Kepada Yang Terhormat Bapak Ibu Pengendara Sepeda Motor dan Mobil

Beranda

...

The Lounge
Kepada Yang Terhormat Bapak Ibu Pengendara Sepeda Motor dan Mobil

adzansubuh

21-06-2013 12:48

Kepada Yang Terhormat Bapak Ibu Pengendara Sepeda Motor dan Mobil

Assalamualaikum. Selamat Datang , Gan, di thread ane.

Masih adakah ruang bagi kami, pengendara sepeda? emoticon-Bingung (S)

Akhir-akhir ini di the Lounge tercinta ini kayanya lagi rame thread-thread peringatan bagi sesama pengguna jalan. Yang pake motor ngingetin pengendara mobil, yang pake mobil ngingetin pengendara motor. Intinya, trit peringatan-peringatan tersebut dibuat agar kita sebagai pengguna jalan saling hormat-menghormati. Dan disini, di thread ini, ane sebagai pengguna jalan yang memilih sepeda (ga pake motor) sebagai alat transportasi juga ingin mengingatkan kalian, para pengendara motor dan mobil. Bukan ngikutin tren atau cari sensasi, ane hanya mencoba menyadakan Agan-agan sekalian agar jangan memandang sebelah mata pengendara sepeda. Thread ini dibuat dengan tujuan agar kita semua sebagai sesama pengguna jalan bisa membuang jauh-jauh ego kita saat berkendara dan saling menghormati pengguna jalan lain, entah itu pengendara sepeda, becak, bajaj, atau pejalan kaki sekalipun.
Ane emang hobi bersepeda. Karena entah kenapa ketika bersepeda menyusuri jalanan sepi, hati ane terasa adem. Ga ada rasa capek ketika mengayuh sepeda berlama-lama. Setelah sampai tujuan, ada rasa kepuasan yang menyeruak dalam dada. Namun sebaliknya, bersepeda di jalanan yang ramai bisa bikin hati ane dongkol. Soalnya di Indonesia, tidak semua daerah punya jalur khusus sepeda. Kalaupun ada, kalau macet, jalur khusus sepeda lebih sering diapakai pengendara sepeda motor. Alhasil, pengendara sepeda hanya bisa mengelus dada ketika mendapat perlakuan tidak senonoh dari pengendara motor dan mobil. Dibawah ada beberapa keluhkesah ane sebagai pengendara sepeda. Silahkan dibaca, Gan. emoticon-Malu (S)

Spoiler for 1:

Curhat 1
Malam itu seperti biasa, ane dalam perjalanan pulang kerumah dengan memakai Polygon b2w ane. Kira-kira pukul 21.10, jalanan masih rame. Ane sengaja mengayuh lebih cepat sepeda ane biar cepat juga nyampe rumah. Selain itu, ane suka aja ngebut pake sepeda. Agan tau sendiri lah ngebutnya sepeda kaya gimana, jadi ga ganggu pengguna jalan lain. Lagi asyik ngayuh, betapa kagetnya ane ketika diklaksonin sama pengendara motor dibelakang. Padahal ane ga ada salah, bersepeda dipinggir jalan paling pojok deh pokoknya. Pas ane noleh, doi malah sengaja ngencengin suara knalpotnya di depan ane terus melesat dengan kencangnya persis kaya Komeng di iklan Jupiter. Betapa kesalnya ane menerima perlakuan tersebut, ane coba kejar tuh si Komeng dengan emosi yang meledak-ledak emoticon-Mad (S)

. Tapi apalah daya, sepeda tetaplah sepeda. Tak bisa menandingi kecepatan sepeda motor. Ane mencoba untuk tenang dan tidak dendam sama doi. Ane sabar atas perlakuan yang sudah ane terima.

Spoiler for 2:

Curhat 2
Ane bingung harus senang atau sedih. Tiap kalau bawa sepeda ke kampus, sepeda ane dipinjam mulu sama temen-temen. Dibawa keliling satu kampus, dan mereka gantian makainya. Kalo ane pasang tarif, kayanya bakal tebel dompet ane. Ane heran, kenapa sepeda ane digilir kaya gitu. Perasaan temen ane yang pake motor atau mobil ke kampus, motor ama mobilnya ga digilir. Biasa aja lah sob, kaya ga pernah liat sepeda aja. Norak emoticon-Mad (S)

Spoiler for 3:

Curhat 3
Naik jembatan adalah tantangan yang berat bagi pengendara sepeda. Selain harus mengayuh lebih cepat, kita juga harus menerima desakan dari pengendara motor dan mobil yang ada dibelakang. Kalo ane bilang, saat naik jembatan, itu seperti under pressure bagi pengendara sepeda. Bayangin, Agan harus bersabar –walaupun hati dongkol-- kalo pengendara motor dan mobil dibelakang ngelaksonin Agan sekencang-kencengnya, dan itu tidak sekali. Begitupun ketika turun jembatan. Kita harus mengontrol kecepatan sepeda kita biar tetap dalam jalur yang aman (paling pinggir. Pojokan) agar tidak menganggu pengguna jalan lain yang resah dengan kesiputan sepeda kita.

Spoiler for 4:

Curhat 4
Seringkali pengendara sepeda disulitkan untuk nyebrang dan belok. Mungkin karena ga punya lampu rating sebagai tanda, atau karena... ane juga ga tau alasannya. Yang jelas, susah banget untuk nyebrang/belok. Kita harus nunggu jalan sepi dulu, baru bisa. Padahal pengendar sepeda sudah menjulurkan tangannya sebagai tanda pengen nyebrang/belok. Tapi pengendara lain malah tidak peduli dan tetap ngebut meneruskan perjalanannya. Padahal kalau sedikit saja Agan memperlambat kecepatan, kami memiliki kesempatan untuk nyebrang/belok. Betapa indahnya dunia kalau kita bisa saling menghormati dan mengalah satu sama lain.

Spoiler for 5:

Curhat 5
Sepeda kami memang tidak secepat mobil/motor Anda. Kami menikmati perjalanan kami. Jadi mohon maaf kalau perjalanan Anda terganggu akibat keterlambatan alat transportasi kami. Kadang, kami dipandang sebelah mata sebagai pengendara sepeda. Diserempet sudah menjadi hal biasa bagi kami. Tatapan sinis dari Anda juga sudah membuat pagi kami tidak indah lagi. Menghirup asap kotor dari knalpot mobil/motor Anda membuat kami seakan-akan menjadi perokok pasif. Anda yang mebuang, kami yang mengisap. Tidak ada kehormatan bagi pengendara sepeda dan itu wajar. Kami menerima semuanya. Ini adalah pilihan. Kami memilih sepeda sebagai alat transportasi. Maka tidak ada penyesalan.

Sekian unek-unek ane, Gan. Silahkan ditambahin kalau Agan punya pengalaman yang sama atau mirip-mirip sebagai pengendara sepeda.
Maaf kalau ada yang tersinggung dengan thread ini. Kalau penyampaian ane ga sopan kaya thread-thread lain, sekalai lagi ane minta maaf. Ane lebih suka blak-blakan. emoticon-Kiss (S)

Satu lagi, kalian pikir karena ane pake sepeda, ane ga bisa beli motor sama mobil?
Emang, Gan. Ane belum bisa beli motor sama mobil. Tapi moga aja beberapa tahun lagi bisa. emoticon-Malu (S)

Sekali lagi maaf kalau ada pihak-pihak yang merasa tersinggung.
Terimakasih sudah baca sampai habis, Gan.
Jangan lupa komeng, atau nggak di emoticon-Rate 5 Star