- Beranda
- The Lounge
Nisfu Sya'ban [Islam Wajib Masuk]
...
TS
romisatria
Nisfu Sya'ban [Islam Wajib Masuk]
Assalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh..
Sesungguhnya Umat Islam Itu Bersaudara..
Langsung Saja Saudara dan Saudariku. .
•Doa Malaikat Jibril menjelang Nisfu Sya'ban : “Yaa ALLAH abaikanlah puasa umat Nabi Muhammad SAW, apabila sebelum Romadhan dia belum:
1.Memohon maaf kepada kedua orang tua jika keduanya masih hidup ..
2.Bermaafan antara suami-istri .
3.Bermaafan dengan keluarga, kerabat serta orang sekitar”.
Maka saat itu doa Malaikat Jibril diaminkan oLeh Rasulullah sampai 3x, Amin..amin..amin..
Malam Nisyfu Sya'ban jatuh pada hari AHAD 23 JUNI malam SENIN (tutupnya buku amalan).
Jadi Sebelum terlambat saya & keluarga meminta maaf Kepda, Mimin, Momod, Hansip, Agan dan Aganwati, Serta Seluruh jajaran Penghuni KASKUS..
kalau ada salah baik disengaja atau yang tidak disengaja. .
Karena Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barang siapa yg mengingatkan kedatangan bulan ini, HARAM API NERAKA baginya..
Kita sebagai umat Islam angat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya’ban dengan cara memperbanyak ibadah, shalat sunnah,
memperbanyak bacaan zikir, memperbanyak baca'an
shalawat, membaca al-Qur’an, bersedekah, berdo’a dan
mengerjakan amal-amal salih lainnya.
Sejak semula, Rasulullah Muhammad SAW telah
mensinyalir bahwa bulan Sya’ban atau bulan ke-8 dari
perhitungan bulan Qamariyah (Hijriah) merupakan
bulan yang biasa dilupakan orang.
Maksud Rasulullah, hikmah dan berbagai kemuliaan dan kebajikan yang ada dalam bulan Sya’ban dilupakan
orang. Mengapa dilupakan? Menurut pengakuan
Rasulullah, karena bulan Sya’ban berada di antara dua
bulan yang sangat terkenal keistimewaannya. Kedua
bulan dimaksud adalah bulan Rajab dan bulan Ramadan.
Bulan Rajab selalu diingat karena di dalamnya ada
peristiwa Isra Mikraj yang diperingati dan dirayakan
sedang bulan Ramadan ditunggui kedatangannya karena bulan ini adalah bulan yang paling mulia dan istimewa di antara bulan yang ada.
Lantas apa dan bagaimana bulan Sya’ban?
Keistimewaan dan kemuliaan bulan Sya’ban terletak
pada pertengahannya, sehingga disebut dengan Nisfu
Sya’ban. Nisfu artinya setengah atau seperdua, dan
Sya’ban sebagaimana disebut pada awal tulisan ini,
adalah bulan kedelapan dari tahun Hijrah. Nisfu Sya’ban secara harfiyah berarti hari atau malam pertengahan bulan Sya’ban atau tanggal 15 Sya’ban. Kata Sya’ban sendiri adalah istilah bahasa Arab yang berasal dari kata syi’ab yang artinya jalan di atas gunung.
Bulan kedelapan dari tahun Hijriah itu dinamakan
dengan Sya’ban karena pada bulan itu ditemukan banyak jalan untuk mencapai kebaikan. Malam Nisfu Sya’ban dimuliakan oleh sebagian kaum muslimin karena pada malam itu diyakini dua malaikat pencatat amalan keseharian manusia; Raqib dan Atib, menyerahkan catatan amalan manusia Allah SWT, dan pada malam itu pula catatan-catatan itu diganti dengan catatan yang baru.
Diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda “Bulan
Sya’ban itu bulan yang biasa dilupakan orang, karena
letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Ia
adalah bulan diangkatnya amal-amal oleh Tuhan. Aku
menginginkan saat diangkat amalku aku dalam keadaan sedang berpuasa (HR Nasa’I dari Usamah).
Sehubungan dengan hal itu Imam Bukhari dan Muslim
meriwayatkan pengakuan Aisyah ra.” lam yakunin
Nabiyi sha mim yashumu aksara min sya’baana finnahu
kaana yashumuhu kulluhu kaana yashumuhu illa qalilan.
Maksud Aisyah dalam periwayatan ini bahwa Nabi
Muhammad SAW paling banyak berpuasa pada bulan
Sya’ban.
