bulavaAvatar border
TS
bulava
Indonesia adalah Benua Atlantis yang hilang
Hanya ingin sekedar sher gan... siapa tau dengan tulisan ini bisa menambah kepercayaan diri bangsa kita emoticon-Smilie

Indonesia adalah Benua Atlantis yang hilang

Rendra Saputra
Senin, 27 Mei 2013 - 04:00 WIB
Indonesia adalah Benua Atlantis yang hilang
Wujud Benua Atlantis yang diperkirakan Santos



Sindonews.com - Atlantis, mungkin anda sudah tak asing mendengar nama
itu. Percaya atau tidak, Benua Atlantis yang telah lama hilang selama
berabad-abad itu terletak di Asia Tenggara, tepatnya di Indonesia.

Dahulu kala di zaman peradaban pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Negara
Singapura juga Malaysia bagian barat dan Selat Sunda menyatu daratannya.
Dulu wilayah tersebut sering disebut-sebut Sunda Island.

Adalah Profesor Arysio Santos yang menyimpulkan bahwa setelah melakukan
penelitian selama 30 tahun terakhir, dirinya meyakini benua Atlantis
adalah Indonesia.

"Profesor Santos memperoleh keyakinan setelah melakukan penelitian kalau
Indonesia adalah Atlantis yang hilang," jelas Jimly Asshiddiqie (Koran
Sindo).

Menurut Jimly, karya Santos yang kemudian dibukukan dengan judul
'Atlantis, The Lost Continent Finally Found' didukung sejumlah fakta
yang memang mendekatkan Indonesia dengan Atlantis. Bahkan, kata Jimly,
pernyataan arkeolog, manusia tertua adalah Pithecanthropus Erectus
semakin mengindikasikan hal tersebut.

"Ada info dari arkeolog, manusia tertua yakni pithecanthropus Erectus ya
manusia Jawa. Jadi sangat mungkin peradaban hebat itu sebenarnya dari
Indonesia," terang mantan anggota Wantimpres ini.

Jimly menambahkan, kalau memang memungkinkan, sebuah peradaban yang
besar kemudian menghilang. Meski sempat hilang dari sejarah bangsa
Indonesia dan umat dunia, Jimly menyarankan agar penelitian Santos ini
dapat memotivasi bangsa Indonesia agar bangkit dari situasi sekarang.

"Paling penting adalah bahwa kita pernah hebat, ini (buku karya Santos)
sebagai sumber motivasi ke depan agar bisa maju," tandas Jimly.

Sementara itu, Direktur LIPI Profesor Dr Umar Anggara mengatakan agar
temuan Santos ini dijadikan motivasi para ilmuwan Indonesia untuk
membuktikan kebenarannya secara akademis.

"Saya harap buku ini bisa menginspirasi bagi para ilmuwan untuk mencari
kebenaran secara akademik. Karena menyinggung Indonesia dan sudah
sepatutnya kita yang mencari tahu," imbuh Umar. (Trijaya)

Kehancuran Atlantis

Benua Atlantis hilang di karenakan tenggelam oleh lautan dan bencana
gempa bumi, hingga mengakibatkan daratan Atlantis tenggelam hingga
mencapai dasar laut. Terlihat jelas bahwa ada bangunan-bangunan tua yang
sudah ada sejak berabad-abad di dasar laut di Selat Sunda.

Keberadaan Kota Atlantis yang diperkirakan tenggelam 11.600 tahun lalu
masih menjadi misteri. Namun, ada satu dokumen yang menyebut Indonesia
merupakan wilayah Atlantis yang sebenarnya. Benarkah?.

Santos meyakini benua menghilang akibat letusan beberapa gunung berapi
yang terjadi bersamaan pada akhir zaman es sekitar 11.600 tahun lalu. Di
antara gunung besar yang meletus zaman itu adalah Gunung Krakatau Purba
(induk Gunung Krakatau yang meletus pada 1883) yang konon letusannya
sanggup menggelapkan seluruh dunia. Letusan gunung berapi yang terjadi
bersamaan ini menimbulkan gempa, pencairan es, banjir, serta gelombang
tsunami sangat besar.

Saat gunung berapi itu meletus, ledakannya membuka Selat Sunda.
Peristiwa itu juga mengakibatkan tenggelamnya sebagian permukaan bumi
yang kemudian disebut Atlantis.

Bencana mahadahsyat ini juga mengakibatkan punahnya hampir 70 persen
spesies mamalia yang hidup pada masa itu, termasuk manusia. Mereka yang
selamat kemudian berpencar ke berbagai penjuru dunia dengan membawa
peradaban mereka di wilayah baru.

"Kemungkinan besar dua atau tiga spesies manusia seperti 'hobbit' yang
baru-baru ini ditemukan di Pulau Flores musnah dalam waktu yang hampir
sama," tulis Santos.

Sebelum terjadinya bencana banjir itu, beberapa wilayah Indonesia
seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Nusa Tenggara diyakini masih
menyatu dengan semenanjung Malaysia serta Benua Asia.

Menurut Santos, pulau-pulau di Indonesia yang mencapai ribuan itu
merupakan puncak-puncak gunung dan dataran-dataran tinggi benua Atlantis
yang dulu tenggelam. Satu hal yang ditekankan Santos adalah banyak
peneliti selama ini terkecoh dengan nama Atlantis.

Mereka melihat kedekatan nama Atlantis dengan Samudera Atlantik yang
terletak di antara Eropa, Amerika dan Afrika.Padahal pada masa kuno
hingga era Christoper Columbus atau sebelum ditemukannya Benua Amerika,
Samudera Atlantik yang dimaksud adalah terusan Samudra Pasifik dan Hindia.

Sekali lagi Indonesia memiliki syarat untuk itu karena Indonesia berada
di antara dua samudera tersebut. Jika terdapat begitu banyak kemungkinan
Indonesia menjadi lokasi sesungguhnya Atlantis lalu, mengapa selama ini
nama Indonesia jarang disebut-sebut dalam referensi Atlantis?.

Santos menilai keengganan Dunia Barat melakukan ekspedisi ataupun
mengakui Indonesia sebagai wilayah Atlantis adalah karena hal itu akan
mengubah catatan sejarah tentang siapa penemu perdaban. Dengan adanya
sejumlah bukti mengenai keberadaan Atlantis di Indonesia maka teori yang
mengatakan Barat sebagai penemu dan pusat peradaban dunia akan hancur.

"Kenyataan Atlantis (berada di Indonesia) kemungkinan besar akan
mengakibatkan perlunya revisi besar-besaran dalam ilmu humaniora,seperti
antropologi,sejarah, linguistik, arkelogi, evolusi, paleantropologi dan
bahkan mungkin agama," tulis Santos dalam bukunya.

Selain Santos, banyak arkeolog Amerika Serikat yang juga meyakini
Atlantis adalah sebuah pulau besar bernama Sunda Land yang luasnya dua
kali negara India. Daratan itu kini tinggal Sumatra, Jawa dan
Kalimantan. Salah satu pulau di Indonesia yang kemungkinan bisa menjadi
contoh terbaik dari keberadaan sisa-sisa Atlantis adalah Pulau Natuna, Riau.

Berdasarkan penelitian, gen yang dimiliki penduduk asli Natuna mirip
dengan bangsa Austronesia tertua. Rumpun bangsa Austronesia yang menjadi
cikal bakal bangsabangsa Asia merupakan sebuah fenomena besar dalam
sejarah keberadaan manusia.

Rumpun ini kini tersebar dari Madagaskar di barat hingga Pulau Paskah di
Timur. Rumpun bangsa ini juga melahirkan 1.200 bahasa yang kini tersebar
di berbagai belahan bumi dan dipakai lebih dari 300 juta orang.

Yang menarik, 80 persen dari rumpun penutur bahasa Austronesia tinggal
di Kepulauan Nusantara Indonesia. Namun, pendapat Santos dkk yang
meyakini bahwa Atlantis berada di Indonesia ini masih harus dikaji
karena kurang dilengkapi bukti-bukti.

Pakar Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Wahyu
Hantoro mengatakan analisa Santos masih berupa hipotesa.

"Perlu dijelaskan lebih lanjut kategorisasi jenis kebuayaan tinggi yang
ada pada zaman Atlantis serta gelombang setinggi apa yang bisa membuat
Paparan Sunda terbelah," jelas Wahyu. (Koran Sindo)

http://daerah.sindonews.com/read/201...is-yang-hilang
0
2.7K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.