supaya punya argumen bahwa cesar tidak perlu. Alhamdulillah yang ketiga ini normal.
Awak cuma menyayangkan bagaimana dokter2 membuat keputusan2 dan tindakan2 yang benar benar membuat kami heran sekaligus ditekan. Lihat saja segitu gampangnya main sobek selaput ketuban dan menyuruh besok cesar padalah masih bulan ke tujuh, yang padahal kalau dicek sama dokter lain hasilnya bisa beda secara signifikan.
Semoga ada dokter di sini yang bisa kasih awak tanggapan atas kasus di atas. Terimakasih
Contoh 2 > Pengalaman yg BURUK dg dokter
Quote:
Original Posted By v4lhalla►dulu gw pernah share juga nih...
waktu istri lg hamil anak pertama, kita sempet kontrol rutin sama dokter yg lumayan punya nama di kota B****I. Dokternya dah lumayan tua, nyaman diajak sharing en nanya2 (maklum anak pertama gan); Nah ni dokter sebenernya praktek jg di RSIA terkenal gitu deh; cuman ni dokter bilang suruh dateng ke RS J****A aja yg waktu itu baru buka; alesannya biar lebih nyaman aja. (Belakangan baru tau ni dokter owner di RS itu);
Nahh... selama awal kehamilan sampe bulan ke tujuh enak2 aja tuh gan... kita juga dah pede mau lahiran di RS tersebut en sama dokter itu.
Tau2 pas terakhir kita check up kontrol kehamilan, ni dokter mendadak diagnosanya kita harus malem itu juga masuk en di caesar ! Bayangin gimana shocknya kita; wong selama ini baek2 aja tau2 disuruh caesar dalam waktu mendadak gitu; apalagi usia kehamilan baru 7 bulan !
Istri gw lgs nangis2; disuruh cek detak jantung bayi dengan mesin; pas check dengan salah satu suster; ehh buset itu perut istri gw dipencet2 ga pake hati.. hasil tesnya menurut si dokter makin menguatkan keputusan dia buat caesar;
Untung gw masih bisa lumayan berpikir jernih; gw telpon orang tua... trus saudara yg kebetulan seorang bidan. Sodara gw saranin cari dokter lain dulu; jangan lgs mutusin.
Mana tu dokter waktu ngomong sama suster yg nemenin check up di ruangan dia ngomongnya ga jelas; kek pake kode2an gitu sama susternya.
Mungkin dia mulai ngerasa kalo gw ma bini gw ga kena "dikerjain"
ya udah.. besokannya gw lgs cari dokter laen di RS lain; sengaja gw ga cerita diagnosa dokter brengsek sebelumnya. ternyata NORMAL NORMAL aja tuh; sialan bener tuh dokter brengsek ! jahat bener hatinya; anak gw belum 7 bulan udah mau dicaesar ! apa kurang jahat; demi duit aja ampe sgitunya...
akhirnya anak gw lahir normal, ga ada masalah apa2. Puji Tuhan gan...
penting banget cari pendapat dokter lain kalo agan2 agak ragu...
waktu istri lg hamil anak pertama, kita sempet kontrol rutin sama dokter yg lumayan punya nama di kota B****I. Dokternya dah lumayan tua, nyaman diajak sharing en nanya2 (maklum anak pertama gan); Nah ni dokter sebenernya praktek jg di RSIA terkenal gitu deh; cuman ni dokter bilang suruh dateng ke RS J****A aja yg waktu itu baru buka; alesannya biar lebih nyaman aja. (Belakangan baru tau ni dokter owner di RS itu);
Nahh... selama awal kehamilan sampe bulan ke tujuh enak2 aja tuh gan... kita juga dah pede mau lahiran di RS tersebut en sama dokter itu.
Tau2 pas terakhir kita check up kontrol kehamilan, ni dokter mendadak diagnosanya kita harus malem itu juga masuk en di caesar ! Bayangin gimana shocknya kita; wong selama ini baek2 aja tau2 disuruh caesar dalam waktu mendadak gitu; apalagi usia kehamilan baru 7 bulan !