Lebih jauh dari itu, pada malan Nisfu Sya’ban Allah
SWT menurunkan berbagai kebaikan kepada hambanya yang berbuat baik pada malam tersebut. Kebaikan- kebaikan itu berupa syafaat (pertolongan), magfirah (ampunan), dan itqun min azab (pembebasan dari siksaan). Oleh karena itu malam Nisfu Sya’ban diberi nama yang berbeda sesuai dengan penekanan kebaikan yang dikandungnya.
Imam al-Gazali mengistilahkan malam Nisfu Sya’ban
sebagai malam Syafaat, karena menurutnya, pada
malam ke-13 dari bulan Sya’ban Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat kepada hambanya. Lalu pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh.
Meskipun demikian ada beberapa gelintir orang yang
tidak diperuntukkan pemberian syafaat kepadanya.
Orang-orang yang tidak diberi syafaat itu antara lain
ialah orang-orang yang berpaling dari agama Allah dan
orang-orang yang tidak berhenti berbuat keburukan.
Nisfu Sya’ban dinamakan juga sebagai malam
pengampunan atau malam magfirah, karena pada
malam itu Allah SWT menurunkan pengampunan
kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada
hambanya yang saleh. Namun dalam pemberian ampunan itu dikecualikan bagi orang-orang yang masih tetap pada perbuatannya mensyarikatkan Allah alias musyrik, dan bagi mereka yang tetap berpaling dari Allah SWT. Nabi bersabda: ?Tatkala datang malam Nisfu Sya’ban Allah memberikan ampunanNya kepada penghuni bumi, kecuali bagi orang syirik (musyrik) dan berpaling dariNya (HR Ahmad). Kecuali Enam Golongan Ibn Ishak meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa pernah Rasulullah memanggil isterinya, Aisyah dan memberitahukan tentang Nisfu Sya’ban. “Wahai Humaira, apa yang engkau perbuat malam ini? Malam ini adalah malam di mana Allah yang Maha Agung memberikan pembebasan dari api neraka bagi semua hambanya, kecuali enam kelompok manusia”.
Kelompok yang dimaksud Rasulullah yaitu,
Pertama, kelompok manusia yang tidak berhenti minum khamar atau para peminum minuman keras. Sebagaimana berulang kali dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan hamr adalah jenis minuman yang memabukkan, baik jenis minuman yang dibuat secara tradisional mapun jenis minuman yang dibuat secara modern. Istilah populernya adalah minuman keras atau miras. Yang disebut pertama antara lain tuak atau ballok, baik ballok tala, ballok nipa, maupun ballok ase. Sementara yang disebut kedua antara lain bir dan whyski.
Termasuk kategori sebagai orang yang tidak berhenti
minum hamr ialah orang-orang menyiapkan minuman
tersebut atau para pembuat dan pengedarnya. Mereka
ini tidak mendapat pembebasan dari api neraka, tetapi
malah diancam dengan siksaan api neraka.
Kedua, orang-orang yang mencerca orang tuanya.
Termasuk kategori mencerca orang tua ialah berbuat
jahat terhadap orang tua yang dalam hal ini ibu bapak.
Menurut ajaran agama yang menyatakan syis saja
kepada ibu atau bapak itu sudah termasuk dosa.
Membentak orang tua termasuk perbuatan yang sangat
dilarang. Allah SWT di samping menegaskan kepada
manusia untuk tidak beribadah selainNya, maka kepada kedua orangtua berbuat baiklah. Waqadha Rabbuka an La ta’buduu Illah Iyyahu wa bilwalidaini ihsanan (al- Isra: 17:23). Perbutan kategori baik terhadap orang tua antara lain bertutur kata kepada keduanya dengan perkataan yang mulia, merendahkan diri kepada keduanya dengan penuh kasih sayang, dan kepada keduanya didoakan; “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil.”
Ketiga, orang-orang yang membangun tempat zina.
Tempat berzina dimaksud adalah tempat pramuriaan
yang kini nama populernya tempat PSK (pekerja seks
komersial). Golongan atau kelompok orang yang seperti ini, pada malam Nisfu Sya’ban tidak mendapat
pembebasan dari api neraka, tetapi sebaliknya mereka
dijanji dengan siksaan dan azab.
Keempat, orang-orang atau para pedagang yang
semena-mena menaikkan harga barang dagangannya
sehingga pembeli merasa dizalimi. Misalnya, penjual
bahan bakar minyak, termasuk minyak tanah. Harga
dagangan jenis ini sudah ada harga standar, tetapi kalau penjualnya menaikkan harganya secara zalim, maka penjual yang demikian itulah yang tidak mendapat pembebasan dari neraka.
Kelima, petugas cukai yang tidak jujur. Termasuk
kategori petugas cukai adalah para kolektor pajak atau orang-orang yang menagih pajak dan retribusi. Misalnya petugas cukai yang bertugas di pasar-pasar yang menerima uang atau cukai dari penjual dengan bukti penerimaan dengan karcis. Salah satu bentu
ketidakjujuran kalau uang diterima tetapi tidak
diserahkan bukti penerimaan (karcis).
Keenam, kelompok orang-orang tukang fitnah. Orang-
orang kelompok ini suka menyebarkan isu dan
pencitraan buruk yang sesungguhnya hanyalah sebuah
fitnah. Keenam golongan inilah yang disebut tidak
mendapat fasilitas itqun minannar.
Atas dasar itu, kiranya kita semua dapat menyadari
bahwa sesungguhnya bulan Sya’ban merupakan bulan
persiapan untuk memasuki bulan suci Ramadan.
Persiapan itu meliputi persiapan mental dan persiapan
fisik. Manusia atau umat hendaknya memasuki bulan
suci Ramadan sudah dalam keadaan iman yang mantap
dan sudah dalam keadaan mendapatkan syafaat, dan
sudah dalam keadaan mendapat jaminan dan
pembebasan dari siksaan api neraka.
Dari paparan di atas, kita sebagai umat Islam angat
dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya’ban
dengan cara memperbanyak ibadah, shalat sunnah,
memperbanyak bacaan zikir, memperbanyak baca'an
shalawat, membaca al-Qur’an, bersedekah, berdo’a dan
mengerjakan amal-amal salih lainnya..
Berharap Padi Dalam Belanga
Yang Ada hanya rumpun jerami
Berharap dapat bertatap muka
Apa daya tangan tak sampai
Jadi Sekali Lagi Ane Beserta Keluarga Besar Mohon Maaf Kepada Seluruh Keluarga Besar Kaskus. .
Minal Aidzin Walfaizin
Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Tidak lupa juga, kalau ada sanak saudara yg merasa ada salah, sudah terlebih dahulu Ane Maafkan. .
Referensi
Sesungguhnya Umat Islam Itu Bersaudara..
Langsung Saja Saudara dan Saudariku. .
Spoiler for Doa Malaikat Jibril:
•Doa Malaikat Jibril menjelang Nisfu Sya'ban : “Yaa ALLAH abaikanlah puasa umat Nabi Muhammad SAW, apabila sebelum Romadhan dia belum:
1.Memohon maaf kepada kedua orang tua jika keduanya masih hidup ..
2.Bermaafan antara suami-istri .
3.Bermaafan dengan keluarga, kerabat serta orang sekitar”.
Maka saat itu doa Malaikat Jibril diaminkan oLeh Rasulullah sampai 3x, Amin..amin..amin..
Spoiler for Dari Ane:
Malam Nisyfu Sya'ban jatuh pada hari AHAD 23 JUNI malam SENIN (tutupnya buku amalan).
Jadi Sebelum terlambat saya & keluarga meminta maaf Kepda, Mimin, Momod, Hansip, Agan dan Aganwati, Serta Seluruh jajaran Penghuni KASKUS..
kalau ada salah baik disengaja atau yang tidak disengaja. .
Karena Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barang siapa yg mengingatkan kedatangan bulan ini, HARAM API NERAKA baginya..
Spoiler for Keutamaan Nisfu Sya'ban:
Kita sebagai umat Islam angat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya’ban dengan cara memperbanyak ibadah, shalat sunnah,
memperbanyak bacaan zikir, memperbanyak baca'an
shalawat, membaca al-Qur’an, bersedekah, berdo’a dan
mengerjakan amal-amal salih lainnya.
Sejak semula, Rasulullah Muhammad SAW telah
mensinyalir bahwa bulan Sya’ban atau bulan ke-8 dari
perhitungan bulan Qamariyah (Hijriah) merupakan
bulan yang biasa dilupakan orang.
Maksud Rasulullah, hikmah dan berbagai kemuliaan dan kebajikan yang ada dalam bulan Sya’ban dilupakan
orang. Mengapa dilupakan? Menurut pengakuan
Rasulullah, karena bulan Sya’ban berada di antara dua
bulan yang sangat terkenal keistimewaannya. Kedua
bulan dimaksud adalah bulan Rajab dan bulan Ramadan.
Bulan Rajab selalu diingat karena di dalamnya ada
peristiwa Isra Mikraj yang diperingati dan dirayakan
sedang bulan Ramadan ditunggui kedatangannya karena bulan ini adalah bulan yang paling mulia dan istimewa di antara bulan yang ada.
Lantas apa dan bagaimana bulan Sya’ban?
Keistimewaan dan kemuliaan bulan Sya’ban terletak
pada pertengahannya, sehingga disebut dengan Nisfu
Sya’ban. Nisfu artinya setengah atau seperdua, dan
Sya’ban sebagaimana disebut pada awal tulisan ini,
adalah bulan kedelapan dari tahun Hijrah. Nisfu Sya’ban secara harfiyah berarti hari atau malam pertengahan bulan Sya’ban atau tanggal 15 Sya’ban. Kata Sya’ban sendiri adalah istilah bahasa Arab yang berasal dari kata syi’ab yang artinya jalan di atas gunung.
Bulan kedelapan dari tahun Hijriah itu dinamakan
dengan Sya’ban karena pada bulan itu ditemukan banyak jalan untuk mencapai kebaikan. Malam Nisfu Sya’ban dimuliakan oleh sebagian kaum muslimin karena pada malam itu diyakini dua malaikat pencatat amalan keseharian manusia; Raqib dan Atib, menyerahkan catatan amalan manusia Allah SWT, dan pada malam itu pula catatan-catatan itu diganti dengan catatan yang baru.
Diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda “Bulan
Sya’ban itu bulan yang biasa dilupakan orang, karena
letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Ia
adalah bulan diangkatnya amal-amal oleh Tuhan. Aku
menginginkan saat diangkat amalku aku dalam keadaan sedang berpuasa (HR Nasa’I dari Usamah).
Sehubungan dengan hal itu Imam Bukhari dan Muslim
meriwayatkan pengakuan Aisyah ra.” lam yakunin
Nabiyi sha mim yashumu aksara min sya’baana finnahu
kaana yashumuhu kulluhu kaana yashumuhu illa qalilan.
Maksud Aisyah dalam periwayatan ini bahwa Nabi
Muhammad SAW paling banyak berpuasa pada bulan
Sya’ban.
Lebih jauh dari itu, pada malan Nisfu Sya’ban Allah
SWT menurunkan berbagai kebaikan kepada hambanya yang berbuat baik pada malam tersebut. Kebaikan- kebaikan itu berupa syafaat (pertolongan), magfirah (ampunan), dan itqun min azab (pembebasan dari siksaan). Oleh karena itu malam Nisfu Sya’ban diberi nama yang berbeda sesuai dengan penekanan kebaikan yang dikandungnya.
Imam al-Gazali mengistilahkan malam Nisfu Sya’ban
sebagai malam Syafaat, karena menurutnya, pada
malam ke-13 dari bulan Sya’ban Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat kepada hambanya. Lalu pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh.
Meskipun demikian ada beberapa gelintir orang yang
tidak diperuntukkan pemberian syafaat kepadanya.
Orang-orang yang tidak diberi syafaat itu antara lain
ialah orang-orang yang berpaling dari agama Allah dan
orang-orang yang tidak berhenti berbuat keburukan.
Nisfu Sya’ban dinamakan juga sebagai malam
pengampunan atau malam magfirah, karena pada
malam itu Allah SWT menurunkan pengampunan
kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada
hambanya yang saleh. Namun dalam pemberian ampunan itu dikecualikan bagi orang-orang yang masih tetap pada perbuatannya mensyarikatkan Allah alias musyrik, dan bagi mereka yang tetap berpaling dari Allah SWT. Nabi bersabda: ?Tatkala datang malam Nisfu Sya’ban Allah memberikan ampunanNya kepada penghuni bumi, kecuali bagi orang syirik (musyrik) dan berpaling dariNya (HR Ahmad). Kecuali Enam Golongan Ibn Ishak meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa pernah Rasulullah memanggil isterinya, Aisyah dan memberitahukan tentang Nisfu Sya’ban. “Wahai Humaira, apa yang engkau perbuat malam ini? Malam ini adalah malam di mana Allah yang Maha Agung memberikan pembebasan dari api neraka bagi semua hambanya, kecuali enam kelompok manusia”.
Kelompok yang dimaksud Rasulullah yaitu,
Pertama, kelompok manusia yang tidak berhenti minum khamar atau para peminum minuman keras. Sebagaimana berulang kali dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan hamr adalah jenis minuman yang memabukkan, baik jenis minuman yang dibuat secara tradisional mapun jenis minuman yang dibuat secara modern. Istilah populernya adalah minuman keras atau miras. Yang disebut pertama antara lain tuak atau ballok, baik ballok tala, ballok nipa, maupun ballok ase. Sementara yang disebut kedua antara lain bir dan whyski.
Termasuk kategori sebagai orang yang tidak berhenti
minum hamr ialah orang-orang menyiapkan minuman
tersebut atau para pembuat dan pengedarnya. Mereka
ini tidak mendapat pembebasan dari api neraka, tetapi
malah diancam dengan siksaan api neraka.
Kedua, orang-orang yang mencerca orang tuanya.
Termasuk kategori mencerca orang tua ialah berbuat
jahat terhadap orang tua yang dalam hal ini ibu bapak.
Menurut ajaran agama yang menyatakan syis saja
kepada ibu atau bapak itu sudah termasuk dosa.
Membentak orang tua termasuk perbuatan yang sangat
dilarang. Allah SWT di samping menegaskan kepada
manusia untuk tidak beribadah selainNya, maka kepada kedua orangtua berbuat baiklah. Waqadha Rabbuka an La ta’buduu Illah Iyyahu wa bilwalidaini ihsanan (al- Isra: 17:23). Perbutan kategori baik terhadap orang tua antara lain bertutur kata kepada keduanya dengan perkataan yang mulia, merendahkan diri kepada keduanya dengan penuh kasih sayang, dan kepada keduanya didoakan; “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil.”
Ketiga, orang-orang yang membangun tempat zina.
Tempat berzina dimaksud adalah tempat pramuriaan
yang kini nama populernya tempat PSK (pekerja seks
komersial). Golongan atau kelompok orang yang seperti ini, pada malam Nisfu Sya’ban tidak mendapat
pembebasan dari api neraka, tetapi sebaliknya mereka
dijanji dengan siksaan dan azab.
Keempat, orang-orang atau para pedagang yang
semena-mena menaikkan harga barang dagangannya
sehingga pembeli merasa dizalimi. Misalnya, penjual
bahan bakar minyak, termasuk minyak tanah. Harga
dagangan jenis ini sudah ada harga standar, tetapi kalau penjualnya menaikkan harganya secara zalim, maka penjual yang demikian itulah yang tidak mendapat pembebasan dari neraka.
Kelima, petugas cukai yang tidak jujur. Termasuk
kategori petugas cukai adalah para kolektor pajak atau orang-orang yang menagih pajak dan retribusi. Misalnya petugas cukai yang bertugas di pasar-pasar yang menerima uang atau cukai dari penjual dengan bukti penerimaan dengan karcis. Salah satu bentu
ketidakjujuran kalau uang diterima tetapi tidak
diserahkan bukti penerimaan (karcis).
Keenam, kelompok orang-orang tukang fitnah. Orang-
orang kelompok ini suka menyebarkan isu dan
pencitraan buruk yang sesungguhnya hanyalah sebuah
fitnah. Keenam golongan inilah yang disebut tidak
mendapat fasilitas itqun minannar.
Atas dasar itu, kiranya kita semua dapat menyadari
bahwa sesungguhnya bulan Sya’ban merupakan bulan
persiapan untuk memasuki bulan suci Ramadan.
Persiapan itu meliputi persiapan mental dan persiapan
fisik. Manusia atau umat hendaknya memasuki bulan
suci Ramadan sudah dalam keadaan iman yang mantap
dan sudah dalam keadaan mendapatkan syafaat, dan
sudah dalam keadaan mendapat jaminan dan
pembebasan dari siksaan api neraka.
Dari paparan di atas, kita sebagai umat Islam angat
dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya’ban
dengan cara memperbanyak ibadah, shalat sunnah,
memperbanyak bacaan zikir, memperbanyak baca'an
shalawat, membaca al-Qur’an, bersedekah, berdo’a dan
mengerjakan amal-amal salih lainnya..
Berharap Padi Dalam Belanga
Yang Ada hanya rumpun jerami
Berharap dapat bertatap muka
Apa daya tangan tak sampai
Jadi Sekali Lagi Ane Beserta Keluarga Besar Mohon Maaf Kepada Seluruh Keluarga Besar Kaskus. .
Minal Aidzin Walfaizin
Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Tidak lupa juga, kalau ada sanak saudara yg merasa ada salah, sudah terlebih dahulu Ane Maafkan. .
Referensi
Diubah oleh romisatria 23-06-2013 13:12
0
3.9K
Kutip
42
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923KThread•83.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru