Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

GafurIDAvatar border
TS
GafurID
[HOT] Mengenali Gejala Autisme Pada Anak
Autisme adalah gangguan perkembangan yang timbul sebelum usia anak 3 tahun. Gangguan tersebut meliputi beberapa hal berikut:



Gangguan interaksi sosial

Penyandang autisme sering tidak bisa melakukan kontak mata atau hanya bisa sekelebat, tidak bisa bersosialisasi dengan baik seakan tidak peduli dengan sekitarnya, dan tidak bisa ‘bermain pura-pura’ (contoh: bermain masak-masakan).

Gangguan komunikasi
- Tidak dapat berkomunikasi 2 arah
- Tidak ada komunikasi nonverbal (gerakan tubuh), seperti mengangguk untuk mengatakan ‘ya’
- Sebagian penyandang autisme tidak bisa berbicara. Kalau pun bisa, biasanya isi pembicaraannya tidak jelas, berulang-ulang, dan tidak memperhatikan lawan bicaranya.
- Sudah berusia 16 bulan tapi belum bisa mengucapkan 1 kata pun.
- Tidak bisa melihat benda yang ditunjuk dari jauh.
- Terjadi penurunan kemampuan perkembangan (dalam bidang apa pun), misalnya, tadinya anak sudah bisa berbicara tapi tiba-tiba terjadi regresi.

Minat khusus atau gerakan berulang
Penyandang autisme biasanya hanya menyukai satu benda dan akan fokus dengan benda itu terus, umumnya benda yang berputar, seperti roda mobil-mobilan. Mereka juga biasanya melakukan suatu gerakan tertentu secara terus menerus dan tanpa ada tujuan, atau disebut juga dengan gerakan stereotipik. Contoh gerakan lainnya yaitu mengepak-ngepakkan tangan atau melompat-lompat.


Sampai sekarang, belum bisa dipastikan apa penyebab autisme. Diduga penyebabnya mengacu pada faktor genetik, karena sebagian penyandang autisme rata-rata bersaudara atau ada link genetik pada keluarga besarnya. Misalnya, ada anggota keluarga yang menderita ADHD atau keterbelakangan mental.

Pemicu lainnya adalah janin terpapar penyakit dari ibu dan kekurangan oksigen di dalam kandungan, sehingga otak tidak berkembang. Proses kelahiran yang lama juga bisa membuat bayi kekurangan oksigen, sedangkan polusi bisa memperburuk kondisi.

Sebaiknya, terapi sudah diberikan sebelum anak berusia 3 tahun, agar hasil lebih optimal. Ragam terapi yang diberikan yaitu terapi wicara, sensori-integrasi, juga okupasi.

“Bila perlu, obat akan diberikan untuk mengendalikan emosi dan perilaku anak, sehingga bisa menjalankan terapi dengan baik, bukan untuk menyembuhkan atau membuat anak tidur”, ujar dr. Ika Widyawati, SpKJ(K).

Dalam memilih tempat terapi, perhatikan kemampuan tenaga terapisnya. Sebaiknya yang memiliki kemampuan sesuai, juga yang menyediakan dokter atau psikiater. Mengenai terapi alternatif yang bisa menyembuhkan autisme, belum ada penelitian yang baku.
Autisme tidak terkait dengan imunisasi MMR. Anggapan tersebut muncul bermula dengan waktu pemberian imunisasi MMR (usia 15 bulan) yang bersamaan dengan waktu terjadinya regresi (penurunan kemampuan), yang biasanya muncul saat anak dibawah usia 2 tahun. Jika anak tidak diberi imunisasi, efeknya akan lebih berbahaya bahkan mematikan, karena penyakit tersebut bisa mengganggu kesehatan organ penting lainnya.


Quote:
0
1.1K
10
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.