Istri gw lgs nangis2; disuruh cek detak jantung bayi dengan mesin; pas check dengan salah satu suster; ehh buset itu perut istri gw dipencet2 ga pake hati.. hasil tesnya menurut si dokter makin menguatkan keputusan dia buat caesar;
Untung gw masih bisa lumayan berpikir jernih; gw telpon orang tua... trus saudara yg kebetulan seorang bidan. Sodara gw saranin cari dokter lain dulu; jangan lgs mutusin.
Mana tu dokter waktu ngomong sama suster yg nemenin check up di ruangan dia ngomongnya ga jelas; kek pake kode2an gitu sama susternya.
Mungkin dia mulai ngerasa kalo gw ma bini gw ga kena "dikerjain"
ya udah.. besokannya gw lgs cari dokter laen di RS lain; sengaja gw ga cerita diagnosa dokter brengsek sebelumnya. ternyata NORMAL NORMAL aja tuh; sialan bener tuh dokter brengsek ! jahat bener hatinya; anak gw belum 7 bulan udah mau dicaesar ! apa kurang jahat; demi duit aja ampe sgitunya...
akhirnya anak gw lahir normal, ga ada masalah apa2. Puji Tuhan gan...
penting banget cari pendapat dokter lain kalo agan2 agak ragu...
Contoh Kasus 3 > Pengalaman yg BURUK dg dokter
Quote:
Original Posted By Pulpenantik►Pengalaman gue waktu istri melahirkan anak ke-2:
Setiap kontrol di suatu RS, si dokter x selalu menyarankan untuk ceasar saya tetap mengatakan untuk lahir normal.
Dari dulu saya mau anak lahir normal walaupun ada asuransi untuk mengcover lahir ceasar.
Karena saya kesal lihat tu dokter, waktu kontrol bulan ke-7 saya pindah RS, dan dokter yang menangani tidak ada meneyarankan untuk ceasar.
Pas hari H, untuk melhirkan saya dan istri mau melahirkan normal. Dokternya melakukan apa yang kami mau.
Teringat perkataan dokter yang pernah menagani istri gue waktu mau melahirkan anak pertama:
Kalau bisa normal kenapa harus ceasar. Toh TUHAN juga maunya sebenarnya kita melahirkan normal.
Tujuan ceasar itu dibuat dulunya adalah agar bisa menyelamatkan nyawa sang ibu dan bayi terhadap kondisi tertentu yang tidak bisa ditangani dengan kelhiran normal.
Sekarang jadi terbalik:
-faktor dokter; ada banayak kasus yang saya dengar mereka selalu diarahkan untuk ceasar
-faktor gengsi bagi ibu-ibu; kalau melahirkan ceasar katanya keren
-faktor ibu-ibu tidak mau merasakan sakit waktu melahirkan normal, padahal masa pemulihan melahirkan ceasar lebih lama dibandingkan normal.
Dan menurut study kedokteran bahwa anak yang dilahirkan ceasar, lebih rentan mengalami alergi dibandingkan anak yang dilahirkan normal.
Setiap kontrol di suatu RS, si dokter x selalu menyarankan untuk ceasar saya tetap mengatakan untuk lahir normal.
Dari dulu saya mau anak lahir normal walaupun ada asuransi untuk mengcover lahir ceasar.
Karena saya kesal lihat tu dokter, waktu kontrol bulan ke-7 saya pindah RS, dan dokter yang menangani tidak ada meneyarankan untuk ceasar.
Pas hari H, untuk melhirkan saya dan istri mau melahirkan normal. Dokternya melakukan apa yang kami mau.
Teringat perkataan dokter yang pernah menagani istri gue waktu mau melahirkan anak pertama:
Kalau bisa normal kenapa harus ceasar. Toh TUHAN juga maunya sebenarnya kita melahirkan normal.
Tujuan ceasar itu dibuat dulunya adalah agar bisa menyelamatkan nyawa sang ibu dan bayi terhadap kondisi tertentu yang tidak bisa ditangani dengan kelhiran normal.
Sekarang jadi terbalik:
-faktor dokter; ada banayak kasus yang saya dengar mereka selalu diarahkan untuk ceasar
-faktor gengsi bagi ibu-ibu; kalau melahirkan ceasar katanya keren
-faktor ibu-ibu tidak mau merasakan sakit waktu melahirkan normal, padahal masa pemulihan melahirkan ceasar lebih lama dibandingkan normal.
Dan menurut study kedokteran bahwa anak yang dilahirkan ceasar, lebih rentan mengalami alergi dibandingkan anak yang dilahirkan normal.
Contoh 4 > Pengalaman yg BURUK dg dokter
Quote:
Original Posted By eliska1804►
....padahal saat kontrol rutin tiap bulan normal tensinya...ane tanya deh...siapa dokter yg bakal ngurus bini..ternyata dokter g*****ng...ane tanya sodara,ternyata tuh dokter emang biasa sesar pasiennya,tanpa pikir panjang...pas ane mau tanda tangan,ane kepikiran ganti dokter...eh dokter yg baru malah bilang..."santai aja dulu,silakan tidur,baru jg bukaan pertama,ga usah strees..." akhirnya ...anak ane lahir jam 1 siang..dengan cara normal...
....padahal saat kontrol rutin tiap bulan normal tensinya...ane tanya deh...siapa dokter yg bakal ngurus bini..ternyata dokter g*****ng...ane tanya sodara,ternyata tuh dokter emang biasa sesar pasiennya,tanpa pikir panjang...pas ane mau tanda tangan,ane kepikiran ganti dokter...eh dokter yg baru malah bilang..."santai aja dulu,silakan tidur,baru jg bukaan pertama,ga usah strees..." akhirnya ...anak ane lahir jam 1 siang..dengan cara normal...
====================
Sebagai penyeimbang, ternyata ada juga yg "oknum" dokter yg baik spt dibawah
Contoh 1 > Pengalaman yg Baik dg dokter
Quote:
Original Posted By hdsuryadi►alhamdulillah bini ane melahirkan kedua anak ane secara normal meskipun melewati perjuangan yg ga gampang....
anak ane yg pertama terpaksa dibantu dengan vacuum krn tenaga bini ane udah abis untuk ngeden, alhamdulillah si dokter ga mata duitan walopun nyokap ane selalu maksa si dokter utk cesar ke bini ane...tp si pak dokter dengan wibawanya bilang bahwa proses kelahiran anak ane masih bisa tanpa cesar krn kalo cesar pertimbangan recovernya akan lama dan bilang ga usah khawatir kalo proses vacuum ga akan menganggu bentuk kepala anak ane....bgitu doi ambil tu alat vakum....sdottttt....anak ane yg cantik pun lahir
setaun kemudian bini ane ngelahirin lagi....kali ini mulut rahim bini ane ktutup (waktu itu ane dikasi liat sendiri jalan lahirnya bini ane yg ketutup) sehingga mempersulit proses kelahiran sedangkan bini ane udah jejengkingan kesakitan krn jagoan ane bawanya mau keluar mlulu dari perutnye....emang tu doket canggih gan...doi suntik m3ki bini ane dan bilang tunggu 30 menit pak, kita liat jalan lahirnya kebuka apa ngga & usahakan istri bapak jgn ngeden....wah disitu ane nyemangatin bini ane tu gan utk bisa kuat menahan sakitnya dan jangan ngeden sebelum waktunya.....selang 30 menit, si dokter balik lg dan voila.....jagoan ane lahir normal
trs terkait dokter agen obat, alhamdulillah kedua dokter yg nanganin bini ane ga ada yg mata duitan...sebelum doi ngasi obat/ vitamin buat bini ane pas hamil, mereka selalu nanya klu bini ane ada konsumsi vitamin ama obat apa aja dirumah....begitu ane sebut klu bini ane konsumsi susu ibu hamil ama vitamin ibu hamil yg murah mereka ga ngasi resep lagi ke bini ane krn mnurut mereka vitamin2 itu udah cukup jd bini ane ga perlu diresepin lg...
biasanya dokter2 yg sabar, ga mata duitan dan ga gampang vonis cesar tu antrian pasiennnya bejibun...
anak ane yg pertama terpaksa dibantu dengan vacuum krn tenaga bini ane udah abis untuk ngeden, alhamdulillah si dokter ga mata duitan walopun nyokap ane selalu maksa si dokter utk cesar ke bini ane...tp si pak dokter dengan wibawanya bilang bahwa proses kelahiran anak ane masih bisa tanpa cesar krn kalo cesar pertimbangan recovernya akan lama dan bilang ga usah khawatir kalo proses vacuum ga akan menganggu bentuk kepala anak ane....bgitu doi ambil tu alat vakum....sdottttt....anak ane yg cantik pun lahir
setaun kemudian bini ane ngelahirin lagi....kali ini mulut rahim bini ane ktutup (waktu itu ane dikasi liat sendiri jalan lahirnya bini ane yg ketutup) sehingga mempersulit proses kelahiran sedangkan bini ane udah jejengkingan kesakitan krn jagoan ane bawanya mau keluar mlulu dari perutnye....emang tu doket canggih gan...doi suntik m3ki bini ane dan bilang tunggu 30 menit pak, kita liat jalan lahirnya kebuka apa ngga & usahakan istri bapak jgn ngeden....wah disitu ane nyemangatin bini ane tu gan utk bisa kuat menahan sakitnya dan jangan ngeden sebelum waktunya.....selang 30 menit, si dokter balik lg dan voila.....jagoan ane lahir normal
trs terkait dokter agen obat, alhamdulillah kedua dokter yg nanganin bini ane ga ada yg mata duitan...sebelum doi ngasi obat/ vitamin buat bini ane pas hamil, mereka selalu nanya klu bini ane ada konsumsi vitamin ama obat apa aja dirumah....begitu ane sebut klu bini ane konsumsi susu ibu hamil ama vitamin ibu hamil yg murah mereka ga ngasi resep lagi ke bini ane krn mnurut mereka vitamin2 itu udah cukup jd bini ane ga perlu diresepin lg...
biasanya dokter2 yg sabar, ga mata duitan dan ga gampang vonis cesar tu antrian pasiennnya bejibun...
Contoh 2 > Pengalaman yg Baik dg dokter
Quote:
Original Posted By TheLostSoul►
Aku sendiri 2x melahirkan secara normal di bidan, itu pun setelah amat sangat yakin periksa secara teratur di dokter dengan usg bahwa kandungan aku nggak ada masalah dgn normal. Selama hamil sempet ganti2 dokter sampai 5x dan TIDAK satu pun yang menganjurkan aku melahirkan caesar untuk kedua kehamilan aku, bahkan dokter yang periksa pas minggu2 terakhir kehamilan menyambut baik rencana aku mau melahirkan normal di klinik bidan deket rumah (biar lebih nyaman dan private), sama sekali nggak keberatan aku tidak melahirkan di rumah sakit tempat dokterku praktek. Tapi aku buat janjian dengan dokter itu, kalau kondisi melahirkan aku sulit dan gak bisa ditangani bidan, aku minta dokter itu yg menangani aku. Dokterku setuju. Kenapa aku janjian?
Sebelum melahirkan, bidan aku menerangkan 10 kondisi pasien yang kelahirannya tidak boleh ditangani bidan tapi harus dirujuk ke dokter. Kesepuluh kondisi itu adalah kondisi yang rawan buat ibu2 melahirkan normal. Bidan aku menanyakan apakah aku punya dokter yg bisa dijadikan rujukan untuk kondisi gawat? Kalau tidak ada, bidanku udah ada dokter yg jadi rujukan. Aku bilang ada. Bagus kata bidanku. Beliau sama sekali tidak memaksa aku dirujuk ke dokter rekanan bidanku sama sekali.
Jadi kalau aku pikir, masih banyak dokter dan bidan di luar sana yang tidak mata duitan tapi menomorsatukan keselamatan dan kesehatan pasien. Tapi kita tidak bisa tutup mata bahwa banyak juga banyak dokter yang lebih suka pasiennya operasi caesar dgn berbagai alasan. Makanya kita sekarang harus banyak cari tahu tentang kesehatan, apalagi buat calon orang tua harus perbanyak ilmu tentang kehamilan dan melahirkan, jadi kita tidak serta merta telan mentah2 apa yang dokter bilang atau orang2 lain bilang. Dan kalau pas hamil divonis macam2, carilah 2nd bahkan 3rd opinion dari dokter lain. Dan kalau pun normal ga ada masalah terus nggak ada salahnya utk cari 2nd opinion, karena dokter juga manusia, bisa aja ada yg luput perhatiannya. Be a smart patient.
Aku sendiri 2x melahirkan secara normal di bidan, itu pun setelah amat sangat yakin periksa secara teratur di dokter dengan usg bahwa kandungan aku nggak ada masalah dgn normal. Selama hamil sempet ganti2 dokter sampai 5x dan TIDAK satu pun yang menganjurkan aku melahirkan caesar untuk kedua kehamilan aku, bahkan dokter yang periksa pas minggu2 terakhir kehamilan menyambut baik rencana aku mau melahirkan normal di klinik bidan deket rumah (biar lebih nyaman dan private), sama sekali nggak keberatan aku tidak melahirkan di rumah sakit tempat dokterku praktek. Tapi aku buat janjian dengan dokter itu, kalau kondisi melahirkan aku sulit dan gak bisa ditangani bidan, aku minta dokter itu yg menangani aku. Dokterku setuju. Kenapa aku janjian?
Sebelum melahirkan, bidan aku menerangkan 10 kondisi pasien yang kelahirannya tidak boleh ditangani bidan tapi harus dirujuk ke dokter. Kesepuluh kondisi itu adalah kondisi yang rawan buat ibu2 melahirkan normal. Bidan aku menanyakan apakah aku punya dokter yg bisa dijadikan rujukan untuk kondisi gawat? Kalau tidak ada, bidanku udah ada dokter yg jadi rujukan. Aku bilang ada. Bagus kata bidanku. Beliau sama sekali tidak memaksa aku dirujuk ke dokter rekanan bidanku sama sekali.
Jadi kalau aku pikir, masih banyak dokter dan bidan di luar sana yang tidak mata duitan tapi menomorsatukan keselamatan dan kesehatan pasien. Tapi kita tidak bisa tutup mata bahwa banyak juga banyak dokter yang lebih suka pasiennya operasi caesar dgn berbagai alasan. Makanya kita sekarang harus banyak cari tahu tentang kesehatan, apalagi buat calon orang tua harus perbanyak ilmu tentang kehamilan dan melahirkan, jadi kita tidak serta merta telan mentah2 apa yang dokter bilang atau orang2 lain bilang. Dan kalau pas hamil divonis macam2, carilah 2nd bahkan 3rd opinion dari dokter lain. Dan kalau pun normal ga ada masalah terus nggak ada salahnya utk cari 2nd opinion, karena dokter juga manusia, bisa aja ada yg luput perhatiannya. Be a smart patient.
==========
Contoh kasus >Trick untuk mendapatkan "biaya murah" bilamana tetap harus operasi CAesar
Quote:
Original Posted By H2SO4pekat►Ane punya pengalaman 2x cesar plus sbg tips buat agan semua
Cesar pertama tahun 2009 cuma 5.5jt diagnosa PEB tensi 170/100.
Cesar kedua tahun 2010 cuma 6jt krn jarak lahir berdekatan
Tau ga kenapa murah?? Krn pake rujukan bidan gan. Dan yg ke2 full service di RS 4hari ga ada biaya tambahan
Kalo yg pertama cuma 1 malam di RS perawatan selanjutnya 3hari di bidan, tapi katanya sekarang udah full di RS
Terlepas tu bidan dpt komisi atau ga, buat ane ga masalah, uang segitu udah cukup murah buat lahiran cesar, walau perawatan kelas 3 ya.
Tp klo ada hal yg ga normal n butuh perawatan ekstra ada biaya tambahan.
Coba cari bidan yg udah punya kerjasama sama RS sekitar. Rata2 bisa begitu.. itu TKP ane di jaksel n bekasi.
Saran ane kalo ada duit lebih periksa di bidan n dokter
Klo pas pasan, ϑ¡ bidan jg cukup.
Cesar pertama tahun 2009 cuma 5.5jt diagnosa PEB tensi 170/100.
Cesar kedua tahun 2010 cuma 6jt krn jarak lahir berdekatan
Tau ga kenapa murah?? Krn pake rujukan bidan gan. Dan yg ke2 full service di RS 4hari ga ada biaya tambahan
Kalo yg pertama cuma 1 malam di RS perawatan selanjutnya 3hari di bidan, tapi katanya sekarang udah full di RS
Terlepas tu bidan dpt komisi atau ga, buat ane ga masalah, uang segitu udah cukup murah buat lahiran cesar, walau perawatan kelas 3 ya.
Tp klo ada hal yg ga normal n butuh perawatan ekstra ada biaya tambahan.
Coba cari bidan yg udah punya kerjasama sama RS sekitar. Rata2 bisa begitu.. itu TKP ane di jaksel n bekasi.
Saran ane kalo ada duit lebih periksa di bidan n dokter
Klo pas pasan, ϑ¡ bidan jg cukup.
Quote:
Original Posted By nguknguk88►
Tips untuk caesar murah ada kok. Rutin lah periksa ke bidan ato puskesmas selama kehamilan. Kan punya buku pink. Sekarang pemerintah punya program namanya JAMPERSAL. Syaratnya punya KTP indonesia dan buku kontrol pink, selain itu juga kita punya bukti klo kita tidak tetanggung asuransi manapun. Nanti melahirkan di puskesmas2 yang ada persalinan, klo memang ada indikasi caesar akan di rujuk ke rumah sakit daerah dan caesar pun tanpa biaya,
Tips untuk caesar murah ada kok. Rutin lah periksa ke bidan ato puskesmas selama kehamilan. Kan punya buku pink. Sekarang pemerintah punya program namanya JAMPERSAL. Syaratnya punya KTP indonesia dan buku kontrol pink, selain itu juga kita punya bukti klo kita tidak tetanggung asuransi manapun. Nanti melahirkan di puskesmas2 yang ada persalinan, klo memang ada indikasi caesar akan di rujuk ke rumah sakit daerah dan caesar pun tanpa biaya,
Terkadang kita bingung apakah dokter mengatakan caesar itu emang benar harus caesar atau ada maksud-ekonomi yg terselubung.
ini contoh kasus pasien yg gak ingin mengikuti saran dokter u/ caesar.
(entahlah apakan si pasien udah mencari second-opinion atau belum)
jadi serba salah
Quote:
Original Posted By juman►ane bukan pro dokter,klo menurut ane,operasi ceasar lebih aman ketimbang lahir normal.2 orang keponakan ane gara2 memaksakan mau lahir normal, 1 meninggal minum air ketuban 1 lg selamat walau kritis kondisinya keminum air ketuban yg ujung2 nya mengeluarkan biaya yg sangat besar untuk perawatan icu bayi setelah di ronsen paru2 bayinya mengecil sebelah gara2 air ketuban.klo sampai cacat,ortunya bakal menyesal seumur hidup gara2 gk mau ikut saran dokter
click quote u/detail...
click quote u/detail...
Saat kita membaca pengalaman buruk dari agan2 yg lain, ada baiknya kita jangan langsg main vonis or apropriori bhw saran caesar itu sebuah trick belaka,baca cerita dibwh ini:
Quote:
Original Posted By chrom►sharing dikit pengalaman pribadi
Dari awal niat nggak ada masalah di kandungan, dokter juga bilang aman, siap lahir normal.
DI hari H air ketuban pecah trus mulai bukaan...lancar sampe bukaan 4 dan trus macet....ditunggu sampe beberapa jam tetap nggak nambah, disuntik pacu...nggak nambah...padahal istri udah kesakitan karena posisi janin udah turun, istri ane tetap ngotot mau melahirkan normal gan....akhirnya ditunggu lagi.
Menjelang tengah malam dokter ambil keputusan harus dioperasi karena kondisi janin makin lemah, istri ane juga udah kecapekan dan akhirnya pasrah dioperasi.
Anak ane lahir udah lemes dan nggak bisa nangis gan, kondisinya disebut "fetal distres"...alias janin stress...kebayang kasian banget dia kejepit berjam2 tanpa air ketuban.
Alhamdulillah 2 hari dirawat anak ane langsung pulih dan sampe sekarang sehat, jarang sakit dan cerdas.
--- space limited---
Intinya gan, lihat kondisi juga, nggak semua cesar itu trik kok, nggak menutup kemungkinan ada yang gitu ya, tapi ane yakin masih banyak dokter yang punya integritas. Kita juga harus punya pengetahuan yang memadai tentang proses melahirkan.
Second opinion itu bagus, lebih bagus kalo kita juga ajak anggota keluarga yang lebih tahu soal melahirkan, bidan, perawat misalnya
Dari awal niat nggak ada masalah di kandungan, dokter juga bilang aman, siap lahir normal.
DI hari H air ketuban pecah trus mulai bukaan...lancar sampe bukaan 4 dan trus macet....ditunggu sampe beberapa jam tetap nggak nambah, disuntik pacu...nggak nambah...padahal istri udah kesakitan karena posisi janin udah turun, istri ane tetap ngotot mau melahirkan normal gan....akhirnya ditunggu lagi.
Menjelang tengah malam dokter ambil keputusan harus dioperasi karena kondisi janin makin lemah, istri ane juga udah kecapekan dan akhirnya pasrah dioperasi.
Anak ane lahir udah lemes dan nggak bisa nangis gan, kondisinya disebut "fetal distres"...alias janin stress...kebayang kasian banget dia kejepit berjam2 tanpa air ketuban.
Alhamdulillah 2 hari dirawat anak ane langsung pulih dan sampe sekarang sehat, jarang sakit dan cerdas.
--- space limited---
Intinya gan, lihat kondisi juga, nggak semua cesar itu trik kok, nggak menutup kemungkinan ada yang gitu ya, tapi ane yakin masih banyak dokter yang punya integritas. Kita juga harus punya pengetahuan yang memadai tentang proses melahirkan.
Second opinion itu bagus, lebih bagus kalo kita juga ajak anggota keluarga yang lebih tahu soal melahirkan, bidan, perawat misalnya
ini ada bbrp saran bagus gan:
Quote:
Original Posted By iyan.piyu►Saran cari dokter kandungan:
1. Carilah dokter kandungan yg berekenan untuk memberikan penjelasan tentang kondisi janin. Beratnya, panjangnya, kondisi fisiknya.
2. Hindari dokter yang sedikit-sedikit meminta tes lab ini itu, kalo misalkan dokter tersebut minta maka kita terlebih dahulu tanyakan apa yg menjadi kecurigaan dokter sampai harus tes lab? Diusahakan meminimalisir paparan sinar x ray seperti rontgen, USG 4D dll biarkan si janin tenang di alam rahim sampai waktunya lahir tiba. Kalo bisa jangan sampe juga menanyakan jenis kelaminnya, biarkan itu menjadi kejutan sampai saatnya tiba. Itu akan lebih mengesankan.
3. Selalu bertanya akan obat-obatan yang diberikan oleh dokter, untuk apa? Jangan sampe anda menjadi kelinci percobaan obat-obatan baru.
klik quote nya u/ detail sarannya
--space is limited--
1. Carilah dokter kandungan yg berekenan untuk memberikan penjelasan tentang kondisi janin. Beratnya, panjangnya, kondisi fisiknya.
2. Hindari dokter yang sedikit-sedikit meminta tes lab ini itu, kalo misalkan dokter tersebut minta maka kita terlebih dahulu tanyakan apa yg menjadi kecurigaan dokter sampai harus tes lab? Diusahakan meminimalisir paparan sinar x ray seperti rontgen, USG 4D dll biarkan si janin tenang di alam rahim sampai waktunya lahir tiba. Kalo bisa jangan sampe juga menanyakan jenis kelaminnya, biarkan itu menjadi kejutan sampai saatnya tiba. Itu akan lebih mengesankan.
3. Selalu bertanya akan obat-obatan yang diberikan oleh dokter, untuk apa? Jangan sampe anda menjadi kelinci percobaan obat-obatan baru.
klik quote nya u/ detail sarannya
--space is limited--
Quote:
Original Posted By babubali►YA!
4 dari 5 temen ane di bali melahirkan dengan sesar. 1 normal juga karena terpaksa (tak punya duit) normal, dan memang normal .
Praktik seperti ini kudu dihentikan gan
klik ini u/ lebih detail...
page one gan)
4 dari 5 temen ane di bali melahirkan dengan sesar. 1 normal juga karena terpaksa (tak punya duit) normal, dan memang normal .
Praktik seperti ini kudu dihentikan gan
klik ini u/ lebih detail...
page one gan)
0
156K
Kutip
992
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
680.8KThread•48.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya